Penyakit

Demam Reumatik

Deskripsi

Demam rematik adalah penyakit peradangan serius yang terjadi setelah infeksi bakteri streptokokus golongan A. Demam rematik bisa terjadi pada siapa saja namun lebih sering terjadi pada kelompuk usia 5-15 tahun. Penyakit peradangan serius ini dapat secara permanen mempengaruhi struktur dan fungsi jantung.

Pencegahan

Pencegahan kekambuhan dicapai dengan memberantas infeksi akut dan profilaksis dengan antibiotik. The American Heart Association menunjukkan bahwa menjaga kesehatan gigi harus terus dilakukan untuk mencegah intervensi bakteri. Pasien dengan riwayat endokarditis bakteri, transplantasi jantung, katup jantung buatan, atau beberapa jenis cacat jantung bawaan mungkin harus mempertimbangkan profilaksis antibiotik jangka panjang.

 

Baca juga: Obat Gagal Jantung yang Berisiko untuk Pasien Gagal Jantung

Gejala

Gejala demam rematik bisa terdiri dari 4 stadium. Stadium pertama berupa adanya infeksi saluran nafas bagian atas dengan keluhan demam batuk dan sakit menelan. Infeksi ini bisa terjadi sampai 2-4 hari. Stadium kedua disebut periode laten masa antara infeksi streptokokus dengan permulaan gejala demam rematik. Stadium ketiga ialah fase akut demam rematik, berupa gejala minor berupa peradangan umum seperti demam yang tidak begitu tinggi, lesu dan lainnya. Sampai ke stadium 4 yang disebut stadium inaktif dimana bisa terjadi kelainan pada jantung.

 


Karditis atau peradangan jantung dengan indikasi batuk terus menerus, sakit dada, nafas pendek, detak jantung yang cepat, serta selalu merasa lelah. Gejala ini sering menyerang anak-anak. Sydenham chorea, yang ditandai dengan adanya peradangan pada sistem saraf. Berupa kedutan dan sentakan yang tak terkendali bisa terjadi sebagai salah satu gejala demam rematik. Gejala-gejala tersebut biasanya dapat pulih dalam beberapa minggu hingga bulan, namun untuk karditis bisa sampai berlangsung sampai maksimal 2 tahun.

Penyebab

Bakteri streptokokus grup A tidak menyebabkan demam reumatik secara langsung. Komplikasi ini terjadi akibat reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh kita terhadap bakteri tersebut. Para pakar menduga bahwa ada salah satu protein dalam bakteri streptokokus grup A yang mirip dengan susunan protein pada jaringan tubuh tertentu. Karena itu, sistem kekebalan tubuh kita juga ikut menyerang jaringan tubuh pengidap beserta bakteri.

 

 

Ada pula teori lain yang mengatakan bahwa sekelompok orang tertentu dilahirkan dengan kelainan genetik yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak mampu bekerja secara sempurna pada saat terjadi infeksi tenggorokan, sehingga mengakibatkan reaksi inflamasi yang berlebihan hingga menyerang jantung, sendi, kulit, dan sistem saraf.

 

Baca juga: Ini Penyebab Serangan Jantung dan Perbedaannya

Diagnosis

Menurut kriteria Jones yang telah direvisi, diagnosis demam rematik dapat dibuat ketika dua kriteria utama, atau satu kriteria utama ditambah dua kriteria minor, yang hadir bersama dengan bukti infeksi streptokokus: meningkat atau naik antistreptolisin O titer atau DNAse. Pengecualian adalah chorea dan karditis asimtomatik, masing-masing dengan sendirinya dapat menunjukkan demam rematik. Studi telah mengidentifikasi karditis subklinis pada pasien dengan demam rematik akut, serta tindak lanjut pasien penyakit jantung rematik yang awalnya dengan manifestasi tunggal chorea Sydenham.
Kriteria mayor meliputi
- Poliartritis: Sebuah peradangan migrasi dari sendi-sendi besar, biasanya dimulai di kaki dan bermigrasi ke atas.
- Karditis: Peradangan otot jantung (miokarditis) yang dapat mewujudkan gagal jantung kongestif dengan sesak napas, perikarditis, atau murmur jantung yang baru.
- Nodul subkutan: tidak sakit, sebukan serat kolagen atas tulang atau tendon. Mereka biasanya muncul di bagian belakang pergelangan tangan, siku bagian luar, dan bagian depan lutut.
- Eritema marginatum: Ruam kemerahan tahan lama yang dimulai pada badan atau lengan sebagai makula, yang menyebar keluar dan jelas di tengah untuk membentuk cincin, yang terus menyebar dan menyatu dengan cincin lainnya, akhirnya mengambil penampilan seperti ular. Ruam ini biasanya tidak di wajah dan diperburuk bila kena panas.
- Chorea Sydenham (‘St Vitus dance’ ‘tari St Vitus '): Serangkaian karakteristik gerakan cepat tanpa tujuan wajah dan lengan. Hal ini dapat terjadi sangat terlambat dalam penyakit selama setidaknya tiga bulan dari terjadinya infeksi.
Sementara kriteria minor meliputi:
- Demam dari 38,2-38,9 ° C (100,8-102,0 ° F)
- Arthralgia: Nyeri sendi tanpa pembengkakan (Tidak dapat dimasukkan jika polyarthritis hadir sebagai gejala utama)
- sedimentasi eritrosit atau C reaktif protein menngkat
- leukositosis
- EKG menunjukkan fitur blok jantung seperti interval PR yang berkepanjangan (Tidak dapat dimasukkan jika karditis hadir sebagai gejala utama)
- Episode sebelumnya demam rematik atau penyakit jantung tidak aktif
Tanda-tanda dan gejala lain: nyeri perut, pendarahan hidung, infeksi streptokokus yang mendahului: Scarlet Fever baru-baru ini, antistreptolisin O meningkat atau titer antibodi streptokokus lainnya, atau kultur tenggorokan positif.

 

Baca juga: Serangan Jantung dan Henti Jantung, Sama atau Beda?

Penanganan

Pengobatan demam rematik bertujuan untuk meringankan gejala yang terjadi, mengeradikasi bakteri streptokokus, mencegah komplikasi termasuk kerusakan permanen pada tubuh pasien dan menghindari kekambuhan. Istirahat yang cukup dapat membantu menurunkan kinerja jantung sekaligus beban jantung. Karena demam rematik ini disebabkan bakteri, maka penggunaan antibiotik bisa dilakukan dengan waktu tertentu terggantung komplikasi yang terjadi. Selain antibiotik, obat antiinflamasi juga bisa diberikan untuk meringankan gejala nyeri dan pembengkakan sendi maupun inflamasi pada jantung.

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...