Pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi warga Indonesia. Berdasarkan data pada website satgas Covid-19, sampai dengan 13 Mei 2021 sudah melebihi angka 1,7 juta orang yang terkonfirmasi positif.

 

Kebijakan Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah diberlakukan  di beberapa daerah serta edukasi memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak terus dilakukan untuk menekan jumlah pasien yang terkontaminasi positif covid 19. Tidak hanya itu, pemberian vaksin Covid-19 sedang berlangsung secara bertahap.

 

Kebijakan penanggulangan penyebaran Covid-19 mempengaruhi aspek kehidupan manusia. Peningkatan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif serta penyebaran informasi yang tidak benar menimbulkan rasa panik, ketakutan, kesedihan jauh dari keluarga dan kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari.

 

Hal tersebut berpotensi memicu terjadinya gangguan kecemasan, depresi dan stres di masyarakat sehingga menjaga kesehatan mental di tengah pandemi Covid-19 juga tidak kalah penting. Berdasarkan hasil review sistematis paling tidak 2-3 dari populasi umum mengalami gangguan kecemasan akibat penyebaran Covid-19.

 

Lalu apakah makanan dapat membantu mengurangi gangguan kecemasan?

 

Baca juga: Waspadai Kecemasan Sosial di Masa Pandemi COVID-19
 

Hubungan Asupan Makan dengan Gangguan Kecemasan

Konsumsi makanan yang berkualitas dapat membantu meningkatkan suasana hati. Bahkan dengan memperbaiki aturan makan dapat memberikan dampak untuk mengurangi gangguan kecemasan. Makanan bisa memperbaiki sistem biologi di dalam tubuh termasuk sistem saraf sehingga mempengaruhi respon tubuh terhadap stress. Namun, pola makan yang kurang baik seperti makanan olahan tinggi energi, tinggi lemak jenuh dan natrium, berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan kecemasan.

 

Beberapa zat gizi yang perlu dikonsumsi untuk melindungi dari gangguan kecemasan yaitu magnesium (dari jenis kacang-kacangan dan biji), asam lemak omega-3 (ikan dan hasil laut), zinc (kacang mete, hati dan kuning telur), asam folat, vitamin B12 dan sumber antioksidan (vitamin C, E, karotenoid pada buah dan sayur yang berwarna serta flavonoid yang ada pada kacang kedelai).

 

Makanan yang Dapat Atasi Gangguan Kecemasan

Apakah Geng Sehat pernah mengenal Psikobiotik? Psikobiotik ini memanfaatkan fungsi microbiome-gut-brain atau sinyal komunikasi antara mikrobiota di usus dengan otak. Beberapa bakteri baik seperti Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Bifidobacterium infantis, Streptococcus dan Enterococcus dapat menghasilkan neurotransmitter seperti serotonin dan norepinefrin yang membantu kinerja otak dalam mengatur proses fisiologis dan psikologis untuk mengatasi gangguan kecemasan.

 

Psikobiotik sedang dikembangkan sebagai alternatif terapi untuk kesehatan mental. Peneitian Hilimire et al (2015) membuktikan bahwa konsumsi sumber probiotik dapat mengurangi social-anxiety. Beberapa contoh sumber probiotik yang dapat Anda konsumsi yaitu yoghurt, tempe, kefir dan kimchi.

 

Baca juga: Tidak Hanya Enak, Kimci Juga Menyehatkan!

 

Tips Pola Makan untuk Cegah Gangguan Kecemasan

Pertama, mengonsumsi makanan dengan prinsip gizi seimbang. Konsumsi makanan beragam terdiri dari bahan makanan sumber karbohidrat, protein, buah dan sayuran yang baik bagi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.

 

Kedua, konsumsi karbohidrat kompleks. Sumber karbohidrat dapat meningkatkan produksi serotonin dalam otak yang dapat memberikan efek menenangkan. Contoh sumber karbohidrat kompleks yaitu nasi, oatmeal, roti gandum, kentang dan jagung.

 

Ketiga, biasakan sarapan. Sarapan akan mencukupi energi saat aktivitas dan menjaga kadar gula darah sehingga menghasilkan mood yang baik dan perasaan senang.

 

Keempat, cukupi kebutuhan cairan tubuh. Cairan sangat penting bagi sistem kerja tubuh untuk mencegah dehidrasi yang dapat mempengaruhi mood.

 

Kelima, batasi minuman berkafein dan alkohol. Minuman berkafein seperti teh, kopi, cola dan minuman energi dapat memberikan efek stimulan. Bahkan konsumsi kafein lebih dari 500 mg per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kecemasan.

 

 

Baca juga: Tips Mengendalikan Kecemasan Dalam Menghadapi Virus Covid-19 saat Harus Keluar Rumah

 

 

Referensi

Naido, U. 2016. Nutritional strategies toease anxiety.

Hilmire, M.R., DeVylder,J. E., & Forestell, C.A. 2015. Fermented foods, neuroticism, and social anxiety: An interaction model. Psychiatry research, 228(2), 203-208.

Joseph Firth et al. 2019. The Effects of Dietary Improvement on Symptoms of Depression and Anxiety: A Meta Analysis of Randomized Controlled Trials. Psychosom Med.

Sawchuk, C. 2017. Coping with anxiety: Can diet make a difference?

Mathewson, T. 2016. Nutrition for anxiety.

Min Luo et al. 2020. The psychological and mental impact of coronavirus disease 2019 (COVID-19) on medical staff and general public- A systematic review and meta analysis

Naufal,Fachri.,Farizy, DF.,Utama, WT.  2020. Psikobiotik: Peran Mikrobiota Usus Dalam Kesehatan Jiwa. Medula Volume 10 Nomor 3.