Penyakit

Solusio Plasenta (Perdarahan pada Kehamilan)

Deskripsi

Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan, baik seluruhnya maupun sebagian. Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang serius, tetapi jarang terjadi.

Pencegahan

Meskipun rawan terjadi di trimester ketiga, solusio plasenta juga bisa terjadi kapan saja setelah usia kandungan memasuki minggu ke-20. Kondisi ini tidak dapat dicegah secara langsung, namun ibu hamil dapat menurunkan risikonya dengan cara: mengonsumsi suplemen asam folat sesuai petunjuk dokter, memeriksakan kondisi kandungan secara rutin selama masa kehamilan, mengobati tekanan darah tinggi bila ada sesuai petunjuk dokter, serta tidak menggunakan narkoba dan merokok.

Gejala

Trimester ketiga terutama beberapa pekan sebelum proses persalinan merupakan waktu yang rawan untuk terjadinya solusio plasenta. Beberapa gejala yang menandai kondisi ini di antaranya nyeri punggung, kontraksi yang berlangsung cepat, perdarahan pada vagina, rahim terasa sakit, nyeri perut, serta gerakan bayi dalam kandungan yang kurang aktif atau tidak seperti biasanya.

 

Baca juga: Mums, Mari Mengenal Plasenta!

Penyebab

Hingga saat ini penyebab pasti terjadinya solusio plasenta belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengalaminya, yaitu:

  • merokok atau memakai narkoba
  • berusia di atas 40 tahun
  • memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya
  • pernah melahirkan bayi kembar
  • memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • menderita gangguan pembekuan darah
  • memiliki riwayat trauma pada perut, seperti terjatuh atau terkena pukulan
  • air ketuban bocor atau pecah terlalu awal.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis solusio plasenta, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna mengetahui kontraksi rahim. Selain itu, kemungkinan diperlukan pemeriksaan darah atau USG untuk membantu mengetahui penyebab terjadinya perdarahan vagina. USG dapat digunakan untuk melihat kondisi rahim dan kandungan, tetapi tidak selalu dapat mendeteksi adanya solusio plasenta.

Penanganan

Perawatan solusio plasenta yang dilakukan tergantung pada keadaan bayi yang dikandung, usia kehamilan, dan tingkat keparahan solusio plasenta. Plasenta yang sudah terlepas dari dinding rahim tidak bisa ditempelkan kembali.

 

Penderita mungkin akan dirawat di rumah sakit jika usia kehamilan di bawah 34 minggu, detak jantung bayi normal, dan kondisi tergolong ringan.

 

Namun jika usia kehamilan sudah di atas 34 minggu dan solusio plasenta membahayakan penderita serta bayi yang dikandung, maka dokter akan menyarankan untuk segera dilakukannya proses persalinan (biasanya melalui operasi caesar). Jika penderita mengalami perdarahan hebat, maka harus dilakukan transfusi darah.

 

Baca juga: Kim Kardashian Ingin Hamil Lagi Meski Menderita Placenta Accreta

Rekomendasi Artikel

Plasenta Macet Enggak Keluar Saat Persalinan, Ini Penyebabnya!

Plasenta Macet Enggak Keluar Saat Persalinan, Ini Penyebabnya!

Terdapat beberapa kondisi yang terjadi pada plasenta setelah melahirkan, di antaranya retensio plasenta, atau plasenta tertinggal di dalam rahim. Apa Penyebabnya?

Ana Yuliastanti

05 March 2023

Nyeri Perut saat Hamil, Berbahayakah?

Nyeri Perut saat Hamil, Berbahayakah?

Sejak hamil, Mums mudah khawatir dengan sensasi di dalam perut, termasuk nyeri perut. Nyeri perut saat hamil tak selamanya tanda bahaya, tetapi jangan dianggap sepele.

iera sipahutar

17 November 2021

Waspada Solusio Plasenta pada Ibu Hamil

Waspada Solusio Plasenta pada Ibu Hamil

Salah satu kondisi komplikasi yang perlu diwaspadai adalah solusio plasenta pada ibu hamil. Ini biasa dialami pada usia kandungan 20 minggu atau sebelum bayi lahir.

Amanda Sagarmatha

22 October 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...