Salah satu organ reproduksi wanita yang memiliki peran penting dalam sistem reproduksi adalah indung telur atau ovarium. Sesuai namanya, indung telur memiliki peranan untuk memproduksi dan juga melepaskan sel telur pada setiap bulannya. Sel telur yang dihasilkan oleh sepasang organ kecil berbentuk menyerupai kacang ini, nantinya akan dibutuhkan dalam proses pembuahan. Selain memproduksi dan melepaskan sel telur, indung telur juga memiliki peran dalam memproduksi hormon seks wanita yaitu esterogen dan progesteron.

Karena begitu pentingnya peranan indung telur ini, maka gangguan sekecil apa pun yang terjadi pada indung telur dapat memengaruhi keseluruhan sistem reproduksi dari seorang wanita. Gangguan yang terjadi pada indung telur biasanya dapat dikenali dari timbulnya rasa sakit di sekitar area organ indung telur berada, yaitu di bagian perut bawah, sekitar panggul, dan di bagian bawah pusar.

Gangguan yang terjadi pada indung telur ada yang bersifat akut, terjadi secara cepat, dan hilang seketika. Namun ada juga yang bersifat kronis sehingga menimbulkan rasa nyeri secara bertahap dan menetap dalam waktu lama. Gangguan-gangguan pada indung telur ini dapat dibedakan dalam beberapa jenis tergantung dari gejala-gejala yang ditimbulkan. Gangguan tersebut antara lain:

1. Kista indung telur

Kista indung telur sangat umum dialami oleh wanita pada masa kehamilan. Kondisi ini dapat terjadi karena sel telur tidak dilepaskan atau kantong yang menyimpan sel telur tidak mengalami peluruhan setelah telur dilepaskan. Kista yang umumnya akan terbentuk saat ovulasi ini biasanya akan mereda dengan sendirinya, bahkan tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Meski begitu, masalah kista indung telur ini tetap berisiko menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan pada saat-saat tertentu.

 

Saat ini ada dua jenis gangguan kista indung telur yang dapat terjadi pada wanita, yaitu kista indung telur fungsional yang menjadi bagian dari siklus menstruasi dan tergolong tidak berbahaya. Satu lagi adalah kista indung telur patologis yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal.

 

Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan oleh gangguan kista indung telur antara lain seperti mual dan muntah, perut kembung, rasa nyeri saat buang air besar atau saat berhubungan seksual, siklus menstruasi yang tidak teratur, serta nyeri pada bagian panggul di awal dan akhir masa menstruasi.

 

2. Tumor indung telur

Tumor indung telur yang terjadi pada wanita bisa bersifat kanker ganas maupun jinak. Kanker indung telur umumnya lebih sering dialami oleh wanita yang sudah memasuki masa menopause. Gejala yang mungkin muncul dan dapat menjadi indikator bahwa seorang wanita mengalami tumor indung telur, antara lain adalah adanya masalah gangguan pencernaan, konstipasi atau diare, hilangnya nafsu makan, perut terasa tertekan atau kembung, serta berat badan yang naik ataupun turun tanpa adanya sebab yang jelas.

 

Untuk melakukan diagnosis terhadap kondisi tumor indung telur ini, sapat dilakukan beberapa proses seperti MRI ataupun tes darah guna mendeteksi protein CA-125 yang umumnya akan meningkat saat seorang wanita mengidap tumor indung telur. Selain itu, dokter biasanya juga akan melakukan proses pemeriksaan menggunakan USG atau tes pemindai lainnya untuk memastikan diagnosis.

 

 

3. Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi jaringan dari lapisan dinding rahim atau endometrium, berkembang di bagian lain pada tubuh. Jaringan ini akan mengalami pembengkakan dan pendarahan setiap bulannya seperti halnya ketika proses menstruasi. Namun pada penderita endometriosis, jaringan yang tumbuh di luar menyebabkan darah yang meluruh menjadi mengendap dan tidak bisa keluar. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan luka dan rasa sakit.

 

Terdapat beberapa gejala yang dapat Mums gunakan sebagai indikator terjadinya endometriosis, antara lain periode menstruasi yang terlalu panjang dan bervolume banyak, menstruasi menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan, rasa sakit saat ataupun setelah berhubungan seksual, dan infertilitas.

 

Untuk memastikan kondisi endometriosis, Mums dapat segera menemui dokter dan melakukan beberapa rangkaian pemeriksaan seperti USG, MR, dan laparoskopi.

 

Itulah beberapa jenis gangguan yang mungkin saja terjadi pada wanita terkait organ indung telur yang dimilikinya. Mengingat beberapa gejala yang ditunjukkan oleh gangguan-gangguan di atas dapat bersifat sangat umum, maka sangat penting bagi Mums untuk segera memeriksakan diri kepada dokter jika merasakan rasa sakit ataupun hal yang tidak normal.