Kamu mungkin sudah mendengar dari orang-orang dekat atau media bahwa diet vegan menawarkan hasil yang luar biasa, tubuh indah, dan kesehatan yang kuat. Namun, semua kelebihan ini tidak bisa didapatkan dalam semalam. Namun di balik manfaatnya, biasanya setelah bertahun-tahun barulah dirasakan efek samping diet vegan yang bisa jadi berbahaya. 

 

Fakta bahwa diet vegan juga bisa menimbulkan efek samping, mungkin akan ditentang oleh pelaku diet vegan sendiri atau oleh komunitas vegan. Namun, tidak ada cara lain. Jika tubuh memang tidak mampu mengatasi efek samping diet vegan, mungkin saatnya kamu baru beralih. Karena memang banyak pelaku diet vegan yang menyerah dan kembali ke pola makan non-vegan.



Kamu mungkin bertanya-tanya, apa saja efek samping yang mungkin dirasakan dari pola makan vegan? Nah, berikut ini akan diulas sejumlah efek samping dari diet vegan yang dirangkum dari berbagai sumber:

 

Baca juga: Vegetarian dan Vegan, Apa Bedanya Ya?

 

Efek Samping Diet Vegan

Berikut ini beberapa efek samping diet vegan. Mungkin tidak semua pelaku diet vegan mengalaminya, atau hanya mengalami beberapa efek samping saja:



1. Kekurangan berbagai nutrisi tertentu


Pola makan vegan memang umumnya rendah lemak jenuh dan kolesterol serta tinggi serat makanan. Namun, pola makan vegan sering kali menyebabkan individu tidak mendapatkan beberapa nutrisi tertentu. Pelaku diet vegan rentan mengalami defisiensi vitamin D, kalsium, asam lemak omega-3, dan seng karena nutrisi tersebut umumnya didapatkan dari sumber hewani.



Kekurangan nutrisi tersebut dapat memengaruhi tubuh secara negatif, seperti menyebabkan individu memiliki sistem kekebalan yang lemah, lebih berisiko mengalami patah tulang, tekanan darah tinggi, ruam, atau mudah lelah. 

 

2. Anemia

Zat besi bertanggung jawab dalam mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Sayangnya, pola makan vegan umumnya membuat individu sulit untuk mencukupi kebutuhan zat besi.


Ada dua tipe zat besi: heme dan non-heme. Zat besi heme hanya terdapat di sumber hewani, karenanya individu yang mengikuti pola diet vegan tentu saja tidak bisa mendapatkan zat besi heme dan hanya mengandalkan zat besi non-heme dari sumber nabati, seperti buah-buahan dan sayuran. Sayangnya, zat besi non-heme tidak mudah diserap oleh tubuh seperti zat besi heme.

Lebih lanjut, kekurangan zat besi bisa membuat kamu merasa lesu dan berisiko mengalami anemia defisiensi besi, yang merupakan kondisi serius yang terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup sel darah merah.

Baca juga: Tidak Hanya Kekurangan Zat Besi, Ketahui Penyebab Hb Turun
 

3. Kekurangan kalori dan penurunan berat badan yang cepat

Saat beralih ke pola makan nabati, secara otomatis kamu akan mengonsumsi lebih sedikit kalori karena tumbuhan umumnya memiliki kepadatan kalori yang lebih rendah daripada makanan hewani. Artinya, kamu harus makan lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan kalori.



Meskipun kalori sering kali diklaim menjadi faktor utama dalam penambahan atau kelebihan berat badan, namun kekurangan kalori juga sama buruknya dengan kelebihan kalori.

Akibatnya, saat beralih ke pola makan vegan, kamu mungkin akan merasa lebih mudah lesu karena tidak mendapatkan asupan kalori sebanyak yang kamu butuhkan. Bahkan, ini juga bisa menyebabkan kamu mudah mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan.

 

4. Masalah pencernaan

Kamu mungkin pernah mengalami rasa tidak nyaman di perut setelah makan salad atau kacang-kacangan. Nah, ini sebenarnya adalah hal yang wajar. Sistem tubuh kita menyesuaikan dengan jenis makanan yang biasa kita makan dan bakteri usus akan dioptimalkan untuk apa pun yang paling sering kita makan. Mengubah diet tinggi produk hewani ke diet tinggi protein nabati terlalu cepat dapat menyebabkan sembelit, diare, dan kembung.

 

Kuncinya ada pada serat. Serat adalah bagian tanaman yang tidak dapat dicerna yang tidak dapat ditemukan dalam produk hewani dan sebagian besar makanan olahan, tetapi berperan penting untuk mencerna makanan dengan benar. Sayangnya, asupan terlalu banyak serat secara mendadak bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.



Pilihan untuk menjalani gaya hidup vegan atau non-vegan sepenuhnya ada di tanganmu. Tapi, sebelum memilih untuk mengikuti diet ini, pastikan kamu sudah memiliki rencana untuk menghindari semua efek samping tersebut. Yang tak kalah penting, kamu mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui apakah diet vegan cocok untukmu berdasarkan keadaan kesehatan dan gaya hidupmu saat ini.

 

Baca juga: Pelaku Plant-Based Diet Berisiko Kekurangan Zat Gizi Penting. Bagaimana Menyiasatinya?

 



Referensi:

Nustriciously. Side effects of going vegan. 

Insider.com. The potential risks of being vegan.