Penyakit

Somatisasi

Deskripsi

Somatisasi adalah kecenderungan untuk mengalami dan mengomunikasikan tekanan psikologis yang dimanifestasikan sebagai gejala fisik dan berusaha untuk mencari pertolongan medis untuk diri sendiri.

Somatisasi sebenarnya merupakan proses normal yang membuat beban emosional terwujud menjadi gejala-gejala fisik. Gangguan somatisasi adalah gangguan dengan gejala-gejala somatik yang banyak dan tidak dapat dijelaskan berdasarkan pemeriksaan fisik maupun laboratorium.

Keluhan yang diutarakan pasien sangat banyak dan meliputi berbagai organ, seperti gastrointestinal, seksual, saraf, dan bercampur dengan keluhan nyeri.

Pencegahan

Gangguan somatisasi merupakan masalah psikologi yang muncul, terutama karena stres. Untuk mencegah hal tersebut, yang dapat dilakukan adalah melakukan konseling untuk mengomunikasikan masalah yang dialami, sehingga dapat mengurangi beban psikis dan mendapatkan solusi untuk kondisi yang dialami. Melatih berpikir positif dan tetap rileks juga dapat membantu mencegah timbulnya gangguan somatisasi.

Gejala

Seseorang yang mengalami gangguan somatisasi bisa mengalami gejala fisik, seperti:
1. Rasa sakit.
2. Keletihan atau kelemahan.
3. Sesak napas.



Selain itu, penderita gangguan somatisasi juga akan menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Merasakan kecemasan ekstrem tentang gejala.
2. Merasa khawatir bahwa gejala ringan merupakan tanda penyakit serius.
3. Pergi ke dokter untuk beberapa tes dan prosedur, tetapi tidak percaya pada hasilnya.
4. Merasa bahwa dokter tidak menganggap gejala mereka cukup serius atau belum melakukan pekerjaan dengan baik untuk mengatasi masalah tersebut.
5. Meluangkan banyak waktu dan energi untuk mengatasi masalah kesehatan.
6. Mengalami masalah dalam beraktivitas karena terlalu memikirkan, merasakan, dan berperilaku berlebihan tentang gejala yang dialami.

Penyebab

Gangguan somatisasi disebabkan banyak faktor, mulai dari faktor psikologi (emosi, intelegensi, dan kepribadian) hingga faktor fisik dan sosial. Ini merupakan kondisi yang kompleks. Penyebab utama belum diketahui secara jelas, tetapi beberapa kondisi diketahui turut berperan, seperti:
1. Kecenderungan memiliki pandangan atau kepribadian negatif.
2. Kecenderungan lebih peka secara fisik dan emosional terhadap rasa sakit dan sensasi lainnya.
3. Riwayat keluarga atau asuhan.
4. Genetik.

Diagnosis

Gangguan somatisasi dapat didiagnosis dengan menggunakan beberapa kriteria yang meliputi penggalian informasi seputar gejala yang dirasakan serta gambaran medis yang dialami pasien. Apabila gejala-gejala yang dirasakan tidak sesuai dengan gambaran medis kondisi pasien, atau ada kondisi klinis yang sesuai tetapi gangguan yang ditimbulkan terhadap fisik ataupun sosial melebihi gambaran riwayat temuan fisik serta hasil laboratorium, maka dapat dicurigai seseorang menderita gangguan somatisasi.

Penanganan

Tujuan utama terapi kondisi gangguan somatisasi adalah memperbaiki gejala dan kemampuan pasien untuk menjalankan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Psikoterapi, khususnya terapi perilaku kognitif, dapat membantu mengurangi gangguan somatik.


Namun dalam kondisi tertentu, terapi menggunakan obat, misalnya obat antidepresan, dapat ditambahkan. Obat antidepresan dapat membantu mengurangi gejala yang berhubungan dengan depresi dan nyeri yang sering terjadi dengan gangguan gejala somatik.



Jika satu obat tidak bekerja dengan baik, dokter mungkin menyarankan beralih ke obat yang lain atau menggabungkan obat tertentu untuk meningkatkan keefektifan. Perlu diketahui bahwa dibutuhkan beberapa minggu setelah memulai pengobatan untuk mengetahui adanya peningkatan gejala.

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...