Walaupun melaksanakan ibadah puasa tidak wajib bagi yang belum melewati masa pubertas, banyak orang tua yang ingin agar anak-anaknya belajar berpuasa sejak dini. Namun, tidak jarang pula orang tua merasa khawatir kesehatan anaknya dapat terganggu karena berpuasa terlalu dini.

 

Perasaan khawatir memang wajar, terutama karena pola makan yang salah dapat menyebabkan tubuh anak kekurangan nutrisi dan dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi jika orang tua mengikuti langkah yang tepat untuk membimbing anak-anaknya dalam melaksanakan ibadah puasa. Kalau Kamu adalah salah satu orang tua yang khawatir akan hal tersebut, ikuti tips-tips berpuasa untuk anak di bawah ini agar ibadah keluargamu di bulan Ramadhan dapat berjalan dengan lancar:

 

Konsultasi dengan Dokter Anak 

Berpuasa bukan hal yang mudah untuk anak-anak karena mereka cenderung lebih aktif dan membutuhkan lebih banyak energi dan cairan. Sebelum mengajarkan anak untuk berpuasa, konsultasilah dengan dokter anak tentang seberapa siapkah anak Kamu untuk berpuasa dari segi umur dan berapa lamakah anak Kamu bisa berpuasa. Dengan berkonsultasi ke dokter anak, Kamu bisa mendapatkan penjelasan berdasarkan laporan kesehatan, tingkat aktivitas, frekuensi makan, dan toleransi anak Kamu terhadap rasa lapar.

 

Ajarkan Berpuasa secara Perlahan

Menerapkan kebiasaan berpuasa pada anak sebaiknya dilakukan secara bertahap. Sebelum berpuasa secara penuh, ajarkan agar anak terbiasa makan lebih sedikit di siang hari dan kurangi jumlah makanannya secara bertahap. Kamu bisa melakukan ini sebelum bulan Ramadhan tiba. 

Berdasarkan kemampuan pada umumnya, sebaiknya anak di bawah umur 10 tahun melakukan ibadah puasa sampai setengah hari. Kemudian setelah terbiasa berpuasa, Kamu bisa meningkatkan waktu berpuasa mereka sampai penuh.

 

Atur Pola dan Menu Makan

Ketika sedang berpuasa, orang tua harus mengamati dan memastikan bahwa kebutuhan kalori dan cairan anak-anak mereka terpenuhi. Di waktu sahur, pastikan anak mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan mengandung energi tinggi seperti susu. Mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan termasuk jus buah juga dapat menjaga agar anak tetap terhidrasi selama berpuasa. Jaga pola makan mereka, jangan sampai anak Kamu berpuasa tanpa sahur, namun jangan pula biarkan mereka mengonsumsi makanan secara berlebihan, karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan akibat gangguan pencernaan dan kembung.

 

Ketika waktu berbuka puasa tiba, pastikan anak berbuka dengan buah-buahan dan air putih atau susu. Buah-buahan yang baik untuk ketahanan tubuh anak di antaranya jeruk, anggur, manga, pisang, alpukat, pepaya, dan sebagainya yang mengandung vitamin, mineral, kalsium, sulfur, zat besi, kalium, fosfor, dan magnesium. Selain itu, pastikan anak minum air putih yang cukup, yaitu minimal 8 gelas per hari, susu, yoghurt, atau jus buah di antara waktu berbuka dan sahur. Dengan mengonsumsi makanan dan minuman di atas, anak bisa terhindar dari konstipasi dan dehidrasi.

 

Untuk tips lain, kurangi konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi karena makanan yang terlalu manis dapat meningkatkan rasa lapar dan tidak mengandung nutrisi. Selain makanan manis, hindari konsumsi makanan asin. 

 

Atur Waktu Tidur dan Main Anak

Pastikan anak Kamu tidur lebih cepat dari biasanya. Selain agar anak bisa bangun tepat waktu untuk sahur, tidur lebih cepat juga mencegah anak kurang tidur dan membantunya beraktivitas di sekolah dengan baik.  Selain itu, pastikan agar anak Kamu tidak memiliki waktu bermain yang berlebihan atau melakukan olahraga dan aktivitas dengan intensitas tinggi. Hal tersebut untuk mencegah agar anak tidak merasa terlalu lelah karena belum terbiasa berpuasa.