Cantik itu mahal. Semua orang sudah paham. Bagaimana kalau cantik itu membawa risiko kesehatan? Banyak yang tidak setuju pastinya. Namun menurut sebuah penelitian baru, seperti dilansir dari media ternama Inggris, Dailymail, satu dari lima wanita di Amerika Serikat bersedia menjalani perawatan kecantikan berbahaya untuk mencapai tampilan yang ideal, terlepas dari risiko yang ditimbulkan oleh prosedur ini terhadap kesehatan mereka.

 

Separuhnya sebenarnya khawatir tentang kerusakan jangka panjang perawatan kecantikan dan tujuh persen di antaranya mengaku mengalami reaksi alergi. Survei ini dilakukan oleh organisasi riset kecantikan LQS and Associates, di mana mereka mendata sekitar 1.000 wanita yang datang ke salon untuk mempercantik penampilan.

 

 

Prosedur Kecantikan yang Berisiko pada Kesehatan

Demi tampil cantik, mereka rela dan sadar akan risiko yang dihadapi termasuk rambut rontok, kulit bengkak, dan prosedur lain yang sangat menyakitkan. Inilah lima prosedur perawatan kecantikan favorit wanita yang membawa risiko kesehatan:

 

1. Hair extention 

Prosedur menyambung rambut ini memang cara paling cepat mengubah penampilan dari rambut pendek ke rambut panjang. Tidak perlu menunggu rambut panjang yang dapat membutuhkan waktu berbulan-bulan.

 

Risiko penyambungan rambut atau hair extention adalah rambut rontok atau alopecia, resesi atau kemunduran secara bertahap garis rambut karena gaya rambut terlalu ketat yang menarik folikel rambut dari waktu ke waktu.

 

Baca juga: Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Membeli Rambut Palsu!
 

2. Menikur dan pedikur

Meskipun jarang, tetapi beberapa kasus kematian pernah dilaporkan terkait kunjungan ke salon untuk perawatan kuku. Salah satunya seorang wanita asal California yang menyalahkan kematian putrinya akibat infeksi yang terkait dengan bakteri yang mungkin ia dapatkan saat pedikur di salon.

 

Kejadiannya di tahun 2004. Para ahli penyakit kaki, dokter spesialis kulit dan profesional kesehatan lainnya sudah mengingatkan bahwa cedera, infeksi virus, bakteri ataupun jamur adalah risiko yang harus diwaspadai saat melakukan menikur pedikur. Pastikan alat-alatnya steril.

 

3. Mewarnai rambut

Diperkirakan bahwa lebih dari sepertiga wanita di atas usia 18 dan sekitar 10% pria di atas usia 40 mengecat rambutnya untuk berbagai alasan. Dilansir dari cancer.gov, lebih dari 5.000 bahan kimia berbeda digunakan dalam produk pewarna rambut, beberapa di antaranya bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker pada hewan. Pada manusia belum diketahui dengan jelas apakah dapat menyebabkan kanker.

 

Pewarna rambut modern diklasifikasikan menjadi pewarna permanen (atau oksidatif), semipermanen, dan sementara. Pewarna rambut permanen, yang menguasai sekitar 80% produk pewarna rambut saat ini, mengandung zat kimia yang disebut amina aromatik. Warna yang lebih gelap menggunakan zat kimia yang lebih tinggi.

 

Baca juga: Hindari Menggunakan 8 Produk Kecantikan Ini Setiap Hari!
 

4. Pemutihan gigi

Produk pemutih gigi mengandung 10 persen karbamid peroksida yang menghasilkan sekitar 3,5 persen hidrogen peroksida. Efek samping yang paling umum dilaporkan terkain penggunaan agen pemutih gigi berbahan peroksida ini adalah peningkatan sensitivitas gigi dan iritasi pada jaringan lunak di mulut (mukosa mulut), terutama gusi. Maka pemutihan gigi tidak boleh dilakukan terlalu sering.

 

5. Tanning

Menggelapkan kulit entah itu dengan berjemur di pantai atau di salon sama saja. Yaitu memberikan paparan radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya untuk kulit. Sinar UV tidak hanya bersumber dari sinar matahari tetapi juga dari lampu tanning, yang digunakan untuk menggelapkan warna kulit di salon.

 

Kerusakan kumulatif yang disebabkan oleh radiasi UV dapat menyebabkan penuaan kulit dini yang ditandai dengan kerutan, kulit kendur, atau bintik-bintik coklat di kulit dan kanker kulit. Bahkan, orang yang pertama kali melakukan tanning sebelum usia 35, memiliki risiko kanker kulit melanoma sebesar 75 persen.

 

Baca juga: Agar Tidak Terpapar Sinar UVB, Lindungi Kulit Bayi dengan Cara Ini!
 

6. Facial

Efek samping yang paling umum dari facial wajah adalah kulit kemerahan akibat tekanan pengelupasan dan ekstraksi. Hindari memakai make up atau menggunakan produk apa pun di kulit selama satu atau dua hari setelah facial. Hal ini untuk memberikan waktu kulit menyembuhkan diri. Jangan terlalu sering melakukan facial.

 


Meskipun membawa risiko, mayoritas wanita tetap melakukannya semua prosedur-prosedur kecantikan di atas. Jika dilakukan tidak berlebihan, penampilan cantik seperti yang diinginkan dapat terwujud. Penting untuk tahu produk apa yang digunakan oleh salon yang Kamu datangi, apakah masuk produk aman atau justru ilegal. Karena jika kerusakan terjadi, bisa mengubah hidup Kamu selamanya. (AY)