Penyakit

Dakrioadenitis (Radang Kelenjar Air Mata)

Deskripsi

Secara sederhana, dakrioadenitis dapat didefinisikan sebagai kondisi peradangan yang terjadi pada kelenjar air mata (kelenjar lakrimalis). Kondisi ini menyebabkan pembesaran atau bengkak di sekitar kelenjar air mata.

 

Dakrioadenitis dibagi menjadi 2 jenis yaitu akut dan kronis. Kondisi akut biasanya disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri ataupun virus, sedangkan kondisi kronis seringkali disebabkan oleh faktor non-infeksius seperti sarkoidosis, gangguan tiroid, ataupun tumor.

Pencegahan

Tindakan pencegahan dapat dilakukan khususnya untuk kasus dakrioadenitis yang disebabkan karena infeksi. Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum menyentuh area mata dapat membantu menghindari terjadinya infeksi.

 

Vaksinasi juga dapat dilakukan untuk mencegah infeksi yang disebabkan virus seperti virus Epstein-barr dan mumps. Untuk kasus dakrioadenitis yang disebabkan oleh faktor non-infeksi, tidak ada tindakan khusus yang dapat dilakukan untuk pencegahan.

Gejala

Gejala yang sering muncul pada penderita dakrioadenitis antara lain:
1. Pembengkakan bagian luar kelopak mata atas.
2. Nyeri di daerah pembengkakan.
3. Mata berair atau terkadang bernanah.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening di depan telinga.

 

Baca juga: Merusak Retina, Dampak Cahaya Biru Lampu LED pada Mata

Penyebab

Dakrioadenitis yang disebabkan karena infeksi mikroorganisme dapat disebabkan oleh virus seperti Epstein-barr and mumps virus, Adenovirus, Herpes zoster virus, Herpes simplex virus, dan Rhinovirus.

 

Untuk kasus infeksi karena bakteri bisa disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas, Moraxella, dan Neisseria gonorrhoeae. Pada kasus kronis non-infeksi, penyebab yang umum dijumpai adalah kasus autoimun, seperti sarkoidosis, gangguan tiroid, ataupun tumor.

Diagnosis

Dakrioadenitis dapat didiagnosis dengan pemeriksaan mata dan kelopak mata. Tes khusus, seperti CT scan, mungkin diperlukan untuk mencari penyebabnya. Terkadang biopsi diperlukan untuk memastikan ada atau tidaknya tumor.

Penanganan

Terapi kasus dakrioadenitis sangat tergantung dari penyebabnya. Untuk kasus infeksi karena virus terkadang peradangan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Apabila infeksi disebabkan karena bakteri, pemberian antibiotik akan dipertimbangkan untuk membantu eradikasi bakteri.

 

Pemberian anti-radang, seperti NSAID, dapat dilakukan untuk mengurangi gejala terkait pembengkakan dan nyeri yang dialami. Untuk kasus non-infeksi, terapi yang dilakukan adalah menangani penyebab sistemik dari dakrioadenitisnya.

 

Baca juga: Sembarangan Mencoba Kacamata di Outlet, Bisa Bikin Mata Iritasi!

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...