Prednisone

Untuk Apa Prednisone Itu?

Nama Paten :

Borraginol-S, Chloramfecort H, Eltazon, Ifison, Inflason, Klorfeson, Kokosone, Lexacort, Pehacort, Berllco, Remacort
(ISO vol.50)

Penggunaan

Prednisone merupakan obat yang digunakan sebagai antiradang atau pengobatan imunosupresan. Obat ini juga digunakan untuk terapi berbagai kondisi seperti alergi, ulseratif kolitis (radang usus besar), arthritis (radang sendi), lupus, psoriasis (radang kulit), atau gangguan pernapasan.

 

Cara Kerja Obat

Prednisone merupakan obat kortikosteroid yang mencegah pelepasan senyawa dalam tubuh yang menyebabkan radang (inflamasi). Obat ini juga menekan sistem imun tubuh.

 

Efek Samping

Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi.
1. Efek samping yang umum terjadi adalah keresahan, kegelisahan, penglihatan kabur, penurunan jumlah urin, pusing, detak jantung atau denyut nadi cepat, lambat, berdebar, atau tidak teratur, sakit kepala, perubahan mood, telinga berdengung, sesak napas, penambahan berat badan, pembengkakan jari, tangan, kaki, atau kaki bagian bawah, kesulitan berpikir, berbicara, atau berjalan.
2. Efek samping yang insidennya tidak diketahui misalnya kram perut, tinja/kotoran berdarah atau hitam, batuk atau suara serak, penurunan tinggi badan, penglihatan menurun, diare, mulut kering, sakit mata, pertumbuhan rambut wajah pada wanita, pingsan, demam, wajah bulat, meningkatkan rasa lapar dan rasa haus, kehilangan hasrat atau kemampuan seksual, ruam kulit, ketidakteraturan menstruasi, mual, muntah, kesulitan tidur, dan nyeri otot.

 

Pemakaian Obat

Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Jangan menghentikan penggunaan obat ini tanpa anjuran dokter.
3. Jangan mengunyah, membelah, atau menghancurkan tablet prednisone. Minum tablet tersebut secara utuh.
4. Penggunaan prednisone dalam jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis (tulang keropos) terutama bagi Kamu yang merokok, jarang olahraga, dan asupan vitamin D rendah. Konsultasikan ke dokter mengenai risiko ini.
5. Hati-hati jika prednisone diberikan pada anak-anak karena dapat mempengaruhi pertumbuhan anak-anak.
6. Konsultasikan ke dokter jika Kamu hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.

Yang tidak kalah penting dari pemakaian ialah cara penyimpanan. Simpan obat ini pada suhu ruang, jauhkan dari lembab dan panas.

 

Dosis

Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena dokter memberikan obat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang umum diberikan melalui oral:
1. Untuk mengatasi alergi, dosisnya 30 mg pada hari pertama, kemudian dikurangi 5 mg/hari hingga 21 tablet telah diberikan.
2. Sebagai obat tambahan dalam terapi penyakit Pneumocystis carinii pneumonia, dosisnya 40 mg 2 kali sehari untuk 5 hari diikuti oleh 40 mg satu kali sehari selama 5 hari, kemudian 20 mg sekali sehari selama 11 hari atau sampai selesainya rejimen anti infeksi. Harus dimulai dalam 24-72 jam terapi antipneumosistis awal.
3. Untuk terapi asma akut, dosisnya 40-60 mg / hari sebagai satu atau dua dosis terbagi selama 3-10 hari atau lebih lama.
4. Untuk pengobatan tuberculosis paru-paru, dosisnya 40-60 mg/hari, kemudian dosis dikurangi setelah 4-8 minggu.
5. Untuk pengobatan rheumatoid arthritis (peradangan sendi), dosisnya ≤10 mg/hari.
6. Untuk [engobatan idiopathic thrombocytopenic purpura, dosisnya 1-2 mg/kg/hari.
7. Untuk multiple sklerosis (penyakit yang menyerang sistem saraf pusat terutama otak, tulang belakang) akut: 200 mg/hari untuk 1 minggu, kemudian dilanjutkan 80 mg setiap hari dalam 1 minggu.

 

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Prednisone dapat:
1. Meningkatkan efek glikosida jantung dan cyclophosphamide.
2. Membuat peningkatan eksresi/ pengeluaran Kalium dengan aluretik atau laksatif.
3. Menurunkan efek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) pada obat antidiabetes.
4. Mengubah efek antikoagulan koumarin.
5. Meningkatkan risiko pendarahan saluran cerna dengan NSAID.
6. Memperpanjang efek relaksasi otot dengan obat relaksan otot non-depolarising.
7. Meningkatkan tekanan intraokular dengan atropine dan antikolinergik lainnya.
8. Menurunkan konsentrasi serum praziquantel.
9. Meningkatkan risiko miopati/ kardiomiopati (kelemahan otot jantung) dengan chloroquine, hydroxychloroquine, mefloquine.
10. Menurunkan efek somatropin.
11. Efek prednisone dapat meningkat dengan estrogen.
12. Efek prednisone menurun dengan rifampicin, phenytoin, barbiturates, bupropion and primidone.
13. Meningkatkan kadar ciclosporin dalam darah.
14. Meningkatkan risiko hipokalemia (kadar kalium rendah dalam tubuh) dengan amphotericin B.
15. Meningkatkan risiko perubahan jumlah darah dengan ACE inhibitor.
16. Penurunan penyerapan prednisone jika digunakan bersamaan dengan antasida yang mengandung Alumunium dan Magnesium.
17. Menurunkan respon tubuh terhadap vaksin.

 

 

Sumber:

ISO Vol.50

mims.com Prednisone

drugs.com Prednisone

Rekomendasi Artikel

Penyebab Pipi Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Penyebab Pipi Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Pipi bayi merah bisa terjadi karena dipicu oleh berbagai sebab. Beberapa di antaranya adalah tumbuh gigi, ruam kulit, eksim, alergi dengan iritan, atau dan infeksi.

Ana Yuliastanti

05 April 2024

Inilah Gejala Alergi Susu Sapi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Inilah Gejala Alergi Susu Sapi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Alergi susu sapi dapat dialami bayi yang tidak mendapatkan ASI. Biasanya ada beberapa tanda dan gejala alergi susu sapi yang Mums harus tahu. Bagaimana mengatasinya?

sanita dec

26 March 2024

Cara Menyembuhkan Batuk Tanpa Menimbulkan Rasa Kantuk Saat Bekerja

Cara Menyembuhkan Batuk Tanpa Menimbulkan Rasa Kantuk Saat Bekerja

Pelajari cara menyembuhkan batuk tanpa merasa kantuk di tengah aktivitasmu. Temukan jenis batuk, obat yang cocok, dan solusi herbal untuk pernapasan yang lebih baik

Tim PDHMI

24 October 2023

Soya Bisa Jadi Sumber Protein dan Serat untuk Anak dengan Alergi Susu Sapi

Soya Bisa Jadi Sumber Protein dan Serat untuk Anak dengan Alergi Susu Sapi

  Alergi da[at menurunkan kualitas hidup anak dan mengganggu tumbuh kembang. Kebutuhan protein dan mikronutrien pada anak dengan alergi sapi bisa didapatkan dari susu soya.

Ana Yuliastanti

22 September 2023

Polusi Udara Memperburuk Alergi pada Anak, Berikut Cara Perlindungannya!

Polusi Udara Memperburuk Alergi pada Anak, Berikut Cara Perlindungannya!

Kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya akhir-akhir ini tengah disorot karena tingkat polusi yang tinggi. Penelitian menunjukkan polusi udara memperburuk alergi pada anak.

Ana Yuliastanti

14 September 2023

Mums, Alergi Bisa Picu Stunting. Atasi dengan Baik!

Mums, Alergi Bisa Picu Stunting. Atasi dengan Baik!

Studi menyatakan bahwa stunting ditemukan pada 9% anak dengan alergi makanan. Risiko semakin meningkat hingga pada kelompok anak yang didiagnosis alergi protein susu sapi.

Ana Yuliastanti

01 June 2023

Si Kecil Alergi Susu Sapi, Soya Bisa Jadi Pengganti

Si Kecil Alergi Susu Sapi, Soya Bisa Jadi Pengganti

Jika anak alergi susu sapi, salah satu alternatif pemberian nutrisi yang aman adalah formula isolat protein soya yang telah difortifikasi.

Ana Yuliastanti

27 May 2023

Kenalan dengan Sulfur Dioksida, Penyebab Kecap-Saus Indonesia Ditarik di Singapore

Kenalan dengan Sulfur Dioksida, Penyebab Kecap-Saus Indonesia Ditarik di Singapore

Baru saja beredar kabar penarikan produk kecap manis dan saus sambal ayam goreng dari brand ternama Indonesia oleh otoritas Singapore Food Agency (SFA).

Marsella Widjaja

08 September 2022

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...