Bulan Ramadan akan hadir sebentar lagi. Bulan suci ini selalu disambut dengan suka cita oleh semua umat Muslim. Nah untuk para ibu menyusui, bagaimana ya caranya bisa tetap berpuasa di tengah fase menyusui si Kecil? Yuk, simak tips dan triknya berikut ini.

 

Keunggulan Puasa untuk Kesehatan

Berpuasa telah diteliti oleh banyak pakar kesehatan. Dari segala sisi, menghentikan segala kegiatan makan dan minum selama beberapa belas jam nyatanya mendatangkan banyak manfaat, bahkan untuk mereka dengan penyakit penyerta yang membutuhkan asupan makanan serta obat secara teratur, seperti diabetes dan hipertensi.

 

Bagaimana dengan ibu menyusui? Saat berpuasa, tubuh akan beradaptasi dengan perubahan pola makan Mums, sehingga akan lebih efisien menggunakan kalori untuk mempertahankan produksi ASI. Penelitian pada ibu menyusui yang berpuasa menunjukkan terjadi sedikit perubahan dalam jumlah ASI yang diproduksi dan komposisi nutrisi mikro di dalamnya, seperti seng, magnesium, dan kalium. Namun, perubahan ini tidak mengubah komposisi nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) di dalam ASI. Ditambah lagi, perubahan ini hanya ditemukan pada ibu menyusui yang berpuasa lebih dari 24 jam.

 

Artinya, berat dan pertumbuhan si Kecil kemungkinan besar tidak akan berubah selama Mums tetap rutin menyusui. Tubuh akan mengolah cadangan lemak untuk diolah menjadi ASI, sehingga si Kecil tetap mendapatkan asupan lemak untuk pertumbuhannya. Namun ingat, ada beberapa syarat untuk berpuasa, yakni ketika si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan dan mulai makanan padat, serta pertambahan berat badannya normal.

 

Selain itu, penelitian membuktikan bahwa keseimbangan kimiawi antara ibu yang berpuasa dan yang tidak berpuasa kurang lebih sama. Ini membuktikan bahwa tubuh Mums tetap berfungsi dengan cara yang sama, baik saat berpuasa maupun tidak. Berat badan Mums mungkin turun karena berpuasa, tetapi itu sangat normal.

 

Baca juga: Kunci Sukses Menyusui: Mums Harus Happy

 

Tips dan Trik Berpuasa Selagi MengASIhi

Jika Mums berencana berpuasa saat menyusui, ada beberapa tips yang akan membuat puasa lebih mudah untuk dijalani, yaitu:

1. Terapkan pola makan yang sehat

Menyusui membutuhkan kalori ekstra. Itulah kenapa ibu menyusui memerlukan kalori tambahan sebanyak 500-600 kkal per hari untuk membantu produksi ASI. Ingat, ekstra kalori ini bukan berarti membuat Mums makan tak terkendali, ya. Sertakan makanan cukup gizi dan seimbang, yang terdiri atas nutrisi makro (karbohidrat, protein hewani serta nabati, dan lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral) saat sahur maupun berbuka puasa.

 

2. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Faktanya, 80% komposisi ASI adalah air, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi. Inilah mengapa penting agar Mums selalu terhidrasi, terutama saat berpuasa.

Secara jumlah, setidaknya Mums membutuhkan asupan 4 liter per hari. Terlihat banyak? Sebenarnya tidak juga, kok. Setelah berbuka puasa hingga sebelum imsak, minumlah 1 gelas atau sekitar 235 ml setiap sebelum dan sesudah menyusui/memerah, serta saat makan. Dengan begini, Mums dapat mencapai target asupan cairan harian. Dan ingat, konsumsi cairan total adalah kombinasi dari apa yang Mums minum, baik dalam bentuk air ataupun minuman, serta apa yang Mums makan dari makanan kaya air seperti buah dan sayur.

Nah, selama berpuasa, Mums bisa menyiasatinya dengan….

 

Baca juga: Proses Menyusui Bayi Sempat Terhenti? Bisa Dilanjutkan untuk Sukses mengASIhi!

 

3. Tetap disiplin memerah dan menyusui

Prinsip produksi ASI adalah supply by demand, artinya semakin banyak disusui atau diperah, maka produksinya akan semakin banyak dan terjaga. Jadi, usahakan untuk tetap menjaga jadwal menyusui si Kecil atau memerah seperti biasanya, ya.

 

4. Istirahat yang cukup

Bulan Ramadan adalah bulan yang cenderung lebih sibuk untuk para ibu. Pasalnya, Mums mungkin harus bangun subuh untuk memasak menu sahur, menyiapkan makanan menjelang berbuka dan setelah salat tarawih, serta menyiapkan berbagai keperluan untuk hari raya. Namun ingatlah, tubuh Mums membutuhkan dan berhak beristirahat.

 

Memaksakan diri terlalu keras justru bisa berakibat buruk untuk kesehatan Mums, yang tentu saja bisa berdampak pada produksi ASI. Oleh karena itu, istirahatlah sebanyak yang Mums bisa dan alokasikan energi Mums dengan efektif.

 

 

5. Konsumsi suplemen pelancar ASI

Untuk mengoptimalkan produksi ASI, Mums boleh saja rutin mengonsumsi suplemen pelancar ASI, seperti Herba ASIMOR. Terbuat dari kombinasi herbal asli Indonesia, yaitu daun katuk dan daun torbangun, kedua herbal ini telah teruji klinis mampu meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin untuk memperlancar produksi ASI. Selain itu, Herba ASIMOR mengandung fraksi bioaktif ikan gabus untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan membuat ASI lebih kental.

 

Herba ASIMOR sudah tersertifikasi halal dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Tentu hal ini juga membuat Mums makin yakin untuk memilih Herba ASIMOR sebagai nutrisi pelengkap di masa menyusui ini, ya.

 

 

6. Berhenti puasa jika tidak sanggup

Tetap perlu disadari bahwa Mums berada dalam kondisi menyusui. Jadi, berpuasa bisa saja menimbulkan efek yang berbeda dibandingkan ketika tubuh dalam kondisi normal.

 

Setidaknya ada beberapa hal yang perlu Mums perhatikan, antara lain:

  • Jika Mums merasa berat badan turun dengan cepat (lebih dari 0,5 kg menjadi 1 kg dalam seminggu), sebaiknya kaji ulang keputusan Mums untuk berpuasa dan berkonsultasilah dengan dokter.

  • Segera batalkan puasa jika Mums merasa pusing, sakit kepala parah, buang air kecil berwarna gelap, serta merasa lemas atau lelah.

  • Jika berat badan si Kecil tidak bertambah atau menurun, tidak puas setelah sesi menyusui, atau frekuensi buang air kecilnya berkurang, itu bisa jadi pertanda bahwa ia tidak mendapatkan cukup ASI. Hentikan sementara kegiatan berpuasa Mums dan konsultasikan dengan dokter spesialis anak terkait tumbuh kembang si Kecil.

 

Terlepas dari itu, berpuasa sambil menyusui terbukti tidak berdampak pada tumbuh kembang dan tubuh Mums bisa terus memproduksi cukup ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi. Kualitas atau kuantitas ASI pun dapat tetap terjaga, asalkan mengaplikasikan beberapa tips dan trik di atas. Selamat berpuasa, Mums. Mohon maaf lahir dan batin. (IS/AS)

 

Baca juga: Sukses Menyusui? Bisa!

 

Referensi

NCBI. The Effect of Ramadan Fasting on Outcome of Pregnancy.

Breastfeeding Support. Breastfeeding During Ramadan.

Daily Star. Breastfeeding During Ramadan.

First Cry Parenting. Fasting During Breastfeeding.