Furosemide

Obat Apa Furosemide?

Nama Paten :

Classic, Diurefo, Diuresix, Diuvar, Edemin, Farsiretic, Farsix, Frusid, Furomed, Furosix, Glosix, Gralixa, Impugan, Lasix, Laveric, Naclex, Roxemid, Silax, Uresix.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/furosemid)

Penggunaan

Furosemide digunakan untuk mengatasi retensi cairan (bengkak) pada pasien yang menderita gagal jantung kongestif, gangguan lever, atau gangguan ginjal seperti sindrom nefrotik (ginjal bocor). Furosemide juga dapat digunakan untuk mengobati hipertensi.

Cara Kerja Obat

Furosemide merupakan obat loop diuretik yang mencegah tubuh terlalu banyak mengabsorpsi garam. Obat ini membuat garam mudah dibuang oleh tubuh melalui urine.

Efek Samping

Saat digunakan, furosemide juga dapat memberikan beberapa efek samping yang sebaiknya diperhatikan oleh pengguna. Efek samping tersebut antara lain:
1) Efek samping yang jarang terjadi: nyeri dada, menggigil, batuk atau suara serak, demam, perasaan lemas atau lelah sekujur tubuh, sakit kepala, nyeri punggung bawah atau bagian samping tubuh, serta napas pendek-pendek.
2) Efek samping yang kejadiannya tidak terduga: nyeri punggung atau kaki, feses berwarna hitam, gusi berdarah, kulit melepuh, perut kembung, darah dalam urine, pandangan kabur, urine berwarna keruh, keringat dingin, kebingungan, konstipasi, kulit pecah-pecah, serta diare.

Pemakaian Obat

Gunakan obat furosemide secara tepat sesuai dengan resep dari dokter. Ikuti semua petunjuk pemakaian obat sesuai yang tertera pada label kemasan obat. Jangan menggunakan furosemide dengan dosis lebih besar atau lebih kecil daripada yang dianjurkan dokter.

 

Jangan meminum furosemide dengan dosis melebihi rekomendasi. Pengonsumsian furosemide dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen. Furosemide juga dapat membuat pasien sering berkemih dan mudah dehidrasi.

 

Tetap gunakan obat sesuai dengan anjuran dokter walaupun pasien sudah merasa sehat. Selama pengobatan, tekanan darah akan meningkat dan umumnya tidak menimbulkan gejala. Pasien kemungkinan akan menggunakan obat penurun tekanan darah seumur hidupnya.

 

Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil menggunakan furosemide. Obat ini juga dapat terserap ke dalam ASI dan kemungkinan dapat membahayakan bayi, serta memiliki efek menurunkan produksi ASI. Beritahukan kepada dokter jika sedang menyusui.

 

Simpan Furosemide pada suhu ruangan serta jauhkan dari tempat lembap, panas, dan terkena cahaya matahari langsung. Buang larutan furosemide yang masih tersisa 90 hari setelah tutup dibuka.

Dosis

Furosemide tersedia dalam 2 jenis yaitu oral dan injeksi. Setiap sediaan ini memiliki anjuran dosis yang berbeda.

 

Sediaan oral
1) Dosis awal untuk mengobati bengkak yang dipicu oleh gagal jantung adalah 40 mg/hari. Dosis dapat diturunkan menjadi 20 mg/hari atau 40 mg pada hari lainnya. Pada beberapa kasus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg atau lebih.
2) Dosis untuk penderita hipertensi adalah 40-80 mg/hari dalam pengobatan tunggal atau pengobatan kombinasi dengan obat antihipertensi lain.

 

Sediaan injeksi
1) Untuk mengobati bengkak yang dipicu oleh gagal jantung, dosis yang diberikan 20-50 mg melalui suntikan intramuskular atau intravena lambat. Dosis dapat ditingkatkan sebesar 20 mg per 2 jam. Dosis lebih dari 50 mg harus diberikan melalui infus intravena lambat. Maksimal pemberian adalah 1.500 mg/hari.
2) Untuk mengobati bengkak pada paru-paru akut, dosisnya 40 mg melalui injeksi lambat selama 1-2 menit. Jika tidak ada repsons yang baik dalam waktu 1 jam, dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg melalui injeksi selama 1-2 menit.

Interaksi

Perhatikan penggunaan furosemide jika bersamaan dengan beberapa obat berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1) Furosemide dapat meningkatkan efek kerusakan ginjal dari obat cephalosporins (cefalotin) atau NSAID.
2) Furosemide dapat meningkatkan efek kerusakan telinga dari obat aminoglikosida, ethacrynic acid, atau obat lain yang menimbulkan kerusakan telinga.
3) Kadar furosemide dalam darah dapat menurun jika diberikan bersamaan dengan aliskiren.
4) Furosemide dapat meningkatkan efek hipotensi dari ACE inhibitor atau obat antagonis angiotensin II receptor.
5) Furosemide meningkatkan risiko hiperkalemia (kelebihan ion kalium) jika digunakan bersamaan dengan diuretik hemat kalium.
6) Furosemide meningkatkan risiko kerusakan jantung jika diberikan bersamaan dengan obat glikosida jantung dan antihistamin.
7) Furosemide dapat menurunkan kadar lithium dalam darah.
8) Furosemide dapat mengubah efek hipoglikemik dari obat antidiabetes.
9) Furosemide meningkatkan efek hipotensi jika diberikan bersamaan dengan antidepresan golongan MAOI.
10) Furosemide meningkatkan efek hiponatremia (kekurangan natrium) jika digunakan bersamaan dengan carbamazepine.
11) Furosemide menurunkan efek natriuretik dan hipotensi jika digunakan bersamaan dengan indometacin.
12) Furosemide menghilangkan efek diuretik jika digunakan bersamaan dengan salisilat.

 

Sumber:

Pusat Informasi Obat Nasional: furosemid

mims.com: furosemide

drugs.com: furosemide

Rekomendasi Artikel

Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

Farmakolog Klinis dan Molekuler Dexa Group dan pelopor pengembangan Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata meraih peringkat ketiga saintis bidang farmasi.

Ana Yuliastanti

23 April 2024

Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

  Ada banyak pilihan obat diabetesuntuk membantu mengelola gula darah. Namun, kadang dosis perlu disesuikan terutama jika ada tanda obat diabetes tidak cocok.

Eka Amira

08 January 2024

Anak Tidak Berkeringat setelah Minum Obat Demam, Tanda Obat Tidak Bekerja?

Anak Tidak Berkeringat setelah Minum Obat Demam, Tanda Obat Tidak Bekerja?

Apakah berkeringat menandakan demam sedang turun? Jawabannya bisa iya dan tidak. Jadi kalau anak tidak berkeringat setelah minum obat demam, tidak berarti obat tidak bekerja.

Eka Amira

27 December 2023

Aplikasi Apotek untuk Optimalkan Bisnis Farmasi di Indonesia

Aplikasi Apotek untuk Optimalkan Bisnis Farmasi di Indonesia

Apotek dan toko obat punya peran penting dalam memenuhi kebutuhan msayarakat, saat ini transformasi digital sangat diperlukan untuk industri kesehatan khususnya Apotek.

Ana Yuliastanti

06 December 2023

Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?

Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?

Kondisi tubuh ibu hamil memang berbeda-beda satu sama lain, setiap kehamilan memiliki risiko tersendiri. Kapan obat penguat kandungan diperlukan?

sanita dec

27 September 2023

Obat Diabetes untuk Ibu Hamil yang Aman

Obat Diabetes untuk Ibu Hamil yang Aman

  Wanita hamil yang juga memiliki diabetes pasti khawatir jika ini akan berdampak buruk pada bayi yang sedang dikandung. Benar, ada sejumlah kemungkinan komplikasi…

Eka Amira

27 April 2023

Kalau Obat Sudah Dibuka, Boleh Disimpan Berapa Lama?

Kalau Obat Sudah Dibuka, Boleh Disimpan Berapa Lama?

Tahukah Mums apabila obat sudah dibuka dari kemasannya maka tanggal kadaluarsa yang tercantum pada kemasan tidak berlaku lagi? Jadi berapa lama batas waktu penyimpanannya?

Silvana Baadilla

26 March 2023

Selain Diabetes, Obesitas Juga Meningkatkan Risiko Hipertensi

Selain Diabetes, Obesitas Juga Meningkatkan Risiko Hipertensi

Pasti banyak dari kalian yang menemukan kejadian hipertensi. Obesitas meningkatkan risiko hipertensi dan juga penyakit lain seperti diabetes bahkan kanker.

Vira Annisa Rahmadani

16 February 2023

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...