Selain memiliki senyum yang menawan, aktris Hollywood cantik satu ini juga memiliki tubuh yang ramping nan seksi. Mantan istri Brad Pitt, Angelina Jolie, meski sudah memiliki anak, lekuk tubuhnya tetap masih terlihat seksi dan mempesona. Namun, dibalik tubuhnya yang seksi, Jolie sempat melakukan operasi yang sangat berisiko terhadap hidupnya yaitu operasi kanker payudara atau mastektomi.  Ini dia fakta mengenai Angelina Jolie yang berjuang melawan kanker yang pernah bersarang di tubuhnya.

Riwayat Keluarga Jolie

Seseorang yang terkena kanker payudara tentu memiliki beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya. Salah satunya ialah riwayat keluarga. Apabila dalam rantai keluarga memiliki riwayat kanker, tentu risiko tersebut bisa menurun juga ke keluarga yang lain. Ibu Angelina Jolie mengalami kanker ovarium. Meski telah melakukan operasi pengangkatan kanker ovariumnya, ibu Jolie tak bisa bertahan dalam melawan kanker tersebut dan membuatnya meninggal karena kanker. Ibu Jolie, Marcheline Bertrand, meninggal di usia 56 tahun pada Januari 2007 akibat kanker ovarium. Hal ini membuat Jolie sadar bahwa ia berpeluang menderita kanker rahim sebanyak 50 persen. Selain ibunya, Angelina Jolie juga memiliki riwayat kanker dari neneknya. Neneknya juga meninggal dalam melawan kanker semasa hidupnya.

Mutasi Gen

Operasi yang dijalani Angelina Jolie, disebabkan oleh gen yang bermutasi di dalam payudaranya. Sedangkan perubahan gen yang dialami oleh Angelina berjenis gen BRCA1 yang bisa berkembang menjadi sel kanker. Sedangkan menurut National Cancer Institute, seseorang yang memiliki mutasi gen BRCA1 memiliki tingkat risiko terkena kanker payudara dan ovarium. Hal itu menyebabkan kedua payudara Angelina harus diangkat. Dalam ilmu medis, tindakan ini disebut dengan mastektomi. Angelina mengambil keputusan melakukan operasi tersebut untuk mencegah terjadinya kanker stadium lanjut.

Penyebaran Kanker Payudara

Operasi yang dilakukan Angelina Jolie demi mencegah kanker payudara ternyata tak berhenti sampai disitu saja. Angelina Jolie melakukan operasi kedua yang mengangkat ovarium dan tuba falopinya juga dengan alasan untuk mencegah kanker.

Menopause Dini

Dengan pilihan Angelina Jolie yang melakukan operasi pengangkatan payudara dan ovarium, tentu memiliki dampak atau efek yang ditimbulkan dari operasi tersebut. Dampak yang diterimanya ialah terjadinya menopause dini. Tentu terjadinya menopause dini membuat kesempatan Angelina untuk memiliki anak lagi agaknya cukup sulit. Menopause dini merupakan proses berhentinya produksi hormon yang bisa memproduksi sel telur.

Pengobatan Alternatif Kanker Payudara

Demi mempercepat pertumbuhan hormon yang baru, Angelina Jolie juga melakukan pengobatan alternatif kanker payudara yang berasal dari bahan herbal. Pengobatan ini dilakukan hanya sebagai pendamping saja. Bagi Angelina, apapun yang baik untuk dirinya akan dilakukan demi kesehatan tubuhnya. Melihat beberapa fakta Angelina Jolie di atas, setidaknya Anda bisa melihat bagaimana pejuang kanker payudara melewati hari-harinya. Ketegaran Angelina dalam melewati penyakit kronis ini bisa memicu Anda untuk juga bisa mendukung para pejuang kanker lainnya. Deteksi sejak dini pun sangat perlu dilakukan, terlebih bagi Anda yang memiliki riwayat kanker payudara sebelumnya. Melalui editorial New York Times dan dilansir dari DailyMail, Jolie mengatakan "Untuk setiap wanita yang membaca ini, saya berharap bisa membantu Anda untuk membuat pilihan. Saya ingin mendorong setiap wanita, terutama jika memiliki riwayat keluarga kanker payudara atau ovarium untuk mencari informasi dari ahli medis yang bisa membantu Anda melaluinya". Memiliki kanker payudara tidak berarti kehidupannya pun akan berakhir. Dukungan dari orang disekitar menjadi sangat berarti bagi pejuang kanker payudara ini. Untuk itu tepat di tanggal 26 Oktober sebagai Hari Kanker Payudara ini, mari kita dukung semua pejuang kanker payudara di seluruh dunia.