Selama bulan Ramadan, banyak orang yang memutuskan untuk tidak berolahraga karena khawatir akan kehabisan energi dan terlalu capai akibat berpuasa. Sebenarnya Kamu enggak perlu khawatir karena asumsi tersebut tidaklah benar. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berpuasa selama 30 hari berturut-turut tanpa berolahraga bisa menyebabkan regresi pada kekuatan dan ketahanan tubuh. Studi tersebut bahkan menunjukkan bahwa orang-orang yang berolahraga minimal 3 hari seminggu selama 11 bulan namun tidak berolahraga selama bulan Ramadan, sering kali mengalami kemunduran adaptasi kardiovaskular.

Maka dari itu, olahraga di bulan puasa sebenarnya sangat penting untuk tubuh Kamu. Kalau Kamu mengikuti langkah-langkah yang tepat, berolahraga ketika berpuasa sangatlah aman. Yang harus Kamu lakukan adalah mengatur waktu yang tepat untuk berolahraga ketika sedang berpuasa. Ikuti tips-tips di bawah ini jika Kamu ingin tetap melakukan berolahraga di bulan Ramadan!

 

Cari Waktu yang Tepat

Waktu yang ideal untuk berolahraga di bulan puasa adalah sebelum berbuka puasa, tepatnya sekitar 30-90 menit sebelum matahari terbenam. Setelah berolahraga, glikogen yang ada dalam tubuh terbakar. Hal ini menyebabkan kita merasa sangat lelah, bahkan terkadang pening dan mual. Karenanya, berolahraga sebelum matahari terbenam sangat ideal karena Kamu langsung bisa berbuka puasa setelahnya, untuk menggantikan energi dan glikogen yang telah terbakar.

Kamu juga bisa berolahraga setelah berbuka puasa. Pastikan Kamu telah mengonsumsi makanan ringan dalam porsi kecil dan mudah dicerna sebelum berolahraga pada waktu ini. Setelah berolahraga, makanlah makanan yang penuh nutrisi.

Olahraga setelah berbuka puasa dapat menjaga koordinasi motorik dan serat otot tubuh tetap optimal setelah berpuasa seharian. Maka dari itu, berolahraga di waktu ini bisa menjadi lebih efektif.

 

Frekuensinya Juga Tak Kalah Penting 

Kalau Kamu sudah terbiasa berolahraga secara teratur, maka Kamu bisa berolahraga setiap hari saat bulan Ramadan. Namun kalau Kamu baru memiliki niat untuk berolahraga secara teratur saat bulan Ramadan, maka sebaiknya Kamu berkonsultasi kepada ahlinya untuk membantu Kamu menentukan intensitas dan durasi olahraga yang tepat. Umumnya, berolahraga sekitar 3-4 kali dalam seminggu sudah cukup untuk menjaga kesehatan tubuh.

 

Pilihlah Jenis Olahraga yang Tepat

Selama bulan puasa, dianjurkan berolahraga dengan sesi yang lebih pendek dan kurang intens dibandingkan dengan rutinitas olahraga Kamu di luar bulan puasa. Hal ini dilakukan untuk menghindari stres berlebih pada sistem fisiologi dalam tubuh akibat berpuasa.

Jangan lakukan olahraga yang berat di siang hari saat berpuasa, namun Kamu bisa melakukannya di waktu ideal yang telah disebutkan di atas, yaitu tepat sebelum ataupun setelah berbuka puasa.

Untuk tips yang lebih ideal, olahraga angkat beban bisa Kamu lakukan setelah berbuka puasa, karena dalam olahraga itu Kamu tidak menggunakan otot glikogen sebagai bahan bakarnya. Olahraga seperti futsal setelah berbuka puasa juga baik untuk menjaga daya tahan tubuh.

 

Atur Waktu Istirahat

Menjelang bulan Ramadan, buatlah jadwal tidur dan bangun supaya Kamu bisa lebih mudah mengatur waktu olahraga. Hal ini penting karena tubuh mengalami kelelahan secara konstan di bulan puasa.

Sebaiknya, usahakan untuk tidur siang supaya energi dalam tubuh bertambah. Dengan begitu, tubuh akan menjadi lebih siap ketika kita berolahraga sebelum ataupun sesudah berbuka puasa. Namun jika Kamu tidak memiliki waktu untuk tidur siang karena tuntutan pekerjaan, usahakan tidur lebih lama di malam hari.

 

Jangan Olahraga Berlebihan Kalau Kamu Mengidap Penyakit Terentu

Olahraga secara berlebihan di bulan puasa dapat menguras seluruh kekuatan dan daya tahan tubuh Kamu. Jangan memaksakan diri jika daya tahan tubuh Kamu berkurang, contohnya jika Kamu merasa pening dan mual.

Kalau Kamu memiliki penyakit kronis, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengambil langkah-langkah yang tepat. Bagi Kamu yang mengidap penyakit diabetes tipe 1, dianjurkan tidak berolahraga sama sekali karena dapat mengganggu tingkat glukosa. Untuk penderita diabetes tipe 2, olahraga masih bisa dilakukan dengan frekuensi rendah, yaitu maksimal 30 menit dan fokuslah pada olahraga aerobik.