Penyakit

Hipertensi Urgensi

Deskripsi

Hipertensi urgensi adalah salah satu keadaan yang masuk ke dalam krisis hipertensi selain hipertensi emergensi. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah melebihi 180/120 mmHg tanpa adanya disfungsi dari organ terkait seperti pembuluh darah, jantung, otak, ginjal dan organ lain.



Hipertensi ini lebih banyak terjadi pada ras Afro-Amerika dan usia lanjut. Di mana laki-laki memiliki angka kejadian dua kali lebih banyak dibandingkan wanita.
Selain itu, 1% dari penderita hipertensi, memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi hipertensi krisis pada suatu waktu.

Pencegahan

Mengonsumsi obat antihipertensi yang telah diresepkan dokter secara teratur. Selain itu pasien hipertensi diharuskan melakukan diet rendah garam untuk mencegah terjadinya hipertensi krisis. Untuk memantau keefektifan terapi, lakukan pemeriksaan secara berkala.

Gejala

Tanda dan gejala krisis hipertensi yang mungkin mengancam jiwa bisa meliputi:


- Sakit kepala parah, disertai kebingungan dan penglihatan kabur
- Mimisan
- Kecemasan berat
- Sesak napas

Penyebab

Penyebab keadaan hipertensi urgensi dapat dikatakan sama dengan hipertensi emergensi, yang meliputi:


- Lupa mengonsumsi obat penurun tekanan darah atau tidak patuh terhadap pengobatan.
- Stroke
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Gagal ginjal
- Pecahnya arteri utama
- Interaksi antar obat
- Kejang-kejang selama kehamilan (eklampsia)
- Serta diet tinggi garam

Diagnosis

Tekanan darah lebih dari 180/120 mmHg tanpa adanya kegagalan organ atau kondisi yang mengarah pada kegagalan organ terkait.

Penanganan

Beberapa pasien hipertensi urgensi membutuhkan pengobatan dengan antihipertensi oral seperti captopril, labetalol dan clonidine. Setelah itu pasien membutuhkan observasi selama beberapa jam. Sebaiknya kondisi tentunya membutuhkan perawatan di rumah sakit, khususnya IGD.

 

Penanganannya pun tidak boleh terlalu agresif yang tentunya dapat menyebabkan kejadian hipotensi yang sama membahayakannya dengan hipertensi krisis. Selain itu, setelah kondisi pasien membaik, dibutuhkan komitmen dan kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi serta gaya hidup sehat.

 

Baca juga: Cara Mengukur Tekanan Darah di Rumah

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...