Preferensi setiap pasangan suami istri boleh saja berbeda-beda. Ingin memiliki satu anak atau lebih, kembali lagi pada kesepakatan bersama. Namun satu yang pasti, pastikan Mums dan Dads mengatur jarak kelahiran si Kecil, ya. Keuntungannya bukan hanya untuk Mums, melainkan juga untuk si Kecil. Yuk, bahas lebih lanjut di sini.

 

Berapa Jarak Usia Anak yang Ideal?

Banyak anak banyak rezeki. Kepercayaan lama itu tak bisa serta-merta dianut oleh banyak keluarga. Pasalnya, memiliki lebih dari satu anak membutuhkan lebih dari sekadar keinginan.

 

Ketika berencana menambah momongan, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ialah mulai dari segi kesiapan fisik dan mental, finansial, rumah tinggal, pengasuh, hubungan antara suami-istri, masalah kesuburan, hingga usia anak sebelumnya. 

 

Jangan dilupakan pula, menambah anak artinya Mums perlu menambah kesabaran, keluwesan, dan selera humor. Ya, hidup pastinya akan berubah dan kemampuan Mums serta Dads untuk menghadapi perubahan tersebut dengan rasa humor tentu sangat diperlukan.

 

Tentunya, ada pro dan kontra untuk setiap skenario perbedaan usia anak. Beberapa orang tua lebih suka memiliki anak-anak yang usianya berdekatan, sehingga tantangan dan repotnya mengurus anak dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang cukup bersamaan. Sementara yang lain, lebih memilih untuk menunda dan memiliki anak kembali dalam jarak waktu yang cukup lebar, sehingga memungkinkan mereka menikmati setiap fase dengan setiap anak.

 

Artinya, tidak ada yang "terbaik" dalam hal perbedaan usia antar anak. Mums boleh saja memilih untuk memiliki anak dalam waktu berdekatan ataupun memberi jarak beberapa tahun.

 

Jadi, berapa jarak ideal antar anak? Agar perdebatan soal jarak usia ini tak berkepanjangan, ada satu hal yang bisa membantu Mums untuk memutuskan, yaitu pertimbangan dari segi medis.

 

Para ahli dan banyak penelitian menganjurkan bahwa jarak antar anak sebaiknya dalam kisaran minimal 18 bulan. Bukan rahasia lagi, interval antar kehamilan yang terlalu dekat, yaitu kurang dari 18 bulan, dikaitkan dengan peningkatan insiden kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Hal ini erat kaitannya dengan status nutrisi Mums yang belum pulih benar dari kehamilan sebelumnya,

 

Ditambah lagi, jika persalinan sebelumnya dilakukan dengan bedah caesar, meningkatkan risiko komplikasi bekas luka, seperti dehisensi (sayatan terbuka) serta robekan rahim (ruptur uteri), pada persalinan berikutnya.

 

Terlepas dari itu, ada beberapa fakta menarik yang ditemukan dari Sistem Statistik Vital Nasional dari  Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terkait penentuan jarak anak, yaitu:

  • Interval kehamilan yang lebih pendek paling sering terjadi pada ibu di atas usia 35 tahun dan ibu berusia di bawah 25 tahun.
  • Interval memiliki anak yang pendek lebih rendah pada ibu dengan gelar pendidikan tinggi.
  • Sepertiga dari wanita kembali hamil sekitar 18 bulan setelah kelahiran anak sebelumnya, sehingga membuat interval usia rata-rata antar anak berjarak 24-29 bulan.
  • Lebih umum ditemukan perbedaan usia pendek antar anak daripada perbedaan usia yang lebih besar, seperti 4-5 tahun atau 8-9 tahun.

 

Baca juga: Mums, Begini Cara Mengatasi Persaingan antara Kakak dan Adik

 

 

 

Manfaat Memberi Jarak Usia Anak Cukup Jauh

Sudah mendapat bayangan akan berapa lama memberi jarak antara si Kakak dan si Adik? Beberapa manfaat memiliki anak dengan jarak usia cukup jauh berikut ini mungkin bisa semakin memantapkan hati Mums dan Dads. 

 

  • Orang tua dapat memberikan waktu berkualitas yang sepadan untuk setiap anak

Hal ini umumnya tidak mungkin terjadi ketika Mums memiliki buah hati dengan jarak usia berdekatan, apalagi di usia si Kecil yang masih sangat membutuhkan perhatian dan pengawasan penuh orang tua.

 

  • Mums sejenak dapat bernapas

Tanpa mengecilkan porsi para ayah dalam pengasuhan anak, perlu diakui bahwa membesarkan anak akan sangat melelahkan untuk Mums. Di antara kurang tidur, jadwal menyusui, memberi makan, waktu tidur siang, dan mengganti popok yang tak ada habisnya, mengasuh anak kecil sangat intens dan menyeluruh.

 

  • Kecemburuan dengan adik bisa diminimalkan

Ketika kakak dan adik berjarak usia cukup jauh, sedikit kemungkinan mereka akan merasa kompetitif satu sama lain. Lagi pula, mereka lebih cenderung berada di sekolah yang berbeda, memiliki kelompok teman yang berbeda, dan berfokus pada tahap dan tujuan perkembangan yang berbeda.

 

Jelas ini tidak selalu terjadi. Saudara yang berjarak jauh tetap saja akan bertengkar dan berselisih satu sama lain. Namun, pertengkaran ini tidak melulu untuk mendapatkan perhatian orang tua dan biasanya lebih mudah untuk menyelesaikan perselisihan.

 

Baca juga: Kok, Kakak Suka Sekali Mengganggu Adiknya?

 

  • Memiliki bala bantuan tambahan

Salah satu manfaat terbaik mengasuh anak dengan perbedaan usia yang jauh adalah si Kakak dapat membantu mengawasi bahkan mengasuh si Adik. Namun ingat, pastikan tetap ada pengawasan dari orang dewasa, ya. Jangan memaksakan si Kakak untuk menjadi “babysitter” adiknya jika ia menolak karena kondisi ini bisa menyebabkan sindrom anak pertama.

 

  • Kakak belajar bertanggung jawab, adik belajar lebih cepat dari kakaknya

Dengan jarak usia yang cukup jauh, kehadiran adik untuk si Kakak akan mengajarkannya tentang kepemimpinan dan tanggung jawab. Secara otomatis, ia pun menjadi salah satu panutan terpenting untuk si Adik.

 

Nah, hal ini cukup menguntungkan untuk si Adik karena ia menyaksikan langsung bagaimana kakaknya berkembang dan belajar banyak hal dari situ. Si Adik juga akan lebih cenderung mengikuti kegiatan kakaknya, yang membuatnya belajar menjadi fleksibel dan mudah beradaptasi.

 

Yang pasti, setiap keluarga berbeda. Apa yang berhasil untuk keluarga Mums, mungkin tidak sama hasilnya untuk orang lain. Jadi, tak perlu merasa sedih atau khawatir jika pilihan Mums dan Dads berbeda dengan orang lain. Lakukanlah apa yang terbaik untuk Mums dan Dads. (AS)

 

Baca juga: Yuk, Pahami Perasaan si Kecil yang Menjadi Anak Sulung

  

Referensi

Very Well Family. Big Age Gaps

What to Expect. Spacing Your Kids

Healthline. Child Spacing