Libur telah tiba. Namun bukan hati gembira yang ada, melainkan miris melihat tingginya kenaikan kasus harian Covid-19 yang semakin tak terkendali. Ironisnya lagi, 1 dari 8 kasus positif adalah anak-anak. Apa yang bisa orang tua lakukan untuk melindungi si Kecil? 

 

Orang Tua Lalai, Anak-anak Jadi Korban

Kasus harian Covid-19 di Jakarta dan provinsi lain meningkat dengan tajam. Per data hari Minggu (20/6/2021), terdapat penambahan 13.737 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Total sampai kini terdapat 1.989.909 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona.

 

Yang lebih mengkhawatirkan, kenaikan kasus ini turut mencatat rekor baru, terutama untuk anak-anak. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, persentase angka kematian anak-anak tercatat 1,2% dari total 54.662 kasus meninggal hingga hari Minggu.

 

Itu artinya ada 656 anak-anak dan balita yang meninggal terpapar Covid-19 sejak kasus pertama diumumkan Maret 2020. Melalui konferensi pers virtual, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengonfirmasi bahwa:

  • 1 dari 8 kasus positif adalah anak-anak berusia 0-18 tahun.
  • Tingkat kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia tertinggi di dunia. Persentase kematian anak mencapai 12,5% dengan case fatality rate sebesar 3-5%. Hal itu diperparah dengan keterbatasan rumah sakit menyediakan ICU khusus anak yang membutuhkan pertolongan segera.

 

Baca juga: Kasus Meningkat, Gunakan Masker Lebih Disiplin. Perlukah Masker N95?

 

Dengan persentase tersebut, dilaporkan bahwa angka kematian terkait Covid-19 di antara anak-anak Indonesia telah 45 kali lebih tinggi dari Amerika Serikat. Tak hanya itu, disebutkan terjadi peningkatan signifikan pada pasien anak-anak yang dirawat di RS Wisma Atlet. Jumlah pasien di RS Wisma Atlet Kemayoran sampai dengan hari Minggu adalah 6.042 orang, yang mana 10% di antaranya adalah anak-anak, termasuk bayi dan balita. Menurut penuturan Arifin, anak-anak kebanyakan terpapar dari orang tuanya. 

 

Ketua IDAI Aman Bhakti Pulungan pun mengatakan hal yang sama. Salah satu faktor meningkatnya kasus Covid-19 pada anak lantaran sebagian orang tua tak patuh protokol kesehatan. Pasalnya, risiko anak-anak terpapar Covid-19 sama besarnya dengan orang dewasa.

 

Sementara, mereka belum bisa mendapatkan vaksin dan terdapat pembatasan usia untuk pemakaian masker. Ditambah lagi, berdasarkan perhitungan seorang ahli epidemiologi Johns Hopkins, virus Covid-19 varian Delta dikatakan akan lebih buruk jika terpapar pada anak-anak daripada versi virus sebelumnya.

 

Baca juga: Tak Perlu Pilih-pilih Vaksin Covid-19! Kata Ahli, Semuanya Aman

 

 

Cara Melindungi si Kecil dari Covid-19

Sudah jelas kondisi pandemi saat ini tak bisa lagi disepelekan. Sebagai orang tua, Mums harus lebih waspada dan menjaga si Kecil lebih ketat agar jangan sampai terpapar virus corona yang saat ini sudah bermutasi menjadi lebih menular dan menimbulkan gejala berat. Terutama jika si Kecil berusia kurang dari 2 tahun, pencegahan ekstra perlu dilakukan dibandingkan pada anak yang berusia lebih tua.

 

Seperti yang dilansir oleh akun Instagram Pandemictalks, beberapa langkah yang bisa Mums lakukan antara lain:

  • Hindari pergi ke luar rumah, kerumunan, dan ruangan tertutup.
  • Lakukan vaksinasi jika Mums adalah ibu menyusui dan lanjutkan menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui yang menerima vaksin Covid-19 berpotensi memberikan antibodi pada si Kecil. 
  • Usahakan semua anggota keluarga dan pengasuh mendapatkan vaksin Covid-19.
  • Jika anak memiliki penyakit komorbid, hindari berada di satu ruangan dengan orang yang belum divaksinasi.
  • Hindari orang sakit dan disiplin melakukan tindakan pencegahan 5M di rumah serta di tempat publik.
  • Jika harus membawa si Kecil keluar rumah dengan gendongan atau stroller, letakkan penghalang di atas gendongan atau kereta (selimut/penutup hujan). Pastikan selimut tidak menyentuh bayi dan ada sirkulasi udara yang cukup. Segera bersihkan gendongan/stroller saat tiba di rumah. (AS)

 

Baca juga: Cara agar Anak Tidak Bosan di Rumah Selama Pandemi Coronavirus

 

Referensi

Lowy Institute. Helping Indonesia’s children in a time of pandemic

Taylor and Francis Online. Children during The COVID-19 Pandemic

Kompas. 10 Persen Pasien Wisma Atlet adalah Anak-anak