Hubungan intim atau intimasi dengan pasangan adalah sesuatu yang indah, dan menjadi awal kehidupan manusia. Semua manusia akan mencari pasangan romantisnya, demi membangun keintiman dan kemudian melahirkan kehidupan baru. Maka hendaknya tidak ada hal yang bisa merusak “kesakralan” sebuah hubungan pria dan wanita. 

 

Video dewasa atau porno, disebut-sebut, dapat merusak keintiman pasangan suami istri, apalagi jika sudah sampai pada tahap kecanduan. Sebagian pasangan berdalih, menonton film porno hanyalah sebagai alat untuk lebih memancing gairah seksual mereka. Sebenarnya, film porno bermanfaat atau justru membawa masalah Geng?

 

Baca juga: Bagaimana Cara Ungkapkan Fantasi Seksual kepada Pasangan?

 

Dilansir dari washingtonexaminer, ketika dua orang jatuh cinta dan kemudian terlibat hubungan romantis, otak akan melepaskan dopamin. Proses ini sangat normal dan sehat. Begitu juga saat seseorang dipertontonkan pronografi, area otak yang sama akan melepaskan dopamin, sehingga yang terjadi adalah banjir dopamin yang menjadi tidak sehat lagi karena mengarah pada kecanduan. 

 

Pornografi akan merusak intimasi sehingga kepuasan dalam hubungan seksual semakin sulit dicapai. Tak hanya itu, video porno menghancurkan sisi humanis saat Kamu dan pasangan berbagi keintiman. Menggunakan tokoh fiktif dalam film sebagai alat untuk memenuhi dorongan seksual, meskipun wajar, akan merusak karena menyebabkan risiko adiktif seperti halnya narkoba.

 

 

Baca juga: 11 Cara Menghentikan Kecanduan Masturbasi

 

Dampak Pelecehan Seksual - Guesehat

 

Apa Kata Kata Penelitian?

Bagaimana sih dampak pornografi terhadap hubungan seksual Kamu dan pasangan? Membantu keintiman atau justru merusaknya? Sayangnya, menurut pakar, jawabannya tidak sederhana. Tetapi dari beberapa penelitian, pornografi itu lebih banyak merugikan nih Gengs. Seringnya, wanita merasa terancam atau tidak aman dengan melihat film porno yang bertabur perempuan berbadan super seksi. Sementara para pria pun bisa turun kepercayaan dirinya.

 

 

Sebuah penelitian yang pernah dipublikasikan di American Journal of Medicine menemukan data kehidupan seksual pada 18 juta pria berusia di atas 20 tahun yang menjadi sangat negatif akibat terlalu banyak melihat film porno. Penjelasan dari fenomena ini adalah karena adanya “Coolidge Effect.”

 

 

Teori ini menyatakan bahwa laki-laki secara alami dari sudut pandang evolusi memiliki misi menghamili sebanyak mungkin perempuan untuk meneruskan ras. Para peneliti percaya semakin pria terpapar dengan hal baru pornografi di internet, yang selalu memperkenalkan wanita baru, dapat membuat hubungan dengan pasangan menjadi semakin hambar.

 

Baca juga: 6 Kesalahan yang Membuat Kehidupan Seks Terasa Hambar!

 

Tetapi penelitian lain menemukan hal sebaliknya. Dilansir dari Huffingtonpost, sebuah penelitian di Denmark yang dilakukan tahun 2008 menemukan bahwa menonton film porno skala moderat justru memberi manfaat bagi hubungan suami istri. Pria maupun wanita yang kerap melihat film dewasa mengatakan mereka memiliki kehidupan seks yang lebih memuaskan dan hubungan yang lebih sehat dengan pasangannya.

 

Satu temuan menarik lainnya adalah bahwa semakin hardcore video porno itu, semakin positif pandangan mereka tentang seks, tanpa harus menjadi kecanduan tentunya. Studi lain menemukan bahwa mereka yang benar-benar kecanduan video porno pada umumnya memang menderita disfungsi seksual sejak awal. Bagi yang setuju dengan pendapat ini, video porno bisa menjadi hiburan bagi para jomblo, menjadi sarana belajar dan ide menambah gaya bercinta pasangan muda, sehingga membantu menyegarkan kehidupan seks mereka.

 

Apapun pendapat masing-masing kubu, video porno hanyalah alat, sehingga dapat digunakan secara positif atau negatif. Menonton berlebihan bisa merusak, dan seperti banyak hal lain dalam hidup, pornografi harus dinikmati secukupnya. Diskusi tentang seksualitas tidak pernah sederhana, mudah, begitu pula dengan topik video porno. Yang jelas, Kamu dan pasangan tetaplah memegang kunci kehidupan seksualitas positif dan sehat adalah pikiran terbuka, kejujuran, tahu apa keinginan Kamu sendiri, dan komunikasi yang baik dengan pasangan.(AY)