Penyakit

Pterigium

Deskripsi

Pterigium adalah penyakit mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput pada permukaan bola mata. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus. Penyakit yang termasuk lesi nonkanker ini jarang menyebabkan komplikasi berbahaya. Tetapi jika terus tumbuh dan tidak ditangani, pterigium bisa menyebar sampai menutupi pupil mata, sehingga mengganggu penglihatan penderitanya.

 

Baca juga: 10 Tips Melindungi Mata untuk Penderita Diabetes

Pencegahan

Hindari paparan dari lingkungan sekitar, seperti sinar matahari, asap, atau debu yang dapat memicu pterigium. Kenakan kacamata hitam atau topi saat bepergian untuk mencegah pterigium atau kekambuhannya.

Gejala

Pterigium berupa tumbuhnya selaput pada permukaan bola mata tanpa ada keluhan lain. Namun, terkadang kondisi ini juga dapat disertai gejala:

  • Mata merah.
  • Iritasi, gatal, atau perih pada mata.
  • Pandangan samar atau kabur.
  • Terasa ada yang mengganjal di mata apabila selaput pterigium tebal atau lebar.


Baca juga: Jangan Salah Mengenali Gejala Mata Kering Kronis

Penyebab

Penyebab pterigium belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini lebih banyak terjadi pada mereka yang sering melakukan aktivitas luar ruangan. Paparan sinar matahari, debu, asap, serta angin diduga berpotensi meningkatkan risiko pterigium. Mata yang kering juga diduga bisa menjadi faktor pemicu.

Diagnosis

Pterigium bisa dideteksi dengan melihat gejala utamanya, yaitu tumbuhnya selaput tipis pada permukaan bola mata. Dokter juga akan menjalani pemeriksaan mata dengan lebih seksama untuk memastikan kondisi mata pasien.

Apabila dibutuhkan, dokter akan melakukan pemeriksaan yang lebih mendetail. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengukur kemampuan penglihatan serta memeriksa perubahan lengkungan pada kornea pasien.

Penanganan

Konsultasi pada dokter sebaiknya dilakukan apabila seseorang mengalami gejala-gejala pterigium. Pemeriksaan dan penanganan secara dini akan menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Dari hasil pemeriksaan, akan diketahui tingkat keparahan pterigium yang diderita pasien. Kondisi ini umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus jika tergolong ringan dan tidak mengganggu penglihatan atau kenyamanan mata. Meski demikian, pasien tetap disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala guna memantau perkembangannya.

Namun apabila pterigium sudah menghalangi jarak pandang mata atau mengganggu kenyamanan, dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan sesuai resep dokter atau dengan operasi. Penggunaan obat-obatan, misalnya obat tetes mata yang mengandung steroid dan lubrikasi, dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya peradangan atau untuk meringankan gejala. Apabila dengan obat-obatan saja tidak cukup, dapat dilakukan pengangkatan selaput pterigium melalui operasi.

Karena berpotensi menyebabkan komplikasi berupa bekas luka dan goresan pada kornea, atau pandangan kabur akibat permukaan kornea yang tidak rata, prosedur operasi hanya dianjurkan apabila:

- Penanganan lain terbukti tidak efektif.
- Kemampuan penglihatan pasien terancam mengalami penurunan.

 

Baca juga: Hati-Hati, 10 Penyakit Ini Bisa Menyerang Mata Kamu!

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...