Penyakit

Cutaneous Larva Migrans

Deskripsi

Cutaneous Larva Migrans (CLM) adalah salah satu kondisi penyakit kulit yang merupakan manifestasi dari infeksi cacing tambang (Ancylostoma sp.). Cacing tambang yang menginfeksi kulit tersebut pada umumnya adalah parasit yang hidup dalam tubuh anjing atau kucing.

 

Manusia dapat terinfeksi larva cacing ini ketika berjalan tanpa alas kaki di tempat yang terkontaminasi, seperti di pantai atau taman. CLM pada umumnya terjadi di daerah tropis atau subtropis, karena suhu udara cukup hangat bagi larva cacing untuk menetas di luar inang.

 

Larva cacing yang menembus permukaan kulit kemudian akan bergerak di bawah lapisan kulit, sehingga meninggalkan jalur lurus atau berkelok seperti benang berwarna kemerahan pada kulit. Ini disebut juga sebagai creeping eruption.

Pencegahan

Tindakan utama yang dapat mencegah terjadinya CLM adalah dengan mengenakan pelindung kaki, seperti sandal atau sepatu, ketika berjalan di luar rumah, misalnya di halaman, taman, atau pantai. Apabila memelihara kucing atau anjing, pastikan berikan pengobatan untuk infeksi cacing secara rutin, sehingga dapat meminimalisasikan kontaminasi cacing di sekitar rumah.

Gejala

Gejala yang muncul pada penderita CLM adalah gatal disertai kemerahan pada area kulit. Terkadang ditemukan ruam kemerahan yang menjalar seperti benang pada permukaan kulit yang merupakan jalur perpindahan larva. Pada kasus tertentu, rasa gatal yang dirasakan bisa sangat berat, bahkan dilaporkan pasien mengalami gangguan tidur.

 

Baca juga: Kulit Gatal Bisa Jadi Tanda Komplikasi Diabetes

Penyebab

Penyebab terjadinya penyakit CLM adalah cacing tambang, antara lain:

  1. Ancylostoma braziliense (cacing tambang pada anjing liar, hewan peliharaan, dan kucing).
  2. Ancylostoma caninum (cacing tambang pada anjing).
  3. Uncinaria stenocephala (cacing tambang pada anjing)
  4. Bunostomum phlebotomum (cacing tambang ternak)

 

Selain jenis cacing tambang di atas, terdapat pula beberapa jenis yang dapat menginfeksi. Walaupun jarang terjadi, tetap dapat menimbulkan gejala, yaitu:

  1. Ancylostoma ceylonicum.
  2. Ancylostoma tubaeforme (cacing tambang pada kucing).
  3. Necator americanus (cacing tambang manusia).

 

Diagnosis

Diagnosis CLM ditegakkan berdasarkan evaluasi dokter terhadap kenampakan secara fisik pasien, riwayat aktivitas yang dilakukan pasien seperti berjalan tanpa alas kaki, ataupun paparan tanah yang terkontaminasi larva cacing.

 

Terkadang diagnosis CLM tidak mudah untuk ditegakkan, karena banyak kondisi kulit yang memiliki gejala serupa. Ada beberapa tes lanjutan yang dapat memperkuat diagnosis CLM, yaitu:

  • Optical Coherence Tomography (OCT). Ini merupakan metode pemindaian yang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis parasit di permukaan kulit.
  • Biopsi kulit, untuk memantau posisi parasit dan potensi peradangan pada lapisan dermis.

 

Baca juga: 4 Cara Mencegah Cacingan

Penanganan

CLM biasanya akan sembuh dengan sendirinya selama 4-8 minggu, karena larva tidak dapat menembus lapisan dermis, tidak dapat bereproduksi, dan akhirnya mati. Namun, ketidaknyamanan dan kemungkinan timbulnya infeksi bakteri sekunder tetap membutuhkan penanganan.

 

Salep kortikosteroid atau antihistamin topikal untuk mengurangi gatal dapat diberikan. Obat anthelmintik untuk mengurangi infeksi larva cacing biasanya juga diberikan, seperti albendazole dan ivermectine.

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...