Menyapih bisa jadi mudah bagi sebagian orang, lebih menantang bagi sebagian lainnya, dan penuh kejutan dalam prosesnya. Sama seperti aspek lain dari kehidupan parenting, penyapihan sangat jarang terjadi sesuai dengan apa yang kita inginkan.

 

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi mendapatkan ASI eksklusif hingga berusia enam bulan. Setelah itu, mereka harus terus mendapatkan ASI sambil mengonsumsi makanan padat yang bervariasi, sebaiknya setidaknya selama satu tahun. Selanjutnya, anak mulai disapih atau berhenti diberi ASI setelah usianya mencapai dua tahun. Namun, waktu penyapihan bisa berbeda-beda, tergantung kesiapan anak dan ibu.

 

Tips Menyapih Tanpa Drama

Proses penyapihan mungkin tidak mudah, tapi ada strategi yang bisa Mums lakukan untuk mengurangi kesulitan dan membuatnya lebih bebas drama:

1. Kenali tanda-tandanya

Jika Mums berencana menyapih si kecil, carilah tanda-tanda bahwa anak sudah siap. Menurut National Health Society, tanda anak siap disapih, antara lain:

  • Mengangkat kepala dalam posisi tegak
  • Duduk dengan dukungan
  • Mengekspresikan minat pada apa yang Mums makan
  • Kehilangan refleks dorong lidah yang aktif
  • Rewel saat sedang disusui.

 

Tanda lainnya adalah Mums siap untuk berhenti, yang merupakan alasan yang sama sahnya untuk menyapih. Periksa juga kesehatan mental dan fisik Mums dan putuskan apakah menyapih adalah langkah yang perlu Mums ambil demi kepentingan diri sendiri.

 

2. Lakukan secara bertahap

Idealnya, penyapihan dilakukan secara bertahap selama beberapa minggu atau bahkan bulan. Ini memungkinkan suplai ASI menurun secara bertahap karena jarang dikeluarkan.

 

Tergantung pada usia anak, waktu tambahan ini juga memberi Mums kesempatan untuk mengenalkan makanan padat dan cairan lain selain ASI. Memberi diri sendiri waktu untuk berhenti menyusui secara perlahan akan lebih nyaman dan mengurangi stres.

 

3. Berikan kenyamanan fisik

Bayi yang disusui terbiasa dengan kontak kulit, jadi saat Mums menyapih, memberikan hubungan fisik dengan cara lain mungkin bisa membantu memudankan proses penyapihan. Misalnya, Mums dapat menemani si kecil melakukan aktivitas yang membuat mereka terstimulasi secara emosional, seperti berpelukan sambil membaca buku atau menyanyikan lagu pengantar tidur, bermain bersama di taman bermain, atau memijat punggung si kecil.

 

4. Berikan nutrisi yang cukup

Mums yang menyapih bayi kurang dari 1 tahun harus mengganti ASI dengan susu formula atau ASI donor. Bayi berusia lebih dari 6 bulan masih memerlukan susu formula atau ASI donor, tetapi juga dapat beralih ke makanan padat sesuai usianya. Anak-anak berusia kurang dari 1 tahun tidak boleh diberikan susu sapi, susu kedelai, atau produk serupa lainnya.

 

Pastikan juga makanan si kecil mengandung protein, zat besi, dan nutrisi lain yang cukup. Beberapa anak mungkin memerlukan multivitamin atau suplemen lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jika masih bingung, orangtua dapat berkonsultasi dengan dokter anak mengenai keseimbangan nutrisi yang tepat dan asupan kalori harian yang ideal.

 

5. Hilangkan pemicu stres

Beberapa anak mudah disapih, sementara yang lain mungkin menjadi rewel. Mempersiapkan diri menghadapi masa transisi yang sulit dapat membantu mempermudah proses penyapihan. Melakukannya secara perlahan juga dapat membantu mencegah stres pada ibu dan anak.

 

Jika memungkinkan, pilih waktu ketika tidak ada pemicu stres yang signifikan, seperti saat sedang ada banyak pekerjaan. Usahakan Mums meluangkan waktu ekstra bersama anak, karena mereka terkadang merasa cemas dan menjadi lebih manja saat disapih.

 

6. Periksa emosi Mums sendiri

Anak bukan satu-satunya yang harus menyesuaikan diri dengan penyapihan. Mums harus menghadapi pusaran emosi selama masa transis ini. Misalnya, beberapa orangtua mungkin merasa ditolak ketika buah hatinya tidak lagi menyusu. Sebagian lainnya terus merasakan nostalgia saat si kecil masih menyusu.

 

7. Hindari pembengkakan

Alasan lain untuk menyapih secara perlahan adalah Mums mungkin mengalami pembengkakan payudara jika berhenti menyusui terlalu cepat. Mengapa? Saluran susu tidak menyadari bahwa mereka perlu mengurangi produksi susu, dan stok susu yang ada di payudara tidak dapat dibuang ke mana pun. Jika membesar, redakan rasa sakitnya dengan kompres es dingin atau asetaminofen. Atau, pompa ASI dan masukkan ASI dalam botol atau campur dengan makanaan bayi.

 

8. Lakukan aktivitas yang menarik

Aktivitas yang menarik akan mengalihkan perhatian anak dari menyusui. Beberapa aktivitas menarik yang bisa Mums lakukan bersama si kecil, misalnya:

  • masak bersama
  • mengunjungi taman
  • libatkan anak dalam membantu pekerjaan rumah tangga.

Proses menyapih tidak selalu mudah. Namun, dengan mengikuti saran di atas, harapannya proses menyapih tidak diikuti dengan drama hebat.

 

Sumber:

Healthline.com.  How-to-stop-breastfeeding

Parents.com. How-to-wean-your-child-from-breastfeeding  

Medicalnewstoday.com. Suppressing-breast-milk

 

Hse.ie. Stopping-breastfeeding/