MSG atau lebih dikenal juga dengan vetsin atau mecin merupakan salah satu bumbu penyedap yang pastinya sudah sangat umum di kalangan masyarakat Indonesia. Meski penggunaannya masih menimbulkan beragam pro dan kontra, MSG masih menjadi bumbu penyedap makanan yang banyak digunakan. Namun, bagaimana jika sudah berkaitan dengan kondisi kehamilan? Apakah ibu hamil boleh mengonsumsi MSG?
Baca juga: Tidak Berbahaya, Berapa Batas Aman Konsumsi MSG?
Apa Itu MSG?
Sebelum membahas apakah ibu hamil boleh mengonsumsi MSG atau tidak, sebelumnya Mums perlu mengetahui dengan benar apa itu MSG. MSG merupakan akronim dari Monosodium glutamat yang merupakan aditif makanan dan zat penyedap yang digunakan dalam masakan. MSG juga merupakan komponen umum dalam banyak makanan kemasan, terutama makanan kaleng siap saji dan digunakan untuk memperkuat rasa.
Baca juga: Benarkah Mengonsumsi MSG Bikin Lemot dan Bodoh?
Apakah Ibu Hamil Boleh Mengonsumsi MSG?
Selain terkenal sebagai manfaatnya untuk memperkuat rasa, beberapa tahun terakhir, MSG juga dikenal dengan beragam pro dan kontra penggunaannya. Lalu, apakah ibu hamil boleh mengonsumsi MSG ini?
Pada dasarnya, Asosiasi Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) mengolongkan MSG dalam kategori aman. Namun, dalam sebuah studi yang lebih lama menunjukkan bahwa ketika orang mengonsumsi MSG langsung dalam dosis yang besar (tanpa makanan), mereka lebih cenderung mengalami gejala yang berbahaya. Hanya saja, dalam situasi dunia nyata, sangat tidak mungkin seseorang mengonsumsi MSG secara langsung dalam dosis yang sangat besar.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh komisi ilmiah independen terhadap dampak konsumsi MSG, ditemukan pula bahwa MSG memang dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala, kesemutan, dan jantung berdebar-debar. Namun, semua gejala ini baru muncul ketika seseorang mengonsumsinya dengan dosis 3 gram atau lebih. Sementara, jumlah MSG yang umum digunakan dalam masakan hanya sekitar 0,5 gram.
Pada ibu hamil, penelitian terkait keamanan penggunaan MSG memang masih sangat terbatas. Namun, selama Mums masih berpegang pada porsi normal dan cukup, MSG seharusnya tidak akan memberi dampak yang berbahaya.
Selain itu, Mums mungkin perlu mempertimbangkan juga penggunaan MSG dalam beberapa kondisi berikut:
1. Hindari jika mengalami alergi
Hindari mengonsumsi MSG selama hamil jika Mums memiliki alergi, karena efek dan reaksi alergi bisa cukup parah. MSG telah diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi tertentu dengan gejala seperti sakit kepala, mati rasa, otot kencang, mual, dan nyeri dada.
2. Glutamat bebas dapat menyebabkan kerusakan
MSG yang berlebihan menyebabkan terjadinya pembebasan glutamat dalam tubuh. Glutamat bebas yang terlalu banyak dalam tubuh ini bisa memengaruhi janin dengan menghancurkan penghalang plasenta dari suplai makanan untuk bayi.
Ketika penghalang plasentar ini hancur, maka kemungkinan janin terpapar zat dalam darah, entah baik atau buruk, akan semakin tinggi. Kondisi ini tentu tidak baik untuk perkembangan janin karena sistem kekebalan tubuhnya belum mampu melawan alergen eksternal dan kuman penyebab penyakit.
3. Hindari jika Mums mengalami retensi cairan
Beberapa ibu hamil mungkin mengalami retensi atau kelebihan cairan selama kehamilan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan adanya pembengkakan pada area tangan, kaki, dan pergelangan kaki. Apabila Mums mengalaminya, sebaiknya hindari konsumsi MSG dan segala jenis garam selama kehamilan. Perlu diketahui, selain MSG, garam juga menjadi peneyebab utama retensi cairan selama kehamilan.
MSG memang dapat membuat masakan terasa lebih nikmat, namun tetap berhati-hati dan gunakan dalam jumlah yang sangat sedikit selama kehamilan. Jika memungkinkan, lebih baik Mums justru menghindarinya dengan tidak menggunakan MSG sama sekali selama hamil. Hal ini tentu saja untuk menjaga kesehatan Mums dan juga si Kecil dalam kandungan. (BAG)
Baca juga: Untuk Generasi Micin, Ternyata MSG Tidak Berbahaya, Kok!
Referensi
Healthline. "Is It Safe for You to Eat Foods Containing MSG While Pregnant?"
Mom Junction. "3 Harmful Effects Of MSG On Pregnancy".
