Pandemi tentunya memberikan dampak bagi semua orang, tak terkecuali anak. Tidak hanya Mums dan Dads yang tertekan, si Kecil pun bisa merasa sedih dan bosan karena harus di rumah saja setiap waktu. Karenanya, Mums perlu memperhatikan dan memenuhi kebutuhannya supaya ia tetap merasa aman dan tentram selama masa pandemi.

 

Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog., saat ditemui dalam acara talkshow Peran Penting Keluarga Mendampingi Anak dan Menghadirkan Hari Penuh Cinta di Masa Pandemi bersama Cussons beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah selalu mendampingi anak dalam setiap perjalanan emosinya.

 

“Kita enggak bisa membuat anak hidup dalam gelembung yang aman dan bahagia terus. Karena dalam kehidupan ini, anak kita pasti akan menemukan sesuatu yang membuat dia sedih, bosan, dan kecewa,” ujar Vera.

 

Selayaknya orang dewasa, anak-anak terkadang hanya butuh untuk mencurahkan perasaannya. Jadi, cobalah untuk menanyakan kepada si Kecil apa yang ia rasakan, lalu dengarkan, pahami, dan hargai ceritanya, tanpa harus selalu memberikan solusi. Apabila si Kecil sudah reda dan tenang, barulah Mums bisa mengajaknya melakukan sesuatu bersama-sama untuk mengurangi rasa bosan dan sedihnya.

 

Buat Rutinitas Baru Selama di Rumah Saja

Salah satu cara untuk membuat anak merasa tenang, ungkap Vera, adalah dengan adanya rutinitas. Aturan atau jadwal yang ditetapkan sehari-hari tentunya perlu dibuat dengan menyesuaikan situasi pandemi saat ini.

 

Sepakat dengan Vera, selebriti Mona Ratuliu juga menerapkan rutinitas baru di rumah untuk keluarganya. “Awal-awal pandemi saking di rumah terus, rutinitas kita betul-betul berantakan banget. Bangun tidurnya suka-suka, tidurnya juga kemaleman. Apalagi kita tinggalnya di apartement. Sampe suatu hari aku merasa kayaknya kita hidupnya tidak terarah gitu. Akhirnya, kita bikin rutinitas baru,” terang Mona.

 

Mona bersama keluarganya pun berdiskusi bersama untuk membuat kesepakatan. Mereka mengatur ulang jam tidur dan jam bangun agar hidup lebih konsisten. Kemudian, pemakaian gadget juga dibatasi. Ada waktu break atau istirahat pada jam-jam tertentu. Pukul 8 malam, anak-anak pun diminta untuk tidak lagi bermain gadget. Untuk waktu makan, yang tadinya biasanya makan selapar atau seingatnya saja, sekarang dijadwalkan untuk makan bareng.

 

Mums bisa menerapkan hal yang sama di rumah. Libatkan si Kecil dalam membuat jadwal keseharian, sehingga kesediaan ia untuk mematuhinya menjadi lebih besar. “Kuncinya adalah diskusi, negosiasi, dan setelah disepakati, ada komitmen,” ucap Vera.

 

Penggunaan Gadget Selama di Rumah Saja

Salah satu masalah yang kerap dikeluhkan oleh para orang tua adalah terkait penggunaan gadget pada anak di masa pandemi. Banyak orang tua yang terjebak memberikan anak keleluasaan untuk bermain gadget lebih sering supaya tidak bosan. Namun, ada ketakutan tersendiri anak akan menjadi kecanduan dan tidak bisa lepas dari gadget.

 

Dalam talkshow yang juga menjadi momen peluncuran resmi kegiatan Cussons Bintang Kecil 2021, Vera menekankan bahwa kuncinya adalah soal jadwal. Jika orang tua tidak ingin anak terus terikat dengan gadget, maka perlu diatur kapan anak bisa menggunakan gadget, berapa lama durasi penggunaannya dalam sehari, serta apa tujuan anak menggunakan gadget.

 

“Kita juga harus seleksi konten yang dikonsumsi anak melalui gadget apa. Empat hal itu yang paling enggak diatur. Kalau konsisten jadwalnya selalu sama setiap hari, anak nanti lama-lama akan belajar mengikutinya,” tambah Vera.

 

Mona sendiri memberlakukan aturan kapan waktu-waktu break anak-anaknya bermain gadget. Mereka juga baru boleh bermain gadget jika sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab mereka, seperti makan, bersih-bersih, mandi, dan salat. Mereka juga diminta untuk berolahraga dulu kalau ingin bermain gadget.

 

Alih-alih mengomeli atau melarang anak bermain gadget, Mona juga menyarankan agar kita sebagai orang tua masuk ke dunia anak. Tanyakan anak sukanya apa dan lagi nonton atau bermain apa di dalam gadget-nya. Dengan begitu, orang tua akan menjalin komunikasi yang baik dengan anak.

 

Mums pun sebenarnya bisa menjadikan gadget sebagai sarana untuk bonding dengan anak. Misalnya, Mums dan si Kecil bisa mencari video DIY atau resep makanan favorit si Kecil, lalu mengajaknya melakukan kegiatan bersama. Jadi, gadget dapat menjadi media untuk mencari ide-ide aktivitas seru yang bisa dilakukan bareng-bareng.

 

“Jangan anaknya pegang gadget, terus orang tuanya juga pegang gadget. Akhirnya asyik sendiri-sendiri. Satu gadget dinikmati bersama. Jadi, tetap ada interaksi,” tutup Vera. (AS)