Mums punya masalah dengan si Kecil yang tidak mau lepas dari gadget? Coba dilihat dan diamati lagi Mums, jangan-jangan ada perubahan perilaku yang ditunjukkan si Kecil. Misalnya mudah marah, mengamuk, dan cenderung tidak sabar.

 

Itu adalah gejala anak mulai kecanduan gadget. Tidak salah Mums. Memang ada hubungan yang kuat antara screen time dan perkembangan otak anak. “Intensitas dari screen time akan membuat anak menjadi hyperarousal, artinya anak menjadi sangat bersemangat namun berlebihan. Ini tidak baik Mums, karena akan berdampak pada perkembangan fisik dan emosionya,” jelas psikolog Belinda Agustya, M.PSi.

 


Apa saja ya dampak screen time berlebihan pada anak dan cara mengatasinya? Simak penjelasan psikolog Belinda dan solusi dari Mom n Jo berikut ini!

 

Baca juga: Mums, Inilah Manfaat Bermain Masak-masakan bagi Anak!


Dampak Screen Time Belebihan pada Anak

Menurut Belinda, screen time berlebihan pada anak akan memicu respon yang disebut flight or fight. Tanda-tandanya, si Kecil mudah menangis, melawan, marah bahkan mengamuk.

 

Tidak heran saat ini banyak Moms yang mengeluh anaknya gampang emosian sejak kenal gadget. Perasaan marah, misalnya karena kalah game atau internet lemot saat bermain games, jika terus menerus terjadi akan terbawa sampai anak tidur.



“Anak jadi susah tidur atau mengalami mimpi buruk. Lama-kelamaan akan menjadi stres kronik. Dampak jangka panjangnya adalah daya ingat dan fokus menurun, yang mengganggu proses belajar dan tumbuh kembangnya,” jelas Belinda.



Apa sih yang membuat gadget atau screen time bisa membuat emosi anak tidak stabil? Ternyata layar birunya dapat memengaruhi secara fisik. Selain itu gerakan games dilayar handphone bisanya sangat cepat dan berwarna terang. Hal ini membuat mata anak mendapatkan stimulasi terlalu banyak atau overstimulation.



“Padahal tidak hanya mata yang membutuhkan stimulasi. Semua sistem panca indera harus distimulasi, sementara dengan gadget hanya penglihatan dan pendengaran yang distimulasi bahkan cenderung berlebihan,” ujar psikolog dari Purple Castle ini.

 

Baca juga: Mums, Yuk Ajak Si Kecil Bermain Playdough


Keseimbangan dan Motorik Kasar Tidak Berkembang


Selain lima panca indera yang sudah dikenal, ada dua indera lain yang kerap kurang stimulasi dan diperparah dengan anak bermain gadget, yaitu vestibular dan propioseptif.

 

Apa itu indera vestibular? Ini adalah indera untuk keseimbangan. Sistem indera ini berpusat di telingan bagian dalam dan otak. Fungsinya melatih keseimbangan dan gerakan mata. Akibat screen time berlebihan pada anak, maka sistem vestibular ini tidak berkembang dengan baik.

 

Demikian pula dengan indera proprioseptif, yaitu kemampuan mengendalikan otot halus. Sering ditemui, anak dengan gangguan proprioseptif ini tidak bisa mengukur seberapa dalam menekan pensil saat menulis.


Ganti Gadget dengan Bermain

Jika digunakan dengan benar, gadget bermanfaat mendukung tumbuh kembang anak. Hanya saja penggunaannya harus sangat dibatasi. Belinda menegaskan bahwa anak di bawah usia 18 bulan seharusnya sama sekali tidak boleh terpapar screen/gadget. Usia 18 bulan-2 tahun harus dibatasi, namun berikan tayangan yang edukatif.

 

Usia 2-5 tahun dibatasi hanya 1 jam per hari, dan di atas 5 tahun juga tetap diawasi dan didampingi oleh orang tuanya. Lalu jika anak tidak bermain gadget, dia nanti bosan bagaimana? Tentu saja alternatif pembelajaran anak yang paling balik adalah bermain. Dengan bermain, semua panca indera anak terstimulasi secara bersamaan.

 

Bermain terlihat mudah ya Moms? Padahal bermain yang benar dan memberikan manfaat tidak sekadar membiarkan anak bermain sendiri dengan mainannya. “Bermain harus didampingi agar efeknya jauh lebih baik. Ada interaksi antara anak dengan Mums dan Dads sehingga akan memberikan pengalaman nyata bagi anak,” jelas Belinda.



Anak biasanya akan percaya diri jika selalu didampingi orang tuanya saat bermain. Sesibuk apapun nih Moms, luangkan waktu bermain setiap hari. 5-10 menit saja sudah bagus banget. Jangan ada kritik, intervensi dan tidak bertanya.



Kodomo challange program edukasinya sesuai sama umurnya. Hadir di Indonesia sudah 3 paket, baru 1-2, 2-3 san 3-5. Paket mainan, buku bergambar, dan video edukasi untuk stimulasi keseimbangan dan otot karena anak dituntuk bergerak terus.



Moms, menurut psikolog Belinda Agustya, anak kecanduan gadget cenderung mudah marah dan emosian. Ganti screen time dengan bermain bersama orang tua, minimal 5-10 menit sehari!



Miss Syifa dari Mom n Jo menjelaskan gadget holic treatment dan eye strain treatment untuk para pengguna gadget. Treatment ini bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga orang dewasa. Terapi ini bermanfaat sekali ini untuk mengatasi kelelahan di mata, menormalkan postur tubuh yang bungkuk, mengurangi paparan radiasi, melancarkan peredaran darah, mengatasi pegal, mengurangi kram, dan mengurangi minus.

 

Baca juga: Manfaat Bermain Catur bagi Anak