Berdasarkan data laporan TBC Global tahun 2022, Indonesia memiliki beban TBC tertinggi kedua di dunia, dengan hampir satu juta kasus TBC pada tahun 2021.1 Pada bulan Maret 2023, berdasarkan SITB (Sistem Informasi TB) sekitar 30 persen dari kasus tersebut adalah dalam “usia produktif” yang berarti dewasa muda dan dewasa.
Jadi, TBC bukan hanya rentan terjadi pada anak dan orang tua yang memang kekebalan tubuhnya lebih rentan. Kaum muda pun banyak yang menjadi pasien TBC. Berlatar belakang data ini, Johnson & Johnson membuat kampanye TB Warrior, di mana mengajak kaum muda menjadi agen perubahan dalam mengubah persepsi masyarakat mengenai TB dan meningkatkan kesadaran di kalangan anak muda.
Juliana Chin, Regional Public Health Impact & Strategy Lead, Johnson & Johnson Pharmaceutical untuk Asia Tenggara dan India, melalui wawancara tertulis menjelaskan, “TB Warrior diluncurkan pada tahun 2022. Melalui program TB Warrior, kaum muda didorong untuk mencari layanan kesehatan pada diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka, dengan memanfaatkan alat-alat digital seperti seperti media sosial, game online, dan lainnya untuk mempelajari dan berbagi informasi penting tentang TBC dan gejalanya."
Skrining TBC Online
"Salah satu terobosan TB Warrior adalah meningkatkan literasi TBC dengan mendorong remaja untuk melakukan skrining online (pemeriksaan mandiri) dan menyediakan lokasi bagi mereka untuk mencari perawatan atau pengobatan lebih lanjut di rumah sakit TBC,” tambah Chin.
Apa hasil dari program TB Warrior ini? Ternyata cukup positif. versi pertama dari TB Warriors pada tahun 2022 berhasil menjangkau 29 juta orang di seluruh Asia Tenggara dan melibatkan 1,3 juta orang, dengan 7.000 orang mendaftar untuk bermain game dan 400 orang mengunjungi halaman klinik kesehatan untuk informasi lebih lanjut.
Belajar dari hasil luar biasa ini, TB Warriors 2.0 pada tahun 2023 bermitra dengan mitra utama TB di Indonesia untuk memanfaatkan pemasaran digital yang presisi untuk menyasar mahasiswa. Hingga bulan September 2023, hampir 20.000 mahasiswa telah menyelesaikan pemeriksaan online dan/atau mencari pusat kesehatan TBC di dekat mereka, dan jumlah orang yang mengetahui TBC dan gejalanya meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan sebelum inisiatif ini dimulai.
“Kami berupaya untuk memanfaatkan dampak ini dan berbagi pembelajaran kami dengan mitra untuk meningkatkan potensi program ini,” jelas Chin. Untuk memperluas inisiatif ini pada bulan Juni tahun ini kami melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia, Stop TB Partnership Indonesia (STPI), Indonesia Muda Untuk TBC (IMUT) dan Pijar Dasar. Inisiatif ini berfokus untuk melibatkan generasi muda sebagai aktivis dalam upaya melawan TBC di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam
Johnson & Johnson, lanjut Chin, telah menjadi mitra yang berkomitmen dalam perjuangan global melawan TBC, termasuk dengan pemerintah Indonesia, selama lebih dari dua dekade. Komitmen ini ditegaskan melalui beberapa kampanye, seperti kampanye Pejuang TB untuk mendukung program pemerintah dalam Eliminasi TBC 2030.
Beberapa tahun terakhir, J&J Indonesia juga menjadi mitra WKPTB (Forum Kemitraan Penanggulangan Tuberkulosis), mendukung program pemerintah melalui Kemenko PMK untuk Program Rencana Aksi Terpadu Kemitraan Penanggulangan Tuberkulosis (Aksi Proteksi) yang bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat. dan mitra dalam percepatan pengendalian TBC, dengan fokus utama pada upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang saling melengkapi.
“Sudah banyak program TBC yang dijalankan oleh J&J. Misalnya pada tahun 2018, kami menginisiasi Tantangan Masker dan Kompetisi Vlog TBC, yang mengajak generasi muda untuk berpartisipasi dalam kesadaran TBC melalui tantangan kreatif. Meskipun terjadi pandemi, Johnson & Johnson Indonesia tetap melanjutkan komitmennya dan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan TOSS TBC Virtual Run 2020 dan TOSS TBC Virtual Run & Ride 2021,” pungkas Chin.
