Panel hipertensi

 

Manfaat dari pemeriksaan hipertensi menggunakan panel ini untuk menilai pola hidup serta mengidentifikasi penyebab terjadinya hipertensi hingga memantau keberhasilan atas terapi hipertensi dan mendeteksi adanya efek samping dari pengobatan.

Dilansir dari website Prodia, Berikut beberapa jenis pemeriksaan yang harus dilakukan:

  • Hematologi rutin (CBC)

Pemeriksaan Hematologi rutin atau complete blood count ini adalah penilaian dasar pada komponen sel darah yaitu dengan menentukan jumlah, variase hingga kualitas dari seluruh komponen sel darah. Dari pemeriksaan ini, informasi yang didapat mengenai kondisi hematologik dan sistem tubuh yang lain sebagai diagnosis, pregnosis, respon terapi dan masa pemulihan. Hematologi rutin ini terdiri dari pemeriksaan hemoglobin, leukosit, trombosit, eritrosit, hematokrit serta nilai-nilai MC.

Manfaat dari pemeriksaan CBC ini adalah evaluasi terhadap anemia, leukimia, reaksi inflamasi dan infeksi, penanda peripheral blood cellular, tingkat hidrasi dan dehidrasi, polisitemia, penyakit hemolitik pada bayi yang baru lahir hingga penentuan terapi kemoterapi.

  • Urine rutin

Pemeriksaan secara fisik, kimia dan mikroskopis ini untuk mendeteksi atau mengukur zat dalam urin seperti produk sampingan dari metabolisme normal dan abnormal, sel dan bakteri. Selain itu, pemeriksaan urin rutin ini juga bagian dari pemeriksaan medical check-up.

Manfaat dari pemeriksaan urin rutin ini untuk membantu diagnosis atau memantau beberapa penyakit serta kondisi dari kelainan organ ginjal, infeksi saluran kemih serta penyakit metabolik.

  • Glukosa puasa

Pemeriksaan ini berguna untuk mengukur jumlah glukosa dalam darah yang digunakan untuk mendeteksi hiperglikemik maupun hipoglikemik untuk membantu diagnosis diabetes dan memantau kadar glukosa. Glukosa puasa ini diukur saat dalam keadaan puasa (± 8-10 jam). Manfaat pemeriksaan glukosa puasa ini adalah untuk skrining dan diagnosis DM.

  • HbA1C

Pemeriksaan Hemoglobin terglikasi (HbA1c) adalah gugus heterogen yang terbentuk dari adanya reaksi kimia antara glukosa dan hemoglobin. Selain itu, HbA1c bisa menggambarkan konsentrasi glukosa dalam darah rata-rata dalam periode 2-4 bulan. Pemeriksaan ini diperlukan uuntuk upaya manajemen DM yang optimal serta memperkecil risiko komplikasi diabetes.

Manfaat pemeriksaan dari HbA1C ini untuk menilai kualitas guna pengendalian kadar glukosa darah selama periode 2-4 bulan, menilai efektivitas terapi serta untuk menghitung rata-rata kadar glukosa darah.

  • Cholesterol HDL

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan darah untuk mengukur konsentrasi kolestrol HDL dalam darah. High Density Lipoprotein (HDL) disebut dengan kolestrol baik, karena berfungsi untuk membawa kelebihan kolestrol di pembuluh darah ke hati untuk diproses lebih lanjut. Jika konsentrasi HDL tinggi maka dipercaya dapat terlindungi dari penyakit jantung. Manfaat dari pemeriksaan ini untuk menilai profil lemak serta menentukan risiko penyakit kardiovaskular.

  • Cholesterol LDL Direk

Pemeriksaan ini guna memeriksa darah yang mengukur konsentrasi kolestrol LDL dalam darah dengan metode langsung. Low density lipoprotein (LDL) disebut dengan kolestrol jahat karena menempel di pembuluh darah dan mempersempit rongga pembuluh darah. jika konsentrasi LDLD tinggi maka dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Manfaat dari pemeriksaan ini untuk menilai profil lemak serta menentukan risiko pada penyakit kardiovaskular.

  • Cholesterol Total

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan darah yang mengukur konsentrasi kolestrol secara total yang dibawa darah oleh lipoprotein. Jika konsentrasi kolestrol tinggi dalam darah maka akan menyebabkan kolestrol menempel di dinding pembuluh darah arteri sehingga pembuluh darah menyempit dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Manfaat dari pemeriksaan kolestrol total ini dapat mendeteksi gangguan metabolisme lemak, menentukan faktor risiko jantung koroner serta memantau efektivitas terapi penurunan lipid.

  • Trigliserida

Pemeriksaan darah ini guna untuk mengukur konsentrasi trigliserida (lemak dalam darah) di dalam darah. Trigliserida dilepasakn untuk menghasilkan energi saat tubuh membutuhkannya. Peningkatan konsentrasi Trigliserida dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan tanda adanya sindrom metabolik.

Manfaat dari pemeriksaan ini untuk menentukan faktor risiko penyakit jantung dan mendeteksi sindrom metabolik.

  • Apo B

Apolipoprotein B (apo B) ini merupakan apoprotein yang terdapat dalam molekul-molekul lipoprotein yang potensial menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), seperti very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), dan low density lipoprotein (LDL). Itu mengapa, penentuan konsentrasi apo B dalam darah dapat mencerminkan jumlah partikel LDL yang terdapat dalam darah. Pemeriksaan apo B ini membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat dari pemeriksaan ini untuk menentukan risiko penyakit jantung koroner hingga membantu mendiagnosis abetalipoproteinemia, hipobetalipoproteinemia dan hiperbetalipoproteinemia.

  • Cystatin C

Pemeriksaan ini digunakan untuk mendapatkan nilai estimated estimated Laju Filtrasi Glomerulus (eLFG), yakni berapa banyak darah yang disaring oleh glomerulus. Nila ini akan mencerminkan fungsi dari organ ginjal. Selain itu, pemeriksaan ini membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan ini untuk menyaring dan memantau disfungsi dari organ ginjal.

  • Urea N

Urea nitrogen merupakan produk akhir dari metabolisme protein yang terbentuk di hati lalu oleh hati akan dilepaskan ke dalam darah dan di bawa ke ginjal yang akan menyaring urea nitrogen dalam darah untuk dilepaskan ke dalam urin. Pemeriksaaan Urea N bisa dilakukan jika direkomendasikan dokter ketika seseorang memiliki tanda dan gejala yang mungkin disebabkan penyakit ginjal atau memiliki kondisi yang dapat menyebabkan atau diperburuk oleh disfungsi ginjal.

Manfaat Pemeriksaan ini untuk mengevalusi kesehatan ginjal serta memantau efektivitas dialisis dari perawatan yangterkait dengan kerusakan ginjal.

  • Asam Urat

Pemeriksaan ini untuk mengukur kadar asam urat dalam darah atau urin. Asam urat yang berlebih yang disimpan dalam organ ginjal dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal atau gagal ginjal. Manfaat dari pemeriksaan ini untuk mendeteksi kasar asam urat yang tinggi dalam darah serta memantau kadar asam urat dalam urin untuk membantu diagnosis dari penyebab batu ginjal.

  • Natrium (Na)

Pemeriksaan natrium (Na) ini untuk mengetahui konsentrasi Na (elekrolit dan mineral) di dalam darah. Selain itu, pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti kalium (K), klorida (Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).

Manfaat pemeriksaan ini untuk menilai keseimbangan elektrolit tubuh dan asam basa hingga keadaan klinis lainnya.

  • Kalium

Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui konsentrasi kalium (K) di dalam serum atau plasma darah dan biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti natrium (Na), klorida (Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).

Manfaat pemeriksaan ini untuk menilai keseimbangan elektrolit tubuh dan beberapa kondisi seperti penyakit ginjal, penyakit mental hingga leukimia serta mendiagnosis dan memantau adanya kelebihan mineral kortikoid.

  • hs-CRP

C-Reactive Protein (CRP) adalah suatu protein yang dikeluarkan oleh hati serta dihasilkan dalam jumlah besar saat terjadi infeksi. Selain itu, pemeriksaan high sensitivity CRP (hs-CRP) dapat digunakan untuk mendeteksi konsentrasi CRP yang sangat kecil tersebut.

Manfaat dari pemeriksaan ini untuk menilai risiko terkena kardiovaskular.

  • Albumin Urin Kuantitatif

Albumin merupakan protein plasma yang terdapat di dalam darah dengan konsentrasi tinggi dan an ketika ginjal berfungsi dengan baik, hampir tidak ada albumin yang ada di dalam urin. Pemeriksaan albumin urin kuantitatif untuk mengukur kadar albumin dalam sampel urin sewaktu ataupun urin yang dikumpulkan dalam waktu tertentu sebagai penanda kerusakan ginjal.

Manfaat pemeriksaan ini untuk mendeteksi dini penyakit ginjal pada penyandang diabetes serta seseornag dengan faktor risiko lainnya.

 

Baca juga: Pengaruh Warna Urine terhadap Kondisi Tubuh

 

Untuk menghindari komplikasi hipertensi ini, Gengs harus rutin melakukan medical check-up dengan panduan panel hipertensi diatas,ya. Karena hidup sehat berawal dari diri sendiri. Semangat sehat! (AP/AS)