Penyakit toksoplasma sudah tidak asing lagi, terutama bagi wanita hamil, penyakit ini menimbulkan ketakutan sendiri. Pasalnya, banyak mitos yang beredar di masyarakat kalau penyakit ini dapat menyebabkan keguguran. Nah untuk menjawab rasa penasaran sekaligus membuktikan kebenaran mitos yang beredar, marilah kita simak bersama penjelasan di bawah ini.

 

Penyakit Toksoplasma, Mitos atau Fakta?

Mitos 1:

”Toksoplasma ditularkan oleh virus.”

Faktanya:

Toksoplasma ditularkan oleh protozoa bernama Toksoplasma gondii yang ditularkan melalui daging dan kotoran hewan yang terinfeksi. Toksoplasma biasanya menyerang orang yang suka makan daging mentah atau daging yang tidak matang sempurna, tidak menjaga kebersihan diri serta lingkungan, serta yang gemar berkebun.

 

Mitos 2:

“Toksoplasma dapat ditularkan dari kucing. Media penularannya adalah air liur dan bulu.” 

Faktanya:

Semua hewan berdarah panas dapat menjadi inang dari parasit Toksoplasma gondii. Bukan hanya kucing, tapi juga ayam, bebek, kelinci, anjing, terlebih-lebih babi. Pada kucing, Toksoplasma gondii dapat berkembang biak secara daur seksual (skizogoni) atau daur aseksual (gametogoni dan sporogoni) di usus halus kucing, yang kemudian menghasilkan ookista. Ookista berbentuk seperti telur dan keluar melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Setelah itu, telur akan menetas, lalu dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya.

Penularan juga dapat  melalui makanan dan kotoran hewan, terutama jika Kamu adalah gemar memakan daging mentah dari daging hewan yang terinfeksi, lalapan yang tidak dicuci bersih, serta tidak mencuci tangan setelah berkebun. Mengapa bisa begitu? Karena kista toksoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari tanah, toksoplasma dapat menyebar pada hewan, tumbuh-tumbuhan, atau sayuran yang terkena kontak dengan ookista.

 

Mitos 3:

”Toksoplasma dapat menyebabkan kemandulan.” 

Faktanya:

Bila terpapar Toksoplasma gondii secara terus-menerus, seseorang akan berisiko mandul. Namun yang perlu digarisbawahi, kemandulan tidak hanya menyerang kaum wanita saja, tetapi juga pria. Para pria yang terinfeksi akan mengalami pembengkakan kalenjar getah bening, yang dapat menyebabkan kemandulan.

Toksoplasma akan menginfeksi dan membuat radang pada saluran sperma, sehingga membuat saluran menyempit atau tertutup. Pada wanita, infeksi ini juga akan membuat radang saluran sel telur, yang menyebabkan sel telur menjadi menyempit atau tertutup. Yang berbahaya, toksoplasma juga dapat menyebabkan kecacatan pada fetus (janin) atau bayi.

 

Nah, berdasarkan fakta di atas, kita dapat mengetahui bahwa toksoplasma dapat diderita oleh siapapun, tanpa terbatas pada jenis kelamin. Kendati demikian, wanita yang sedang menjalani program hamil (promil) atau tengah hamil harus lebih waspada terhadap penyakit ini. Pada umumnya, orang dewasa kebal terhadap infeksi toksoplasma, namun tidak bagi janin yang tingkat imunitasnya masih lemah.

Baca juga: Ibu Hamil, Waspada Infeksi TORCH

 

Berdasarkan hasil penelitian, 40 persen wanita hamil yang terinfeksi toksoplasma di awal kehamilan, memiliki risiko 15 persen mengalami abortus (keguguran) atau kelahiran prematur. Penelitian lain juga menunjukkan, 90 persen bayi yang terinfeksi kemungkinan dapat lahir normal. Tetapi pada masa pertumbuhannya, bayi akan mengalami gangguan pada saraf mata, pendengaran, kelainan sistemik seperti pada hati dan limpa, pucat, kuning, dan sebagainya.

Mengerikan bukan? Namun jangan risau atau buru-buru memutuskan untuk bermusuhan dengan kucing peliharaan di rumah ya, Gengs! Toksoplasma dapat diobati dan tentunya dicegah dengan pemeriksaan dan pengobatan  dini yang tepat. Segera periksakan diri Kamu ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Kelelahan
  • Flu.
  • Nyeri kepala.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Pembesaran kelenjar getah bening, termasuk hati serta limpa.
  • Gangguan pada kulit.

Baca juga: Mengenal Infeksi yang Berasal dari Rumah Sakit

 

Pencegahan Infeksi Toksoplasma

Bagi yang memelihara kucing, lakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah penularan toksoplasma:

  • Periksakan kucing ke dokter hewan, tes untuk toksoplasma dapat dilakukan di rumah sakit hewan atau di dinas peternakan.
  • Jangan berikan daging atau ikan mentah.
  • Kucing yang selalu berada di rumah dan mengonsumsi makanan kalengan atau kering sangat jarang, bahkan tidak ditemukan virus toksoplasma di tubuhnya.
  • Jaga selalu kebersihan cat litter.
  • Cegah kucing berburu atau berkeliaran di luar rumah dan melakukan kontak dengan kucing liar.
  • Selalu jaga kebersihan dan kesehatan kucing kesayangan Kamu.

Mungkin saat terinfeksi, Kamu akan mengira kalau Kamu terkena gejala flu ringan, karena gejala akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa bulan.Tetapi, tidak ada salahnya untuk melakukan cek darah dan kondisi tubuh agar lebih pasti. Jangan lupa juga untuk:

  1. Segera lakukan tes laboratorium untuk toksoplasma, terutama bagi para wanita atau wanita yang sedang promil.
  2. Memasak daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70°C.
  3. Menjaga kebersihan peralatan untuk mengolah daging.
  4. Cuci tangan, buah-buahan, dan sayuran dengan bersih menggunakan sabun.
  5. Gunakan sarung tangan saat berkebun atau melakukan kontak dengan tanah.

 

Cara Mendeteksi Toksoplasma

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya parasit toksoplasma pada tubuh, cara paling tepat ialah dengan melakukan cek darah. Cek darah yang dapat dilakukan untuk mengetahui infeksi toksoplasma adalah:

  • Anti Toxoplasma Ig G
  • Anti Toxoplasma Ig M

 

Ada baiknya Kamu menjaga diri dari risiko tertular penyakit toksoplasma. Jaga kebersihan dan kesehatan, periksakan diri secara rutin, dan lindungi orang-orang yang Kamu kasihi dari bahaya penyakit toksoplasma. (Editor: OCH)

 Baca juga: Hati-hati! Daging Merah Pemicu Kanker Payudara