Diazepam

Apakah Obat Diazepam Itu?

Nama Paten :

Analsik, Metaneuron, Neurindo, Neurodial, Potensik, Frozepam, Trazep, Valdimex, Valisanbe.
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

 

z

Cara Kerja Obat

Diazepam merupakan obat golongan benzodiazepine yang bekerja dengan cara menyeimbangkan senyawa kimia di otak pada pasien yang mengalami gangguan kecemasan.

 

Efek Samping

Efek samping dari penggunaan obat ini meliputi:
1. Efek samping yang umum terjadi, seperti gemetar dan jalan sempoyongan, gangguan koordinasi otot.
2. Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui, seperti sakit perut, mudah tersinggung, feses berwarna gelap, kulit melepuh dan terkelupas, pandangan kabur, gangguan berbicara, menggigil, kebingungan, batuk, dan urin berwarna gelap.

 

Pemakaian Obat

Hal-hal berikut sebaiknya Kamu perhatikan saat menggunakan obat ini, yaitu:
1. Ikuti semua petunjuk pemakaian obat sesuai dengan yang tertera pada label obat. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau dosis lebih kecil daripada yang sudah diresepkan oleh dokter.
2. Penggunaan diazepam dapat menyebabkan ketergantungan. Penggunaan diazepam secara tidak tepat akan menyebabkan ketergantungan, overdosis atau kematian.
3. Diazepam hanya disarankan digunakan dalam waktu singkat. Jangan menggunakan obat ini lebih lama dari 4 bulan tanpa pengawasan dokter.
4. Jangan berhenti menggunakan Diazepam secara tiba-tiba karena akan meningkatkan resiko terjadinya kejang atau muncul gejala ketergantungan yang tidak nyaman.
5. Segera hubungi dokter jika dirasa obat diazepam sudah tidak bekerja seperti biasanya.
6. Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil menggunakan diazepam karena dapat berefek pada janin yang dikandung.
7. Diazepam dapat terserap ke dalam ASI dan berpotensi memengaruhi bayi sehingga disarankan ibu menyusui tidak meminum obat ini.
8. Jangan berikan diazepam pada anak usia kurang dari 6 bulan tanpa pengawasan dokter.
9. Simpan obat pada suhu ruangan, dan jauhkan dari tempat yang lembab, panas dan terkena cahaya matahari langsung.

 

Dosis

Adapun dosis dari diazepam meliputi:
Bentuk sediaan tablet:
1. Untuk terapi gangguan kecemasan parah, 2 mg 3 kal sehari dengan dosis maksimal, yaitu 30 mg/hari.
2. Untuk terapi insomnia, 5-15 mg sebelum tidur.
3. Sebagai anestesi sebelum operasi, 5-20 mg.
4. Terapi tambahan untuk mengobati kejang, 2-60 mg/hari dalam dosis terbagi.
5. Terapi kejang otot, 2-15 mg/hari dalam dosis terbagi, sampai 60 mg/hari dalam kasus kejang yang parah.
6. Terapi kecanduan alkohol, 5-20 mg, ulangi 2-4 jam kemudian jika dibutuhkan. Dosis alternatif : 10 mg 3-4 kali pada hari pertama, kurangi menjadi 5 mg 3-4 kali sehari sesuai anjuran.

 

Bentuk sediaan injeksi:
1. Anestesi sebelum tindakan operasi, 100-200 mcg/kg.
2. Terapi kecanduan alkohol, 10-20 mg.
3. Terapi kecemasan parah, dosis sampai 10 mg, ulangi dosis yang sama 4 jam kemudian jika dibutuhkan.
4. Terapi kejang: dosis awal, 5-10 mg dan dapat diulangi dengan jeda 10-15 menit sampai dosis maksimal 30 mg.
5. Terapi keram otot, 10 mg, ulangi 4 jam kemudian jika dibutuhkan.

 

Bentuk sediaan rektal (dimasukkan ke anus):
1. Terapi kecemasan berat: dalam bentuk larutan, 500 mcg/kg, ulangi 12 jam kemudian jika dibutuhkan.
2. Anestesi sebelum tindakan operasi, dalam bentuk larutan: 500 mcg/kg.
3. Terapi tambahan untuk mengobati kejang, dalam bentuk gel: 200 mcg/kg, ulangi 4-12 jam kemudian jika dibutuhkan. Dalam bentuk larutan: untuk kejang akibat demam, epilepsi dan kejang karena keracunan: 500 mcg/kg. Dosis maksimal, 30 mg.
4. Untuk terapi keram otot, dalam bentuk larutan, 500 mcg/kg, ulangi setiap 12 jam jika perlu.

 

Interaksi

Obat-obatan apa saja yang dapat berinteraksi dengan diazepam?
1. Diazepam jika digunakan bersamaan dengan obat antivirus (seperti amprenavir dan ritonavir) dapat meningkatkan efek pada sistem saraf pusat.
2. Diazepam jika digunakan bersamaan dengan obat anestesi, analgesik golongan narkotik, Obat antidepresan, obat antipsikotik, obat penenang, obat antiepilepsi, obat antihistamine, obat antihypertensi, obat pelemas otot (tizanidine atau baclofen), nabilone dapat meningkatkan efek pada sistem saraf pusat.
3. Diazepam dapat menurunkan pembuangan obat dari tubuh (klirens) saat digunakan bersamaan dengan obat antibakteri yang metabolismenya terganggu oleh enzim hepatik (contoh: isoniazid dan erythromycin), simetidin, omeprazole.
4. Diazepam dapat meningkatkan pembuangan obat dari tubuh (klirens) saat digunakan bersamaan dengan obat antibakteri yang mana metabolismenya diinduksi oleh enzim hepatik (contoh: rifampicin).
5. Diazepam dapat meningkatkan kadar obat disulfiram dalam darah.
6. Diazepam dapat menurunkan pembuangan obat dari tubuh (klirens) dari obat digoxin.
7. Diazepam dapat menurunkan efek terapi dari obat teofilin.
8. Alkohol dapat meningkatkan efek sedatif (menimbulkan rasa kantuk) jika digunakan bersamaan dengan digoxin.

 

Sumber:

MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17

mims.com: diazepam

drugs.com: diazepam

Rekomendasi Artikel

Anak Remaja Merasa Gemuk, Apa yang Perlu Mums Lakukan?

Anak Remaja Merasa Gemuk, Apa yang Perlu Mums Lakukan?

Masalah body image cukup banyak dialami remaja, khususnya remaja perempuan. Lalu, apa sih yang bisa Mums lakukan kalau anak remaja merasa gemuk? Berikut penjelasannya!

Uliya Helmi Ali

30 April 2024

Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

Farmakolog Klinis dan Molekuler Dexa Group dan pelopor pengembangan Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata meraih peringkat ketiga saintis bidang farmasi.

Ana Yuliastanti

23 April 2024

Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

  Ada banyak pilihan obat diabetesuntuk membantu mengelola gula darah. Namun, kadang dosis perlu disesuikan terutama jika ada tanda obat diabetes tidak cocok.

Eka Amira

08 January 2024

Anak Tidak Berkeringat setelah Minum Obat Demam, Tanda Obat Tidak Bekerja?

Anak Tidak Berkeringat setelah Minum Obat Demam, Tanda Obat Tidak Bekerja?

Apakah berkeringat menandakan demam sedang turun? Jawabannya bisa iya dan tidak. Jadi kalau anak tidak berkeringat setelah minum obat demam, tidak berarti obat tidak bekerja.

Eka Amira

27 December 2023

Aplikasi Apotek untuk Optimalkan Bisnis Farmasi di Indonesia

Aplikasi Apotek untuk Optimalkan Bisnis Farmasi di Indonesia

Apotek dan toko obat punya peran penting dalam memenuhi kebutuhan msayarakat, saat ini transformasi digital sangat diperlukan untuk industri kesehatan khususnya Apotek.

Ana Yuliastanti

06 December 2023

Deteksi Stroke Lebih Cepat dan Akurat dengan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan!

Deteksi Stroke Lebih Cepat dan Akurat dengan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan!

Salah satu tantangan dalam penanganan stroke adalah enanganan secepat mungkin. Teknologi MRI dengan kecerdasan buatan bisa mendeteksi lebih cepat dan akurat.

Ana Yuliastanti

22 November 2023

Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?

Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?

Kondisi tubuh ibu hamil memang berbeda-beda satu sama lain, setiap kehamilan memiliki risiko tersendiri. Kapan obat penguat kandungan diperlukan?

sanita dec

27 September 2023

Mums Suka Menangis Tanpa Alasan? Ini Pemicunya!

Mums Suka Menangis Tanpa Alasan? Ini Pemicunya!

Mums sering menangis tanpa alasan? Waspada ya Mums, ada beberapa pemicu menangis tanpa sebab yang harus menjadi perhatian Mums, karena bukan sekadar lelah atau sedih.

Jihan Afnan

26 May 2023

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...