Aspirin

Penggunaan

Aspirin umum digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri haid, nyeri dan demam akibat pilek, serta nyeri karena radang sendi.
(https://www.drugs.com/pro/aspirin.html)

Cara Kerja Obat

Aspirin bekerja dengan cara mengurangi senyawa tertentu dalam tubuh yang menyebabkan nyeri, demam, dan pembengkakan.
(https://www.drugs.com/aspirin.html)

Efek Samping

Walaupun kemungkinannya relatif kecil, ada beberapa orang yang mengalami efek samping berupa gangguan pencernaan, perpanjangan waktu perdarahan, rhinitis (iritasi selaput lendir hidung), urtikaria (biduran), gangguan epigastrik (gangguan asam lambung), angioedema (pembengkakan pada kulit), telinga berdenging, dan bronkospasma (pembengkakan bronkus).

Berikut ini adalah efek samping yang jarang terjadi tetapi dapat berdampak fatal:
- Erosi (mengikis) dinding lambung.
- Luka dan perdarahan lambung.
- Memperparah asma karena terjadi penyumbatan saluran napas.
- Penyakit sindrom reye pada anak di bawah usia 12 tahun.
- Hepatotoksik (merusak hati).
- Kerusakan pada sistem saraf pusat, sehingga dapat menyebabkan koma.

Segera hubungi tim medis apabila efek samping yang berat terjadi.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/aspirin/?type=brief&mtype=generic)

Pemakaian Obat

Meski aspirin banyak digunakan di masyarakat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) Anak-anak dan remaja tidak boleh menggunakan obat ini untuk meredakan gejala cacar air atau flu sebelum dokter memberikan informasi terkait penyakit sindrom reye, suatu penyakit yang dikaitkan dengan pemakaian aspirin.
2) Aspirin dapat menimbulkan reaksi alergi berat dengan gejala gatal pada kulit (biduran), wajah bengkak, asma, dan syok. Jika reaksi alergi muncul setelah minum obat ini, segera cari pertolongan medis.
3) Mums yang hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan ahli medis sebelum mengonsumsi aspirin.
4) Minum obat ini dengan air putih. Konsumsi sebanyak 1-2 tablet sekitar 3-4 kali sehari. Jangan mengonsumsinya lebih dari 12 tablet dalam kurun waktu 24 jam. Untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi aspirin.
(https://www.drugs.com/pro/aspirin.html)

Dosis

Dosis untuk mencegah infark myocardium adalah 75-325 mg/hari. Untuk pemasangan stent pada jantung, dosis yang dikonsumsi adalah 325 mg sekitar 2 jam sebelum operasi, kemudian 160-325 mg/hari. Untuk mengurangi demam dan nyeri, dosis yang aman dikonsumsi adalah 325-650 mg dengan jeda 4-6 jam. Sedangkan dosis untuk mengurangi nyeri dan peradangan yang disebabkan oleh gangguan sendi dan alat gerak adalah 2.400-3.600 mg/hari. Dosis pemeliharaan ialah sekitar 3.600-5.400 mg/hari.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/aspirin/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Interaksi aspirin dengan alkohol, kortikosteroid, analgin, dan phenylbutazone dapat meningkatkan risiko luka pada lambung. Obat ini juga dapat meningkatkan kadar obat fenitoin dalam darah. Selain itu, aspirin dapat menyebabkan obat urikosurik dan spironolakton memiliki efek antagonis atau menurunkan khasiat salah satu obat.

Interaksi fatal yang bisa terjadi adalah aspirin dapat meningkatkan efek obat antikoagulan, methotrexate, dan oral hipoglikemi. Dan jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang kaya akan vitamin, maka efeknya dapat meningkatkan pengeluaran urine.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/aspirin/?type=brief&mtype=generic)