Diclofenac

Apakah Diclofenac Itu?

Nama Paten :

Anuva, Araclof, Cataflam, Deflamat, Diklovit, Eflagen, Elithris, Flamar, Galtaren, Gratheos, Kaditic, Laflanac, Megatic emulgel, Merflam, Nacoflar, Neumed, Neurofenac, Proklaf, Raost, Renadinac, Tirmaclo, Voltaren, Volten, Yariflam, Zegren.
(MIMS petunjuk konsultasi Ed.17)

Penggunaan

Diclofenac digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, atau gejala peradangan pada tulang atau peradangan pada sendi.

 

Cara Kerja Obat

Diclofenac merupakan analgesik golongan NSAID yang bekerja dengan cara mengurangi senyawa dalam tubuh yang menyebabkan sakit dan inflamasi.

 

Efek Samping

Efek samping yang umum terjadi saat penggunaan obat ini, di antaranya sakit perut, sering sendawa, feses berwarna hitam, urin keruh, konstipasi, diare, pening, sakit kepala, gatal-gatal pada kulit, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, nyeri dada, kulit berwarna pucat, sakit perut parah, bengkak, kesulitan bernafas, hingga penurunan berat badan.

 

Pemakaian Obat

Perhatikan hal-hal berikut saat menggunakan obat ini:
1. Berbagai merk obat diklofenak mengandung diklofenak dengan dosis yang berbeda beda dan kemungkinan memiliki indikasi yang berbeda pula. Ikuti petunjuk dokter terkait cara penggunaan obat ini.
2. Ikuti cara penggunaan obat sesuai dengan yang tertera pada label obat dan sesuai dengan anjuran dokter. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih lama dari yang dianjurkan oleh dokter.
3. Bentuk sediaan tablet lepas lambat harus ditelan secara utuh, jangan digerus, dikunyah atau dipecahkan.
4. Konsultasikan dengan dokter sebelum ibu hamil dan menyusui menggunakan obat ini.
5. Jangan gunakan diklofenak untuk anak usia kurang dari 18 tahun.
6. Simpan obat pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat lembab dan panas. Tutup botol dengan rapat saat obat tidak digunakan.

 

Dosis

Adapun dosis dari diclofenac, yaitu:

Dalam sediaan Tablet:
1. Untuk terapi nyeri dan peradangan, biassnya dalam bentuk natrium diklofenak. Dosisnya 75-150 mg/hari, dengan dosis maksimal 150 mg/hari.
2. Untuk terapi migraine, diberikan dalam bentuk natrium diklofenak. Dosis awalnya 50 mg diminum saat serangan migraine pertama kali, ulangi 2 jam kemudian jika dibutuhkan dan kemudian 4-6 jam sekali jika dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 200 mg/hari.

 

Sediaan injeksi:
1. Untuk terapi nyeri setelah operasi, dosisnya 75 mg melalui infus, dapat diulangi 4-6 jam sekali jika dibutuhkan. Maksimal waktu pemberian adalah 2 hari.
2. Untuk pencegahan nyeri setelah operasi, dosis awal 25-50 mg melalui infusan setelah operasi dilanjutkan dosis 5 mg/jam, ulangi setelah 4-6 jam. Dosis maksimal 150 mg/hari dan maksimal waktu pemberian 2 hari.
3. Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan, dosisnya 75 mg sehari sekali, dapat ditingkatkan menjadi 75 mg dua kali sehari jika dalam kondisi yang parah. Maksimal waktu pemberian adalah 2 hari.
4. Untuk terapi kolik renal (nyeri tajam yang disebabkan sumbatan atau spasme otot polos pada saluran ginjal atau saluran kencing), dosisnya 75 mg, dapat diulangi 30 menit kemudian jika dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 150 mg/hari dan waktu pemberian maksimal 2 hari.

 

Sediaan untuk mata:
1. Untuk pencegahan miosis saat proses operasi mata, diberikan dalam bentuk larutan 0.1%. Obat diteteskan ke dalam mata 4 kali dalam waktu 2 jam sebelum operasi.
2. Untuk mengobati peradangan setelah operasi mata, diberikan dalam bentuk larutan 0.1%. Obat diteteskan ke dalam mata yang dioperasi 4 kali sehari dimulai dari 24 jam setelah operasi selama 28 hari.
3. Untuk meredakan rasa nyeri setelah operasi lasik, diberikan dalam bentuk larutan 0.1%. Teteskan dua kali ke dalam mata yang akan dilasik, lakukan 1 jam sebelum operasi, kemudian 1 tetes sebanyak 2 kali dengan jeda 5 menit segera setelah operasi, kemudian setiap 2-5 jam.
4. Untuk meredakan nyeri akibat kecelakaan, teteskan 1 tetes 4 kali sehari selama 2 hari.
5. Meredakan pembengkakan dan rasa tidak nyaman setelah operasi mata juling, teteskan 1 tetes 4 kali sehari selama 1 minggu pertama, kemudian tiga kali sehari selama minggu ke 2, dua kali sehari selama minggu ke-3.
6. Ungtuk mengontrol pembengkakan setelah operasi laser mata, teteskan 1 tetes 4 kali selama 2 jam sebelum prosedur dilanjutkan dengan 1 tetes empat kali sehari, sampai 7 hari setelah prosedur.
7. Untuk mengobati alergi akibat perubahan musim, teteskan 1 tetes pada mata yang terkena sampai empat kali sehari.

 

Sediaan untuk kulit:
1. Untuk mengobati nyeri dan peradangan pada kulit, oleskan pada daerah yang sakit 3-4 kali sehari.
2. Untuk mengatasi peradangan pada tulang, teteskan 20-40 tetes pada daerah yang sakit empat kali sehari
3. Untuk mengatasi aktinik keratosis (bercak kasar pada kulit), oleskan dua kali sehari selama 60-90 hari.
4. Bentuk koyo, tempelkan pada daerah yang sakit.

 

Sediaan rektal (dimasukkan ke dalam anus, dnegan tujuan untuk mengatasi nyeri dan peradangan, dosisnya 100 mg sehari sekali.

 

Interaksi

Obat-obatan apa saja yang dapat berinteraksi dengan diclofenac?
1. Diclofenac dapat meningkatkan kadar methotrexate dalam darah.
2. Penggunaan Diclofenac bersamaan dengan obat NSAID lain atau obat antikoagulan (contoh: warfarin) dapat meningkatkan risiko pendarahan saluran pencernaan.
3. Diclofenac dapat meningkatkan resiko keracunan pada ginjal jika digunakan bersamaan dengan ciclosporin atau triamterene.
4. Diclofenac dapat meningkatkan resiko komplikasi kornea pada pasien yang menderita peradangan pada kornea saat digunakan bersamaan dengan sediaan obat mata yang mengandung kortikosteroid.
5. Obat Colestyramine dan colestipol dapat menurunkan ketersediaan diclofenac dalam darah.
6. Kadar Diclofenac dalam darah menurun jika digunakan bersamaan dengan obat sulcralfat.
7. Penggunaan diclofenac dalam bentuk sediaan untuk mata dapat menurunkan efektivitas dari obat mata yang mengandung acetylcholine dan carbachol.
8. Diclofenac dapat menurunkan kadar obat lithium dan digoxin dalam darah.

 

 

Sumber:

MIMS petunjuk konsultasi Ed.17

mims.com: diclofenac

drugs.com: diclofenac

Rekomendasi Artikel

Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

Farmakolog Klinis dan Molekuler Dexa Group dan pelopor pengembangan Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata meraih peringkat ketiga saintis bidang farmasi.

Ana Yuliastanti

23 April 2024

Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

  Ada banyak pilihan obat diabetesuntuk membantu mengelola gula darah. Namun, kadang dosis perlu disesuikan terutama jika ada tanda obat diabetes tidak cocok.

Eka Amira

08 January 2024

Anak Tidak Berkeringat setelah Minum Obat Demam, Tanda Obat Tidak Bekerja?

Anak Tidak Berkeringat setelah Minum Obat Demam, Tanda Obat Tidak Bekerja?

Apakah berkeringat menandakan demam sedang turun? Jawabannya bisa iya dan tidak. Jadi kalau anak tidak berkeringat setelah minum obat demam, tidak berarti obat tidak bekerja.

Eka Amira

27 December 2023

Aplikasi Apotek untuk Optimalkan Bisnis Farmasi di Indonesia

Aplikasi Apotek untuk Optimalkan Bisnis Farmasi di Indonesia

Apotek dan toko obat punya peran penting dalam memenuhi kebutuhan msayarakat, saat ini transformasi digital sangat diperlukan untuk industri kesehatan khususnya Apotek.

Ana Yuliastanti

06 December 2023

Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?

Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?

Kondisi tubuh ibu hamil memang berbeda-beda satu sama lain, setiap kehamilan memiliki risiko tersendiri. Kapan obat penguat kandungan diperlukan?

sanita dec

27 September 2023

Obat Diabetes untuk Ibu Hamil yang Aman

Obat Diabetes untuk Ibu Hamil yang Aman

  Wanita hamil yang juga memiliki diabetes pasti khawatir jika ini akan berdampak buruk pada bayi yang sedang dikandung. Benar, ada sejumlah kemungkinan komplikasi…

Eka Amira

27 April 2023

Kalau Obat Sudah Dibuka, Boleh Disimpan Berapa Lama?

Kalau Obat Sudah Dibuka, Boleh Disimpan Berapa Lama?

Tahukah Mums apabila obat sudah dibuka dari kemasannya maka tanggal kadaluarsa yang tercantum pada kemasan tidak berlaku lagi? Jadi berapa lama batas waktu penyimpanannya?

Silvana Baadilla

26 March 2023

Produk-produk Sirup buatan Dexa Group Dinyatakan Aman dari Cemaran Ethylene Glycol (EG)/Diethylene Glycol (DEG) oleh BPOM

Produk-produk Sirup buatan Dexa Group Dinyatakan Aman dari Cemaran Ethylene Glycol (EG)/Diethylene Glycol (DEG) oleh BPOM

Kabar gembira Mums, seluruh produk obat sirup Dexa Group telah dinyatakan aman dari cemaran Ethylene Glycol (EG)/Diethylene Glycol (DEG) oleh BPOM.

Ana Yuliastanti

29 December 2022

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...