Jika dulu perilaku bullying bisa terjadi di tempat-tempat tertentu, sekarang ini bisa dialami oleh seseorang di mana saja, bahkan di kamar tidur sekalipun. Yup, seiring perkembangan teknologi, perilaku bullying bisa dilakukan atau diterima melalui dunia maya, yang biasa disebut dengan cyber bullying. Apa itu cyber bullying? Dan, bagaimana saja bentuknya?

 

Apa Itu Cyber Bullying?

Sebelum GueSehat membeberkan fakta apa itu cyber bullying, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi bullying. Bullying adalah perilaku agresif berulang, baik secara fisik, verbal, atau relasi.

 

Para pelaku bullying biasanya tidak akan berhenti melakukan tindakannya dalam waktu yang panjang. Korban bullying akan terus hidup dalam ketakutan. Pasalnya, mereka akan terus dibayangi pikiran kapan, di mana, apa yang akan mereka terima, dan sejauh apa tindakan bully yang akan mereka dapatkan.

 

Lalu apa itu cyber bullying? Cyber bullying merupakan tindakan bullying yang dilakukan secara online. Ini bisa dilakukan melalui pesan singkat (SMS), aplikasi, media sosial, forum, atau game online, dengan media handphone, komputer, dan tablet.

 

Cyber bullying dapat berbentuk membagikan informasi personal atau privasi seseorang yang dapat menyebabkan sang Korban merasa malu atau terhina. Beberapa cyber bullying bahkan melewati batas, hingga sudah masuk ke dalam ranah kriminal.

 

Tindakan bullying umumnya sering terjadi di:

  • Media sosial, seperti Facebook, Instagram, Snapchat, dan Twitter.
  • Pesan singkat, baik melalui SMS dan aplikasi chatting.
  • Email.

 

Frekuensi Cyber Bullying

Setelah mengetahui apa itu cyber bullying, berikut ini adalah sumber data yang dikumpulkan secara federal terkait cyber bullying di kelompok anak muda:

  • School Crime Supplement (National Center for Education Statistics and Bureau of Justice) pada tahun 2017 mengindikasikan bahwa di antara pelajar usia 12-18 tahun yang di-bully di masa sekolah, 15% dari mereka di-bully secara online atau melalui pesan singkat.
  • Youth Risk Behaviour Surveillance System (Centers for Disease Control and Prevention) pada tahun yang sama juga mengindikasikan bahwa sekitar 14,9% pelajar SMA mendapatkan perlakuan cyber bullying 12 bulan sebelum survei dilakukan.

 

Taktik-taktik Cyber Bullying

Penting untuk mengerti bagaimana bentuk-bentuk cyber bullying, supaya mudah untuk mendeteksinya jika terjadi pada diri kita atau orang-orang terdekat kita. Dengan begitu, kita pun akan lebih cepat pula melakukan tindakan untuk menghentikannya. Beberapa taktik cyber bullying yang paling umum terjadi adalah:

  1. Membagikan komentar atau rumor yang jahat, menyakiti hati, atau memalukan seseorang secara online.
  2. Mengancam, menyakiti, atau menyuruh orang tersebut untuk melakukan tindakan bunuh diri.
  3. Membagikan gambar atau video yang jahat atau menyakiti hati.
  4. Berpura-pura menjadi orang lain untuk meminta atau membagikan informasi pribadi seseorang, maupun menyebarkan informasi yang tidak benar tentang orang lain.
  5. Membuat komentar, nama, atau konten jahat terkait ras, agama, etnis, atau karakteristik seseorang secara online.
  6. Membuat situs yang jahat atau menyakiti hati tentang seseorang.
  7. Doxing atau menyebarkan data pribadi seseorang secara online demi membalas dendam. Data pribadi yang disebarkan dapat berupa alamat, jaminan sosial, kartu kredit, nomor handphone, tautan ke media sosial, dan lain-lain.

 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Cyber Bullying Terjadi?

Jika Kamu melihat orang-orang terdekat menjadi korban cyber bullying, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Perhatikan perubahan perilaku atau mood korban cyber bullying, lalu cari tahu apa yang jadi penyebabnya, apakah hal tersebut terjadi setelah ia mengecek gadget-nya.
  • Ajak bicara. Berikan pertanyaan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi, bagaimana awal mula terjadinya, dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.
  • Simpan segala rekaman dan konten berisi bullying. Sebagian besar hukum dan kebijakan mencatat bahwa bullying merupakan perilaku berulang, sehingga mendokumentasikan segala bukti akan sangat membantu.
  • Kebanyakan media sosial dan instansi belajar, baik sekolah maupun perguruan tinggi, memiliki kebijakan yang jelas dan bagaimana proses laporan bisa dilakukan. Jika cyber bullying dilakukan dalam lingkungan pelajar, maka laporkan hal tersebut kepada pihak sekolah. Kamu juga bisa mengontak aplikasi atau media sosial untuk melaporkan konten yang sifatnya ofensif dan minta untuk dihapus. Jika mendapatkan ancaman fisik atau perilaku ilegal dan criminal, maka laporkanlah ke polisi.
  • Berikan dukungan. Teman, mentor, atau keluarga terkadang dapat melakukan intervensi publik untuk menghentikan konten negatif yang sudah tersebar di dunia maya. Intervensi yang bisa dilakukan yakni membagikan konten yang bersifat positif tentang targer cyber bullying, untuk mengganti arah pembicaraan menjadi lebih positif. Jika memungkinkan, minta juga bantuan profesional, misalnya konselor atau ahli kesehatan mental.

 

Bagaimana Cara Melawan “Haters”?

Haters merupakan label yang kerap diberikan kepada orang-orang yang memberikan komentar negatif di dunia maya dan menjatuhkan orang lain agar terlihat atau merasa buruk. Komentar-komentar negatif dan menyakiti hati ini dapat dilakukan oleh seseorang baik melalui media sosial, pesan singkat, maupun aplikasi chatting. Biasanya, komentar atau perilaku ini dilakukan berulang kali.

 

Haters sendiri umumnya anonim, tetapi sebenarnya bisa saja orang yang mengenal kita, kolega, atau orang-orang yang masuk ke dalam kategori teman kita. Menghadapi haters sama saja dengan menghadapi para bully. Inilah yang bisa Kamu lakukan: 

  • Jangan acuhkan. Jangan bereaksi atau merespons komentar-komentar negatif. Jika it uterus berlanjut, Kamu bisa melaporkannya kepada pihak berwajib. Kamu juga bisa meminta bantuan penyedia aplikasi dan media sosial untuk menghapus konten-konten buruk tersebut.
  • Jika seseorang terus-terusan membuat komentar negatif atau kebencian di akun Kamu, maka block saja. Jika Kamu diancam, dokumentasikan dan laporkan.
  • Selalu baik dan menghormati, sekalipun itu terhadap haters Kamu. Kamulah yang bisa mengontrol emosi Kamu sendiri dan jangan biarkan hal-hal yang negatif membuat Kamu merasa sedih.
  • Dekat dengan orang-orang yang mendukungmu. Tidak ada salahnya untuk memiliki waktu lebih banyak dengan orang-orang terdekatmu, sehingga Kamu tidak fokus pada komentar-komentar negatif dan tidak berkubang dalam kesedihan.
  • Ingatkan diri sendiri bahwa komentar-komentar negatif yang dilontarkan oleh haters merefleksikan diri mereka sendiri, dan itu tidak ada hubungannya dengan Kamu. Orang-orang yang menerima serta menghargai dirinya sendiri tidak akan terganggu dengan komentar-komentar negatif orang lain.
  • Mengerti bahwa kritik yang negatif dapat menjadi tanda orang tersebut tidak bahagia. Terkadang, alasan di balik orang-orang yang sering menyerang orang lain adalah hidup mereka sendiri tidak bahagia.
  • Pelajari perasaanmu sendiri. Cobalah untuk berdiskusi dengan orang yang Kamu percaya untuk mendapatkan dukungan dan semangat.
  • Terus menjadi diri sendiri. Teruslah melangkah maju, capai apa yang Kamu inginkan, dan jadi diri sendiri.

 

Setelah Kamu mengetahui apa itu cyber bullying dan apa yang harus dilakukan jika itu terjadi, maka jangan takut lagi untuk melawan para pelaku bullying, ya! Dan yang perlu diingat oleh orang-orang yang suka melakukan bullying di dunia maya, segala aktivitas dan konten negatif yang Kamu bagikan akan terus tersimpan di dunia maya. Ini tentunya dapat berdampak buruk pada nama baik Kamu sendiri. Yuk, lebih bijak lagi di dunia maya! (AS)

 

Referensi

Stopbullying.gov: What Is Cyberbullying

Stopbullying.gov: Cyberbullying Tactics

Stopbullying.gov: Prevent Cyberbullying

Stopbullying.gov: How to Deal with “Haters”

HelpGuide: Bullying and Cyberbullying