Penyakit

Gangguan Dismorfik Tubuh

Deskripsi

Gangguan dismorfik tubuh adalah suatu kondisi di mana seseorang yang terus menerus memikirkan kekurangan fisik minor atau bahkan imagine defect. Akibatnya, individu itu tidak hanya merasa tertekan, bahkan kondisi tersebut melemahkan taraf berfungsinya individu dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau bidang kehidupan lainnya (misalnya, kehidupan keluarga dan perkawinan).

Pencegahan

Tidak diketahui secara spesifik apa yang menyebabkan gangguan dismorfik tubuh. Seperti banyak penyakit mental lainnya, gangguan dismorfik tubuh kemungkinan akibat dari kombinasi penyebab, seperti:

  • Kkelainan otak. Kelainan pada struktur otak atau neurokimia mungkin memainkan peran dalam menyebabkan gangguan dismorfik tubuh.
  • Gen. Beberapa studi menunjukkan bahwa gangguan dismorfik tubuh lebih sering terjadi pada orang-orang yang anggota keluarganya juga memiliki kondisi tersebut, menunjukkan bahwa mungkin ada setidaknya satu gen yang terkait dengan gangguan ini.
  • Lingkungan. Lingkungan, pengalaman hidup, dan budaya dapat berkontribusi terhadap gangguan dismorfik tubuh, terutama jika mereka melibatkan pengalaman negatif tentang tubuh atau citra diri. Jadi, pencegahan lebih pada bagaimana bersikap positif terhadap diri sendiri.

Gejala

  1. Secara berkala mengamati bentuk penampilan lebih dari satu jam per hari atau menghindari sesuatu yang dapat memperlihatkan penampilan, seperti melalui cermin atau kamera.
  2. Mengukur atau menyentuh kekurangan yang dirasakannya secara berulang-ulang.
  3. Meminta pendapat yang dapat mengukuhkan penampilan setiap saat.
  4. Mengkamuflasekan kekurangan fisik yang dirasakannya.
  5. Menghindari situasi dan hubungan sosial.
  6. Mempunyai sikap obsesi terhadap selebritis atau model yang mempengaruhi idealitas penampilan fisiknya.
  7. Berpikir untuk melakukan operasi plastik.
  8. Selalu tidak puas dengan diagnosis dermatologist atau ahli bedah plastik.
  9. Mengubah-ubah gaya dan model rambut untuk menutupi kekurangan yang dirasakannya.
  10. Mengubah warna kulit yang diharapkan memberi kepuasan pada penampilan.
  11. Berdiet secara ketat dengan kepuasan tanpa akhir.

Penyebab

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang memastikan penyebab gangguan disformik tubuh dengan jelas. Riwayat dilecehkan tubuhnya pada masa kanak-kanak, tidak dicintai orang tua, dan mempunyai penyakit yang mempengaruhi penampilan, jerawat misalnya, bisa dikategorikan menjadi penyebab gejala gangguan disformik tubuh.

 

Jika diklasifikasikan, ada dua aspek yang masih menjadi dugaan penyebab gangguan disformik tubuh. Pertama, adanya ketidakseimbangan cairan kimia (hormon serotonin) di dalam otak, yang berpengaruh terhadap kapasitas obsesi. Kedua, kemungkinan faktor-faktor sifat, psikologis, maupun budaya.

Diagnosis

Untuk menegaskan diagnosis mengenai gangguan disformik tubuh, dapat diukur dari tingkat distress yang signifikan, hubungan sosial yang buruk, misalnya sampai enggan sekolah atau bekerja, dan penurunan kepribadian serta peran social yang tentunya membutuhkan bantuan dokter kejiwaan. Diagnosis juga melibatkan kriteria gejala pada Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM).

Penanganan

Pengobatan gangguan dismorfik tubuh bisa sulit, terutama jika pasien tidak bersedia dan aktif dalam perawatan. Tetapi pengobatan dapat berhasil. Dua perawatan utama untuk gangguan dismorfik tubuh yaitu terapi perilaku kognitif dan obat-obatan. Sering kali, pengobatan melibatkan kombinasi ini.

 

Terapi perilaku kognitif berfokus pada membantu mempelajari tentang kondisi dan perasaan, pikiran, suasana hati dan perilaku. Menggunakan wawasan dan pengetahuan dalam psikoterapi untuk menghentikan pikiran negatif dan untuk melihat diri sendiri dengan cara yang lebih realistis dan positif.

 

Belajar cara sehat untuk menangani dorongan atau ritual, seperti melihat cermin. Belajar bagaimana bersosialisasi dengan orang lain. Meskipun tidak ada obat khusus yang disetujui untuk mengobati gangguan dismorfik tubuh, obat psikiatri digunakan untuk mengobati kondisi lain, seperti depresi.

 

Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) biasanya akan diresepkan. Karena gangguan dismorfik tubuh diduga disebabkan sebagian oleh masalah yang berkaitan dengan serotonin kimia otak. SSRI tampaknya lebih efektif daripada obat antidepresan lainnya untuk gangguan dismorfik tubuh dan dapat membantu mengontrol obsesi dan perilaku repetitif. Dokter mungkin meningkatkan dosis secara bertahap untuk memastikan pasien dapat mentolerir obat dan efek samping yang mungkin terjadi.

 

Baca juga: 5 Fakta Penting seputar Anoreksia Nervosa, Tak Sekadar Gangguan Makan

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...