Efek Samping
Efek samping yang umum terjadi saat penggunaan obat ini, di antaranya sakit perut, sering sendawa, feses berwarna hitam, urin keruh, konstipasi, diare, pening, sakit kepala, gatal-gatal pada kulit, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, nyeri dada, kulit berwarna pucat, sakit perut parah, bengkak, kesulitan bernafas, hingga penurunan berat badan.
Dosis
Adapun dosis dari diclofenac, yaitu:
Dalam sediaan Tablet:
1. Untuk terapi nyeri dan peradangan, biassnya dalam bentuk natrium diklofenak. Dosisnya 75-150 mg/hari, dengan dosis maksimal 150 mg/hari.
2. Untuk terapi migraine, diberikan dalam bentuk natrium diklofenak. Dosis awalnya 50 mg diminum saat serangan migraine pertama kali, ulangi 2 jam kemudian jika dibutuhkan dan kemudian 4-6 jam sekali jika dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 200 mg/hari.
Sediaan injeksi:
1. Untuk terapi nyeri setelah operasi, dosisnya 75 mg melalui infus, dapat diulangi 4-6 jam sekali jika dibutuhkan. Maksimal waktu pemberian adalah 2 hari.
2. Untuk pencegahan nyeri setelah operasi, dosis awal 25-50 mg melalui infusan setelah operasi dilanjutkan dosis 5 mg/jam, ulangi setelah 4-6 jam. Dosis maksimal 150 mg/hari dan maksimal waktu pemberian 2 hari.
3. Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan, dosisnya 75 mg sehari sekali, dapat ditingkatkan menjadi 75 mg dua kali sehari jika dalam kondisi yang parah. Maksimal waktu pemberian adalah 2 hari.
4. Untuk terapi kolik renal (nyeri tajam yang disebabkan sumbatan atau spasme otot polos pada saluran ginjal atau saluran kencing), dosisnya 75 mg, dapat diulangi 30 menit kemudian jika dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 150 mg/hari dan waktu pemberian maksimal 2 hari.
Sediaan untuk mata:
1. Untuk pencegahan miosis saat proses operasi mata, diberikan dalam bentuk larutan 0.1%. Obat diteteskan ke dalam mata 4 kali dalam waktu 2 jam sebelum operasi.
2. Untuk mengobati peradangan setelah operasi mata, diberikan dalam bentuk larutan 0.1%. Obat diteteskan ke dalam mata yang dioperasi 4 kali sehari dimulai dari 24 jam setelah operasi selama 28 hari.
3. Untuk meredakan rasa nyeri setelah operasi lasik, diberikan dalam bentuk larutan 0.1%. Teteskan dua kali ke dalam mata yang akan dilasik, lakukan 1 jam sebelum operasi, kemudian 1 tetes sebanyak 2 kali dengan jeda 5 menit segera setelah operasi, kemudian setiap 2-5 jam.
4. Untuk meredakan nyeri akibat kecelakaan, teteskan 1 tetes 4 kali sehari selama 2 hari.
5. Meredakan pembengkakan dan rasa tidak nyaman setelah operasi mata juling, teteskan 1 tetes 4 kali sehari selama 1 minggu pertama, kemudian tiga kali sehari selama minggu ke 2, dua kali sehari selama minggu ke-3.
6. Ungtuk mengontrol pembengkakan setelah operasi laser mata, teteskan 1 tetes 4 kali selama 2 jam sebelum prosedur dilanjutkan dengan 1 tetes empat kali sehari, sampai 7 hari setelah prosedur.
7. Untuk mengobati alergi akibat perubahan musim, teteskan 1 tetes pada mata yang terkena sampai empat kali sehari.
Sediaan untuk kulit:
1. Untuk mengobati nyeri dan peradangan pada kulit, oleskan pada daerah yang sakit 3-4 kali sehari.
2. Untuk mengatasi peradangan pada tulang, teteskan 20-40 tetes pada daerah yang sakit empat kali sehari
3. Untuk mengatasi aktinik keratosis (bercak kasar pada kulit), oleskan dua kali sehari selama 60-90 hari.
4. Bentuk koyo, tempelkan pada daerah yang sakit.
Sediaan rektal (dimasukkan ke dalam anus, dnegan tujuan untuk mengatasi nyeri dan peradangan, dosisnya 100 mg sehari sekali.