Penyakit

Hipokondriasis (Merasa Memiliki Sakit Berat)

Deskripsi

Hipokondriasis digambarkan sebagai kondisi kecemasan yang kronis di mana penderita selalu merasa ketakutan yang patologik terhadap dirinya sendiri. Penderita merasa yakin sekali bahwa dirinya mengidap penyakit yang parah (serius).

 

Keluhan fisik yang disampaikan terkadang tidak seimbang dengan keadaan fisik yang sebenarnya. Misalnya, sakit kepala selalu dikaitkan dengan tumor otak, atau bintik pada kulit dikaitkan dengan kusta yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

 

Hipokondriasis mirip dengan somatisasi dalam pengertian bahwa individu yang menderita kedua gangguan tersebut selalu memperhatikan gejala fisik. Perbedaannya adalah pada penderita somatisasi sering kali mengeluhkan bermacam-macam penyakit, sedangkan penderita hipokondriasis selalu mengeluh pada satu atau dua gejala saja.

Pencegahan

Tidak ada tindakan pencegaha secara khusus untuk kondisi ini. Hal-hal umum seperti belajar untuk mengelola emosi dan tingkat stres serta cukup istirahat banyak disarankan para ahli untuk membantu mengurangi kejadian kecemasan yang timbul.

Gejala

Penderita hipokondriasis akan menunjukkan ciri-ciri atau tanda sebagai berikut:
1. Mengeluhkan gejala fisik secara berulang ulang dan cemas akan kondisinya.
2. Merasakan kurang nyaman dengan kondisi tubuhnya, namun tidak bisa menjelaskan gambaran jelas tentang gejala yang dialami.
3. Mengalami masalah dengan kehidupan sosial ataupun dengan keluarga terkait keluhan yang dialami.
4. Merasa selalu ingin memeriksakan diri ke dokter terkait keluhan yang dirasakan.
5. Merasa tidak percaya dengan diagnosis dokter yang menyatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
6. Sering mencari informasi dengan membaca buku atau informasi di internet terkait gejala yang dirasakan dan menjadi semakin yakin dan semakin cemas dengan kondisi fisiknya.

Penyebab

Hipokondriasis merupakan salah satu gangguan mental yang dapat terjadi karena banyak faktor, diantaranya:
1. Perhatian yang berlebihan terhadap fungsi tubuh di masa kecil, entah karena meniru orang tua atau pernah sakit keras sehingga menjadikan yang bersangkutan pusat perhatian di keluarganya.
2. Frustasi atau stress karena faktor pencetus lain.
3. Perasaan nyaman ketika mendapat perhatian dari lingkungan sekitar ketika yang bersangkutan mengeluhkan kondisinya, meskipun kadang tidak disadari atau disangkal.

Diagnosis

Diagnosis untuk kondisi ini secara umum adalah pemeriksaan kondisi fisik dan kondisi mental penderita. Ada kriteria khusus yang digunakan untuk menegakkan diagnosa hipokondiasis dari gangguan somatoform lain yang akan diperiksa oleh dokter spesialis kejiwaan.

Penanganan

Penderita hipokondiasis biasanya akan susah disembuhkan, namun ada beberapa pilihan terapi untuk mengurangi keparahannya, antara lain:

1. Terapi psikologi seberti cognitive behavioural therapy (CBT).

2. Medikasi dengan obat-obatan anti depresan.

 

Baca juga: Selalu Merasa Stres dan Ketakutan Bisa Jadi Tanda PTSD

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...