Kata mineral mungkin kalah ngetrend dibandingkan vitamin. Geng Sehat lebih mengenal tentang vitamin dan manfaatnya untuk tubuh karena informasi tentang vitamin lebih sering diberikan.

 

Tahukah Geng Sehat, ternyata mineral juga tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Tubuh menggunakan mineral untuk berbagai pekerjaan, termasuk menjaga tulang, otot, jantung, dan otak Kamu berfungsi dengan baik. Mineral juga penting untuk membuat enzim dan hormon.

 

Secara garis besar, mineral terbagi menjadi 2 (dua) yaitu makro mineral dan mikro mineral. Makro mineral diperlukan tubuh dalam jumlah besar, sedangkan mikro mineral merupakan jenis mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.

 

Makro mineral lebih sering didengar seperti kalsium, fosfor, natrium dan magnesium dibandingkan mikro mineral. Padahal mikro mineral tidak kalah penting diperlukan oleh tubuh. Walaupun jumlahnya kecil, namun bila kekurangan mineral ini, efek negatifnya bagi tubuh bisa sangat besar.

 

Baca juga: Mengenal Vitamin dan Mineral yang Paling Dibutuhkan Tubuh

 

Apa Saja yang Termasuk Mikromineral Esensial? 

Mikro mineral ini tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga kamu harus mendapatkannya lewat makanan. Oleh sebab itu Food and Drug Administration (FDA) menyatakan mikro mineral di bawah ini sebagai yang esensial.

 

1. Zat besi (Fe)

Mikro mineral satu ini Gengs pastinya sudah familiar karena manfaatnya untuk pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan otot. Kecukupan Fe wajib dipenuhi, terutama pada perempuan, ibu hamil, bayi, dan anak-anak.

 

Kekurangan Fe dapat menyebabkan anemia, dengan gejala lemah, letih, lesu. Ibu hamil dengan kekurangan zat besi berisiko melahirkan bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi dengan gangguan perilaku. Defisiensi Fe pada anak dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

 

Sumber zat besi dapat kamu temukan pada hati, daging merah, unggas, ikan dan makanan laut, dan sayuran berwarna hijau.  

 

Baca juga: Jauhkan Anak dari Bahaya Anemia Defisiensi Zat Besi

 

 

2. Yodium

Kekurangan yodium bisa menyebabkan gondok (pembesaran kelenjar tiroid). Pernyataan ini pasti sudah sering Gengs dengar. Ya, yodium dibutuhkan untuk memproduksi hormon tiroid. Hormon ini penting untuk mengatur metabolisme tubuh kita.

 

Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak pada janin. Sumber makanan kaya yodium antara lain garam beryodium, makanan laut seperti ikan, udang, rumput laut, susu, keju, yogurt, telur dan kacang-kacangan.

 

3. Fosfor

Mikro mineral ini kamu sering dengar terkandung dalam pasta gigi. Ya, fosfor berfungsi untuk kesehatan tulang dan gigi, Selain itu, bersama dengan kalsium, fosfor dapat membantu otot bekerja, termasuk otot jantung. Fosfor juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasca berolahraga,lho. Dalam makanan, fosfor dapat ditemukan pada daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, produk susu, kentang, buah kering seperti kismis.

 

4. Selenium

Mikro mineral ini dikenal memiliki antioksidan tinggi dan membantu sistem kekebalan tubuh. Studi menunjukkan wanita yang memilik kadar selenium lebih tinggi, risiko terkena gangguan tiroid lebih rendah. Sedangkan pada pria, kekurangan selenium meningkatkan risiko kanker prostat. Sumber selenium banyak terdapat dalam ikan salmon, udang, kacang Brazil, beras merah, bawang putih, jamur shitake, telur.

 

Baca juga: Jangan Lupakan Pentingnya Magnesium Selama Kehamilan

 

 

 

5. Zinc

Jenis mikro mineral satu ini sering diberikan pada anak yang diare. Zinc dapat membantu dalam penyembuhan luka. Tak hanya itu, Zinc juga dikenal dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan zinc sebanyak 80-92 mg per hari dapat mengurangi durasi pilek sampai 33%.

 

Kekurangan zinc bisa menyebabkan antara lain diare, kulit kering, rambut menipis, penurunan nafsu makan, lemas, ruam pada kulit dan masalah pada kesuburan (contoh :kemandulan pada pria). Zinc dapat Kamu dapatkan pada makanan-makanan berikut seperti daging merah, daging unggas, biji-bijian, dan tiram.

 

6. Mangan

Mangan dikenal berfungsi mengendalikan fungsi sistem saraf dan dalam metabolisme karbohidrat, protein dan kolesterol. Mangan tersimpan di hati, pankreas, tulang, ginjal, dan otak.

 

Kekurangan mangan dapat berakibat pada gangguan pertumbuhan, masalah kesuburan, perubahan metabolisme juga kelainan tulang. Mangan umumnya bersumber dari biji-bijian, selain itu terdapat pula pada beras merah, roti gandum dan teh.

 

7. Kromium

Kromium berperan dalam metabolisme gula darah dengan cara membantu kerja hormon insulin. Mikro mineral ini sering digunakan sebagai pendamping pengobatan diabetes pada penderita gemuk. Kromium juga dikenal untuk membangun otot dan membakar lemak. Kekurangan kromium meningkatkan risiko glaukoma pada mata.

 

Kromium bisa kamu dapatkan pada makanan laut seperti ikan, tiram, udang, produk susu, sayuran hijau, daging, kacang hijau.

 

8. Tembaga

Tembaga berfungsi sebagai zat pembangun banyak enzim dalam tubuh seperti pembentukan hemoglobin. Selain itu juga berperan dalam produksi kolagen dan elastin untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh.

 

Kekurangan zat tembaga akan mengalami kondisi yang disebut neutropenia, yaitu kondisi sel darah putih atau neutrofil berkurang dari jumlah normal. Sel darah putih berperan melawan infeksi, sehinga jika kekurangan, seseorang akan mudah terserang penyakit. 

 

Sumber tembaga ditemukan dalam hati, makanan laut, kacang-kacangan, biji-bijian, coklat, jamur, roti gandum dan sereal.

 

Baca juga: Inilah Tanda Kekurangan Zinc

 

9. Molybdenum

Mikro mineral satu ini mungkin masih terdengar asing buat Gengs. Molybdenum diperlukan oleh tubuh terutama untuk pemecahan enzim dan menghilangkan racun. Kekurangan Molybdenum bisa mengganggu pertumbuhan dan memicu anemia.

 

Jenis makanan yang kaya Molybdenum antara lain kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, dan kacang tanah, gandum, hati, susu, kacang polong.

 

Nah Geng Sehat sudah mengetahui berbagai macam mikro mineral. Walaupun jumlah yang diperlukan tubuh kecil, namun manfaatnya besar. Konsumsilah makanan yang seimbang nutrisi sehingga kebutuhan akan mineral dan vitamin terpenuhi. Salam sehat.

 

Baca juga: Konsumsi Makanan yang Mengandung Mineral Kalsium Berikut agar Tulangmu Sehat!
 

 

Referensi

1. Lizzie S. Micronutrients: Types, Functions, Benefits and More. https://www.healthline.com/nutrition/micronutrients

2. Food Sources of Vitamins and Minerals.                        https://www.webmd.com/food-recipes/vitamin-mineral-sources#2

3. Catherine S. Macrominerals and Trace Minerals in the Diet.        https://www.news-medical.net/health/Macrominerals-and-Trace-Minerals-in-the-Diet.aspx