Seberapa jauh Kamu mengenal vaginamu sendiri? Jangan-jangan, selama ini malah clueless. Duh, padahal sebenarnya sebelum menikah pun sudah harus tahu banyak, nih. Memang, mungkin masih banyak wanita yang merasa risih atau malu bertanya mengenai kesehatan organ intim mereka. Padahal sebagai wanita kita wajib tahu, lho. Nah, belum terlambat untuk lebih mengenal organ yang penting ini. Inilah 10serba-serbi vagina yang wajib diketahui wanita!

 

  1. Kesehatan vagina dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.

Gangguan keseimbangan pH di vagina sedikit saja bisa menyebabkan vagina berbau tak sedap. Agar seimbang, pH harus berada di kadar sekitar 3,8 hingga 4,5. Beberapa makanan yang dapat membantu menyeimbangkan pH adalah yogurt, probiotik, dan cranberry.

 

  1. Kondom dapat melindungi vagina dari penyakit menular seksual.

Selain saling jujur mengenai kondisi kesehatan masing-masing dengan pasangan, jangan lupa ingatkan ini. Mintalah pasangan untuk memakai kondom setiap kali berhubungan agar vagina terhindar dari penyakit menular seksual.

 

  1. Vagina dapat membersihkan areanya sendiri.

Meskipun banyak produk pembersih vagina, sebaiknya jangan dipakai, apalagi yang ada tambahan pengharumnya. Faktanya, vagina punya kemampuan untuk membersihkan areanya sendiri. Justru, produk pembersih, seperti sabun atau douche, malah mengganggu kestabilan kadar pH pada vagina.

 

Membilas labia dengan sedikit sabun dan air sebenarnya tidak masalah. Namun bila berlebihan menggunakan produk pembersih, yang ada semua bakteri akan punah, termasuk bakteri baik yang menjaga kadar pH pada vagina. Biarkan vagina bersih dengan sendirinya.

 

  1. Vagina "membesar" setelah rangsangan seksual.

Menurut Lissa Rankin, MD., ginekolog yang menulis buku berjudul What’s Up Down There?, ukuran vagina ternyata sekitar 7-10 cm. Namun, vagina bisa ‘membesar’ jika mendapatkan rangsangan seksual.

 

Meskipun demikian, beberapa wanita masih merasakan sakit saat berhubungan seksual. Saran dari dr. Rankin, gunakan lubrikan (cairan pelumas) dan mintalah pasangan untuk melakukan foreplay lebih lama. Semakin terangsang, rasa sakit biasanya semakin berkurang.

 

  1. Sama seperti wajah, vagina pun bisa keriput seiring bertambahnya usia.

Karena berkurangnya kadar estrogen seiring pertambahan usia, labia jadi menyusut dan kulit vulva menjadi lebih gelap. Klitoris pun menyusut. Menurut dr. Rankin, fase ini normal dan tidak memengaruhi kualitas kenikmatan seksual pada wanita.

 

  1. Tampon tidak mungkin “menghilang” begitu masuk ke vagina.

Jangan percaya kalau ada yang bilang, “Hati-hati kalau memakai tampon, nanti enggak bisa dikeluarin lagi.” Mitos inilah yang membuat banyak wanita jadi takut menggunakan tampon saat menstruasi dan lebih memilih memakai pembalut biasa.

 

Jika tampon terdorong jauh ke dalam liang vagina hingga susah keluar, mintalah petugas medis berpengalaman untuk membantu mengeluarkannya lagi. Spekulum dan forsep adalah 2 alat yang biasa digunakan untuk menangani kasus ini.

 

  1. Wanita pun mengalami ejakulasi saat orgasme.

Kata siapa hanya pria yang mengalami ejakulasi saat orgasme? Ada wanita yang juga mengalaminya, meskipun mungkin tidak semua. Menurut Beverly Whipple, Ph.D, RN., adanya kelenjar di sekitar uretra memungkinkan keluarnya cairan, terutama saat dinding anterior vagina alias G-spot distimulasi.

 

  1. Bentuk vagina bisa berubah drastis setelah melahirkan anak.

Meskipun demikian, hanya ginekolog yang bisa melihat perbedaannya dengan bantuan spekulum. Kecuali bila Kamu mengalami robekan saat melahirkan, sehingga ada bekas luka samar yang disebut dengan episiotomi. Selain itu, hanya si Pemilik Vagina sendiri yang merasakan perubahan vagina sesudah melahirkan.

 

Saran dr. Rankin, bila merasa tidak nyaman dengan perubahan vagina sesudah melahirkan, lakukanlah senam kegel. Tahan otot seperti menahan ingin berkemih selama beberapa detik, lalu rileks lagi. Lakukan selama 10 kali atau lebih sesuai kesiapan Kamu.

 

  1. Perawatan yang tepat dapat membuat kondisi vagina terjaga baik.

Menurut dr. Rankin, hubungan seks tidak hanya menjaga jaringan dinding vagina tetap peka dan sehat. Bila lama tidak melakukan hubungan seks dan tidak melakukan kegel, dinding vagina terancam rapuh dan akan lebih sakit saat mengalami menopause. Selain seks, ada juga latihan dan instrumen khusus yang dapat menjaga vagina tetap prima.

 

  1. Keluarnya cairan vagina bisa berbeda-beda bagi setiap wanita.

Masih menurut dr. Rankin, ada wanita yang mengeluarkan cairan vagina 1 gr (sekitar ¼ sendok teh). Namun, ada pula yang lebih banyak atau lebih sedikit dari jumlah itu. Warnanya juga bervariasi. Normalnya putih, tetapi akan tampak kekuningan saat mengering. Bila warnanya hijau disertai gatal-gatal dan rasa terbakar, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Jangan-jangan itu gejala penyakit menular seksual.

 

Nah, itulah serba-serbi vagina yang wajib diketahui wanita. Jangan sampai tidak mengenali tubuh sendiri, ya. (AS)

 

Sumber

Woman's Day: 10 Healthy Vagina Facts Every Woman Should Know

Medical News Today: The 10 things you should know about your vagina