Sakit maag, atau biasa sering disebut sakit lambung, merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyebabkan seseorang berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Saya sendiri baru ditempatkan di puskesmas di kota Sukabumi dan keluhan ini sering sekali saya dengar dari pasien. Datang, duduk di bangku pasien, langsung menunjuk ulu hatinya, dan mengatakan, ‘Sakit lambung, Dok!’ Hal ini seperti sudah menjadi kebiasaan mereka. Padahal jika lambung benar-benar sakit, pasien akan kesakitan, apalagi jika ditekan di bagian ulu hatinya.

Beberapa orang bergantung pada obat, karena memang obat lambung dapat memberikan rasa nyaman. Namun, tidak semua orang mengetahui bahwa kunci untuk mengobati nyeri lambung adalah dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Mengurangi konsumsi obat tentu lebih baik daripada terus mengonsumsinya akibat kesalahan gaya hidup. Saya sendiri memiliki sakit maag. Kalau sedang kambuh, nyeri tertusuk sangat tidak tertahankan. Beberapa kali kalau nyeri sekali, saya bisa bergulingan di tempat tidur.

Sebagian besar, sakit maag disebabkan oleh telatnya makanan masuk ke dalam tubuh, sehingga asam lambung mendominasi dan menimbulkan rasa perih di area ulu hati. Jika sudah sampai sakit maag, biasanya semua serba salah. Makan salah, karena makanan yang masuk pun dapat menimbulkan nyeri, tidak makan apalagi. Sebagian besar orang malah menjadi tidak mau makan jika ulu hari sudah tertusuk-tusuk. Padahal itu dapat menyebabkan nyeri semakin parah. Jadi bagaimana untuk menghindari nyeri lambung?

Makan Setiap 3 Jam Sekali

Mungkin terdengar cukup ekstrem. Bagaimana bisa makan setiap 3 jam sekali di sela-sela kesibukan? Memang terkadang melaksanakan cara ini cukup sulit, apalagi dengan segudang pekerjaan yang menumpuk di rumah, kantor, kampus, dan sebagainya. Tapi tentu saja hal ini dapat diakali dengan menyimpan camilan atau membawa bekal berupa buah untuk dimakan di sela-sela makan siang dan makan berat. Kuncinya adalah sering makan dengan porsi kecil, sehingga tetap makan siang dan makan malam, sedangkan sekitar pukul 09.00, 15.00, dan 21.00 dapat diselingi dengan buah. Jangan pernah biarkan perut Anda kosong, ya!

Pantangan Buah

Sebenarnya tidak ada pantangan buah tertentu, namun pada beberapa orang yang lambungnya lebih ‘lemah’, buah yang memiliki rasa asam dapat dikurangi. Beberapa kali ketika saya belum makan apa pun dan langsung minum lime juice, memberikan rasa perih pada ulu hati saya, seakan lambung saya yang sudah asam tidak siap diberikan jus yang asam lagi. Untuk lebih aman, pilih buah dengan kadar air yang tinggi, seperti apel dan semangka.

Istirahat Cukup, Hati Senang!

Salah satu faktor yang menyebabkan kekambuhan nyeri lambung adalah stres psikis. Stres psikis ini dapat meningkatkan kadar asam lambung. Pekerjaan yang tak kunjung selesai, beban kerja yang berat, ujian, dapat dengan mudahnya menimbulkan nyeri lambung. Oleh karena itu, istirahat cukup dapat membantu menenangkan otak dan tentu dapat menurunkan kadar asam lambung.

Obat Lambung Dikonsumsi Sebelum Makan

Pada beberapa keadaan, sakit maag dapat dibantu dengan obat, beberapa jenis antasida dapat dibeli over the counter  dalam bentuk tablet maupun sirup. Obat ini dapat dikonsumsi 15-20 menit sebelum makan, untuk ‘mempersiapkan’ lambung sebelum menerima makan, sehingga asam tidak menusuk lambung.

Hindari Konsumsi Obat Warung Berlebihan

Beberapa orang sering mengonsumsi obat warung untuk meredakan nyeri kepala, nyeri kaki, tanpa mengetahui bahwa beberapa jenis obat dapat melukai lambung jika dikonsumsi terus-menerus. Oleh karena itu hindari penggunaan obat kecuali sesuai petunjuk dokter. Jadi untuk menghindari kambuhnya sakit maag dapat dibantu dengan konsumsi obat lambung, walaupun kuncinya adalah perubahan gaya hidup agar kadar asam lambung tetap terjaga. Semoga tips ini membantu untuk kamu yang sering mengalami sakit maag, ya!