Penyakit

Pankreatitis

Deskripsi

Pankreatitis merupakan peradangan yang terjadi di dalam pankreas. Pankreas merupakan sebuah organ berukuran kecil yang terletak di belakang organ lambung dan di bawah tulang iga. Organ ini memproduksi enzim-enzim yang berfungsi mencerna karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan yang dikonsumsi, dan membantu metabolisme dalam tubuh melalui produksi hormon.

 

Pankreatitis dapat terjadi berupa pankreatitis akut dan juga kronis. Pankreatitis akut terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung relatif singkat, dalam beberapa hari. Namun, pankreatitis dapat menyebabkan kerusakan serius pada pankreas serta komplikasi fatal jika tidak ditangani dengan baik, walaupun berlangsung dalam waktu singkat.

 



Pankreatitis kronis adalah suatu peradangan yang menyebabkan kerusakan permanen di dalam organ pankreas. Pankreatitis kronis berbeda dengan pankreatitis akut. Pankreatitis kronis merupakan suatu penyakit inflamasi (peradangan) terus menerus dalam jangka panjang pada pankreas yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur jaringan organ tersebut.

 

Baca juga: Waspadai 9 Gejala Kanker Pankreas

Pencegahan

Kondisi pankreatitis erat kaitannya dengan konsumsi minuman beralkohol dan penyumbatan batu empedu, maka langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan cara menghindari dua faktor risiko tersebut, misalnya:
• Mengurangi atau menghentikan konsumsi minuman beralkohol.
• Menghindari atau membatasi makanan berkolesterol tinggi guna mencegah terbentuknya batu empedu, seperti daging berlemak, makanan berminyak, dan makanan-makanan yang mengandung banyak mentega.
• Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian utuh.
Pankreatitis akut juga rentan dialami penderita obesitas, karena itu penerapan diet dan olahraga secara teratur diperlukan sebagai langkah pencegahan.

Gejala

Gejala yang dirasakan oleh penderita pankreatitis bervariasi dan berdasarkan jenis kondisi yang dialami, yaitu:


Pankreatitis akut:
• Nyeri perut bagian atas
• Nyeri perut yang menjalar ke bagian punggung
• Nyeri perut yang semakin parah setelah makan
• Demam
• Peningkatan denyut nadi
• Mual
• Muntah
• Kulit dan bagian putih mata menjadi menguning



Pankreatitis kronis:
• Nyeri perut bagian atas
• Penurunan berat badan
• Feses yang berbau dan berminyak

Penyebab

Pankreatitis terjadi ketika enzim-enzim pencernaan yang belum dikeluarkan dari dalam pankreas menjadi aktif dan mengiritasi sel-sel pada pankreas dan menyebabkan peradangan.
Kejadian pankreatitis akut yang berulang dapat berkembang menjadi pankreatitis kronis.
Berikut beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan pankreatitis:
• Konsumsi alcohol berlebih
• Batu empedu, atau tindakan ERCP pada penatalaksanaan batu empedu
• Pembedahan abdominal
• Efek samping penggunaan beberapa obat-obatan
• Perokok
• Cystic fibrosis
• Riwayat keluarga mengidap pankreatitis
• Kadar kalsium yang tinggi dalam darah, yang dapat menyebabkan aktivitas berlebihan pada kelenjar paratiroid
• Kadar trigliserida tinggi dalam darah
• Infeksi
• Luka pada bagian abdomen
• Kanker pancreas
• Idiopatik (penyebab tidak diketahui)

 

Baca juga: Avicii Diduga Meninggal Akibat Radang Pankreas, Apa Hubungannya dengan Alkohol?

Diagnosis

Untuk mendiagnosis pankreatitis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta gejala yang dirasakan oleh penderita, serta pengujian-pengujian lain untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti:
• Pengujian darah untuk melihat parameter peningkatan kadar enzim-enzim pankreas.
• Pengujian feses pada penderita pankreatitis kronis
• Computerized tomography (CT) scan untuk mengetahui adanya batu empedu dan kondisi peradangan pada pankreas
• Abdominal ultrasound
• Endoscopic ultrasound untuk mengetahui peradangan dan penyumbatan pada saluran pancreas atau saluran empedu
• Magnetic resonance imaging (MRI)
• Pemeriksaan penunjang lainnya yang dibutuhkan dokter sesuai dengan kondisi penderita.

Penanganan

Terapi awal yang dilakukan pada penderita pankreatitis, yaitu:
• Puasa. Penderita akan diminta berpuasa selama beberapa hari di rumah sakit untuk memulihkan kondisi peradangan pada pancreas.
Ketika peradangan tersebut sudah dapat dikontrol dengan baik, gejala awal yang muncul mulai mereda, penderita sudah bisa minum atau makan makanan yang lembut hingga kondisi normal.
• Terapi untuk nyeri. Pankreatitis dapat menyebabkan nyeri berat, sehingga obat-obatan seperti analgetika atau anti nyeri dapat diberikan.
• Cairan intravena/infus. Diberikan untuk menjaga keseimbangan nutrisi yang diperlukan tubuh selama prosedur terapi pankreatitis.

 



Tindakan lain seperti pembedahan dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang dialami penderita, seperti ERCP, cholecystectomy, dan pembedahan pankreas. Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan untuk pengaturan pola makan (low-fat) dan mengurangi konsumsi alkohol pada penderita yang pankreatitisnya disebabkan oleh kondisi tersebut.

 

Baca juga: Apakah Kita Bisa Hidup Tanpa Pankreas?

Rekomendasi Artikel

Tes Pengetahuan Kamu tentang Pankreas!

Tes Pengetahuan Kamu tentang Pankreas!

Pankreas adalah organ yang sangat penting untuk tubuh, oleh sebabnya, Kamu harus meningkatkan pengetahuan tentang organ ini. Tes pengetahuan kamu lewa kuis pankreas ini!

Uliya Helmi Ali

21 September 2019

Pentingnya Menjaga Kesehatan Pankreas

Pentingnya Menjaga Kesehatan Pankreas

Untuk menghindari atau mencegah penyakit pankreas, batasi atau kuurangi makanan tinggi karbohidrat atau gula, sehingga beban kerja pankreas tidaklah berat.

GueSehat

21 December 2018

Apakah Kita Bisa Hidup Tanpa Pankreas?

Apakah Kita Bisa Hidup Tanpa Pankreas?

Pankreas merupakan kelenjar menghasilkan hormon yang dapat mengontrol gula darah dan membantu tubuh kita mencerna makanan. Lalu, bisakah hidup tanpa pankreas?

GueSehat

09 November 2018

Avicii Diduga Meninggal akibat Radang Pankreas, Apa Hubungannya dengan Alkohol?

Avicii Diduga Meninggal akibat Radang Pankreas, Apa Hubungannya dengan Alkohol?

Belum lama ini, dunia musik dikejutkan dengan berita duka. Salah satu DJ terkenal, Avicii, meninggal di usia muda akibat radang pankreas.

Jessica Christy

23 April 2018

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...