Anak-anak adalah masa depan bangsa. Di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, sudah seharusnya setiap anak Indonesia berhak mendapatkan semua akses penting dalam hidupnya, agar memiliki masa depan cerah. Namun, data UNICEF 2020 menunjukkan selama pandemi Covid-19, 9 dari 10 anak Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan.

 

Bagaimana kita bisa membantu agar semua anak Indonesia bisa memiliki kesempatan yang sama menjadi generasi yang merdeka dan maju? Ada program yang menarik nih Mums, simak penjelasannya ya!

 

Baca juga: Mums, Ini Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
 

Kendala Pendidikan Anak Indonesia

Ada banyak anak Indonesia yang terkendala kepada akses pendidikan, terlebih di masa pandemi. Aktor sekaligus aktivis sosial Reza Rahadian, dalam konferensi pers peluncuran gerakan "Ayo Tunjuk Tangan", Senin 16 Agustus 2021, mengajak generasi muda pun mulai memikirkan kemajuan anak Indonesia. Kemajuan anak Indonesia tidak hanya bergantung pada orang tua.

 

Menurutnya, pertolongan pertama yang dibutuhkan anak Indonesia saat ini adalah dukungan pemerintah setempat, alokasi dana pendidikan dengan sistem yang betul-betul bisa diawasi secara baik sekaligus tepat sasaran.

 

Menurut Reza, hambatan pendidikan masih banyak ditemui di seluruh wilayah Indonesia. “Di Pulau Jawa saja ada beberapa masalah seperti akses pendidikan dan ruang kelas yang tidak layak. Ini patut ditindaklanjuti segera,” jelasnya.

 

Alyssa Soebandono, seorang aktris dan ibu dari dua anak menyadari bahwa tantangan pendidikan online selama pandemi sangat menantang. Ia pun bersiasat menghadapi proses belajar online, yakni dengan menciptakan suasana menyenangkan agar anak tetap gembira.



Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi sependapat. Dia mengatakan, belajar jarak jauh atau secara daring harus tidak membebani anak.

 

"Anak harus gembira, bukan malah menjadi kekerasan terhadap anak atas nama pendidikan," ujar Kak Seto. Dia menegaskan, orang tua tidak boleh memaksa anak belajar keras apalagi untuk mata pejaranan yang tidak sesuai bakat dan kemampuannya. Hal ini dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.

 

Misalnya, anak yang selalu dikritisi akan memiliki konsep diri yang buruk. Lebih baik, berikan afirmasi positif agar anak makin percaya diri menonjolkan kemampuannya. Orang tua bisa mengoptimalkan bakat anak di luar kemampuan dasar sekolahnya.

 

Baca juga: Sering Membentak, Merusak Kepribadian Anak!

 

Gerakan Ayo Tunjuk Tangan

Selain akses pendidikan, peran nutrisi untuk kemajuan anak juga sangat penting. Saat ini Indonesia masih berjuang dengan masalah kekurangan gizi kronis atau stunting. Stunting tidak hanya membuat perawakan anak pendek, namun kemampuan kecerdasannya akan jauh di bawah rata-rata.

 

Sejalan dengan semangat Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, SGM Eksplor meluncurkan gerakan sosial "Ayo Tunjuk Tangan". Ini adalah kampanye guna mendukung pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan bagi seluruh anak Indonesia agar mencapai potensi maksimalnya agar menjadi generasi maju.

 

Dalam gerakan sosial Ayo Tunjuk Tangan, Mums bisa berpartisipasi dan partisipiasi setiap orang akan dikonversikan menjadi donasi dalam bentuk paket nutrisi untuk anak usia di atas 1 tahun , paket  beasiswa pendidikan online, dan juga perbaikan fasilitas belajar bagi anak-anak Indonesia yang membutuhkan.

 

“Mums bisa mengakses website http://www.generasimaju.co.id/ayotunjuktangan dan langsung pilih jenis donasi yang ingin didukung,” jelas Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo.

 

Gerakan ini diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk menggugah terwujudnya kepedulian serta jaminan kemerdekaan terhadap hak-hak anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Anak sehat dan cerdas merupakan sebuah aset kemajuan bangsa yang dapat membawa Indonesia lebih maju.

 

Baca juga: Awas, Kasus Stunting Bisa Bertambah Saat Pandemi Covid-19

 

 

Sumber: Konferensi pers peluncuran gerakan Ayo Tunjuk Tangan.