Sebagai masyarakat Indonesia, tentu Mums sudah sangat akrab dong dengan jenis bijian bernama Latin Archidendron pauciflorum atau yang lebih dikenal dengan biji jengkol? Bau dan rasanya yang khas membuat beberapa orang sangat menggemarinya. Atau mungkin Mums juga salah satu yang sangat menyukainya?

 

Meski rasanya unik dan sering dibilang memiliki tekstur yang hampir serupa dengan kentang, tak sedikit pula pro dan kontra terkait pengonsumsiannya pada ibu hamil. Jadi, apakah ibu hamil boleh makan jengkol ya, Mums? Yuk, cari tahu penjelasannya berikut ini!

 

Sekilas tentang Jengkol

Jengkol merupakan tanaman khas wilayah Asia Tenggara, yang termasuk dalam kelompok polong atau Fabaceae. Di daerah barat, biji ini sering kali disebut sebagai dogfruit. Sedangkan di beberapa wilayah Asia lain, biji ini memiliki sebutan yang berbeda-beda. Misalnya, di Malaysia disebut dengan biji jering, di Myanmar disebut "da nyin thee", dan di Thailand disebut "luk-nieng" atau "luk neang".

 

Beberapa orang tidak terlalu menyukai jengkol karena memiliki bau yang tidak sedap. Meski begitu, tak sedikit pula yang menyukainya karena teksturnya yang lembut dan rasa yang khas. Jengkol sering disajikan sebagai lauk atau menu utama hingga camilan.

 

Baca juga: Beragam Manfaat Jengkol untuk Kesehatan

 

Kandungan Nutrisi Jengkol

Tidak lengkap rasanya jika Mums belum mengetahui kandungan nutrisi dari jengkol. Nah, berikut ini rincian kandungan nutrisi dari jengkol per 100 gr, Mums.

Kalori: 140 kkal.

Protein: 6,3 gr.

Lemak: 0,1 gr.

Karbohidrat: 28,8 gr.

Kalsium: 29 mg.

Fosfor: 45 mg.

Besi: 0,9 mg.

Vitamin B1: 0,65 mg.

Vitamin C: 24 mg.

 

Manfaat Makan Jengkol saat Hamil

Jengkol yang memiliki kandungan vitamin dan juga mineral tentu baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Berikut ini ada beberapa manfaat makan jengkol saat hamil.

 

1. Dapat mencegah konstipasi

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh ibu hamil adalah konstipasi atau sembelit. Kondisi ini umum dialami oleh Mums di trimester awal kehamilan. Nah, untuk mengatasinya, konsumsi jengkol secukupnya. Jengkol mengandung serat yang dapat melancarkan sembelit.

 

2. Baik untuk perkembangan janin

Jengkol bisa menjadi sumber makanan yang menyehatkan bagi ibu hamil dan juga untuk perkembangan janin. Perlu diketahui, jengkol mengandung kalsium dan fosfor yang sangat tinggi, sehingga bagus untuk perkembangan tulang dan juga gigi janin.

 

3. Mengandung asam folat yang baik untuk janin

Selama masa kehamilan, dokter umumnya akan merekomendasikan Mums untuk memperbanyak konsumsi asam folat untuk mengurangi berbagai risiko kehamilan. Ibu hamil direkomendasikan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya 400 mcg setiap harinya.

 

Asam folat dapat membantu menjaga kehamilan tetap sehat serta mengurangi risiko bayi lahir cacat. Mengejutkannya, untuk memperoleh asam folat, Mums bisa mengosumsi jengkol, lho.

 

Baca juga: 5 Superfood untuk Ibu Hamil

 

Jadi, Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Jengkol?

Seperti telah disebutkan sebelumnya, jengkol memiliki sejumlah manfaat jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun perlu diingat, pengonsumsiannya pun perlu dilakukan secara bijak dan secukupnya. Ini mengingat jengkol juga memiliki kandungan lain yang dapat memberikan efek samping terhadap janin.

 

Kandungan yang dimaksud tersebut adalah asam jengkolat. Jika terlalu banyak, asam jengkolat dapat menumpuk di dalam ginjal dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan. Saat asam jengkolat menumpuk, kandungan ini akan membentuk kristal. Apabila dibiarkan, kristal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan berkemih hingga perdarahan pada saluran kencing. 

 

Di samping itu, ada beberapa efek samping lain dari konsumsi jengkol saat hamil yang perlu diperhatikan, antara lain:

 

1. Dapat memicu morning sickness yang parah

Pada awal-awal kehamilan, rasa mual di pagi hari atau morning sickness tentu sudah menjadi hal yang lumrah terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon. Jadi, indra penciuman pun menjadi lebih sensitif terhadap bau-bau yang menyengat.

 

Mengingat jengkol memiliki aroma khas yang cukup menyengat, maka nampaknya Mums harus lebih memperhatikan hal tersebut. Aroma jengkol yang menyengat bisa memicu mual dan muntah yang cukup parah.

 

Tak hanya mual dan muntah, Mums mungkin juga akan merasa pusing dan nyeri, bahkan dapat menimbulkan gejala dehidrasi yang tentunya dapat membahayakan janin. Apabila Mums mengalami morning sickness, simak video berikut ini untuk mengatasi morning sickness.

 

 

2. Menimbulkan sakit pinggang

Asam jengkolat yang cukup tinggi juga dapat memicu kondisi sakit pinggang yang makin parah pada periode kehamilan. Jengkol akan menyebabkan penumpukan zat yang seharusnya disekresikan dari tubuh. Bahkan dalam kondisi yang parah, penumpukan ini dapat menyebabkan gagal ginjal akibat keracunan asam jengkolat yang adapa pada jengkol. 

 

3. Menyebabkan keracunan

Pada Mums yang sedang hamil muda, keracunan jengkol adalah kondisi yang sangat mungkin terjadi. Keracunan ini biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman, mual, muntah, sakit kepala, nyeri, demam, dan sulit buang air kecil.

  

Manfaat Lain Jengkol untuk Kesehatan

Nah, terlepas dari konsumsinya untuk ibu hamil, jengkol juga ternyata memiliki sejumlah manfaat lho untuk kesehatan, di antaranya:

 

1. Mencegah anemia

Jengkol memiliki kandungan zat besi yang berperan mencegah dan mengatasi kurangnya produksi sel darah merah dalam tubuh. Perlu diingat bahwa saat tubuh kekurangan sel darah merah, pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel dalam tubuh juga akan berkurang.

 

Dampak dari kekurangan suplai oksigen dan nutrisi ini akan menurunkan fungsi atau kinerja sel. Tidak heran jika seseorang yang mengalami anemia, ia akan terlihat lemah, letih, dan tidak bersemangat.

 

Nah, bagi Mums atau para wanita lainnya, mengonsumsi jengkol saat menstruasi sangat disarankan agar tubuh tidak kekurangan zat besi karena banyaknya jumlah darah yang keluar dari tubuh.

 

2. Mengontrol kadar gula darah

Manfaat lain dari konsumsi jengkol adalah dapat mengontrol kadar gula darah, sehingga sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Jengkol memiliki kandungan gula yang masih tergolong aman untuk penderita diabetes.

 

Selain itu, gula dalam jengkol juga merupakan jenis gula yang paling mudah terurai. Berbeda dengan jenis gula yang terkandung dalam makanan lain, seperti makanan yang mengandung karbohidrat.

 

Gula yang mudah terurai ini nantinya akan diubah menjadi energi oleh tubuh dan membuat stamina tubuh meningkat. Proses pengolahan gula yang sempurna ini tidak akan menyebabkan penumpukan gula darah dalam tubuh.

 

3. Mencegah keropos dan menguatkan tulang serta gigi

Selain zat besi dan protein, zat lain yang terkandung dalam jengkol adalah kalsium dan fosfor. Kedua zat ini sangat dibutuhkan oleh tulang. Jadi, mengonsumsi jengkol dalam jumlah yang cukup dapat mejaga tulang dari risiko pengeroposan dan membuatnya lebih kuat.

 

4. Mencegah radikal bebas

Jengkol mengandung beberapa jenis vitamin, seperti vitamin A, B1, B2, dan C. Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan dapat meningkatkan ketajaman visual penglihatan. Vitamin A dan C juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal zat radikal bebas penyebab kanker.

 

Wah, siapa sangka ya di balik aromanya yang menyengat ini ternyata jengkol memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, bahkan bagi ibu hamil. Jadi, sekarang sudah enggak bingung lagi dong apakah ibu hamil boleh makan jengkol? Jawabannya boleh saja, tetapi pastikan untuk tetap mengonsumsinya secara bijak dan secukupnya ya, Mums. (AS)

 

Baca juga: Khasiat Jengkol untuk Diabetes

 

Sumber

Speciality Produce. "Jering".

Steemit. "Benefits of Jengkol, The 'Smell' that Has Extraordinary Benefits".

Dr. Health Benefits. "18 Scientific Health Benefits of Dogfruit (#1 Surprising)".