Aktivitas belajar seperti kursus sangat baik untuk anak, dengan tujuan mengasah otak dan memastikan ia tetap aktif. Selain itu, berpartisipasi dalam beragam aktivitas, seperti kursus berenang atau kursus musik, di usia dini dapat mendukung perkembangan milestones si Kecil.
Namun, memilih kursus yang tepat untuk anak mungkin cukup membingungkan, karena pilihannya ada sangat banyak. Nah, supaya Mums enggak bingung, berikut rekomendasi kursus untuk anak yang bagus untuk perkembangannya!
Baca juga: Anak Sering Jatuh atau Tersandung? Bisa Jadi Alami Gangguan Perkembangan Koordinasi!
Rekomendasi Kursus Anak yang Bagus untuk Perkembangannya
Dalam jangka pendek, memperkenalkan anak kepada beragam aktivitas dapat mendukung perkembangan otak dan tubuhnya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu mencari dan mengasah bakat hidup si Kecil.
Kursus Musik
Memberikan anak kesempatan untuk memainkan beragam alat musik merupakan cara yang baik baginya untuk belajar tentang konsep ‘sebab akibat’ serta mengasah kemampuan motoriknya. Ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa bermain musik dapat meningkatkan perkembangan otak anak.
Kursus Seni dan Kerajinan Tangan
Meskipun seni dan kerajinan tangan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk bereksperimen dengan beragam material, warna, dan tekstur, aktivitas ini juga berdampak positif pada perkembangan.
Memegang pensil, pensil warna, belajar cara menggunakan beragam alat seni, dapat membantu mengasah kemampuan motorik anak. Kursus seni juga dapat mengenalkan anak dengan konsep ‘sebab akibat’. Contohnya, saat menggambar atau melukis, anak akan belajar tentang apa yang terjadi jika suatu warna digabungkan dengan warna lain. Kursus seni dan kerajinan tangan dapat meningkatkan kreativitas anak.
Kursus Berenang
Ada banyak manfaat berenang untuk anak, salah satunya mempelajari keterampilan keselamatan air yang sangat penting. Satu penelitian yang mempelajari manfaat fisik, psikologis, dan kognitif latihan berenang pada bayi dan balita menemukan bahwa mereka yang kursus berenang secara rutin memiliki perkembangan keterampilan motorik yang lebih baik ketimbang anak yang tidak rutin latihan berenang. Pastikan Mums memilih kursus berenang yang aman untuk anak dengan kualitas guru yang baik.
Baca juga: Miris, 9 dari 10 Anak Indonesia Masih Kekurangan Akses Nutrisi dan Pendidikan
Kursus Gymnastic
Kursus gymnastic untuk anak dapat membantu meningkatkan perkembangan motorik halus dan kasar. Gymnastic mengharuskan anak untuk menggerakkan seluruh tubuhnya, sehingga meningkatkan koordinasi, fleksibilitas, dan kekuatannya.
Dalam gymnastic, aktivitas menopang berat badan dapat menstimulasi kepadatan tulang, sehingga anak bisa tumbuh dengan tulang yang sehat. Pilihlah tempat kursus gymnastic yang kualitasnya bagus dan pastikan aman untuk anak.
Kursus Bahasa Asing
Memperkenalkan anak dengan bahasa lain dapat meningkatkan kemampuan kognitif, memecahkan masalah, dan konsentrasinya, sekaligus juga meningkatkan kemampuannya untuk multitasking.
Menurut penelitian, anak bisa dikenalkan dengan bahasa asing di usia 3 tahun, dimana otaknya di masa ini sangat reseptif dalam mendeteksi aksen yang berbeda dan menghafal kosa kata baru. Hal ini dikarenakan oleh elastisitas otaknya yang selalu berkembang dan pembentukan saraf yang cepat.
Baca juga: Si Kecil Sering Ngeluh Tulangnya Nyeri? Bisa Jadi Growing Pains pada Anak!
Sumber:
Very Well Family. What Classes Can My Toddler Take?. Januari 2023.
Gerry D, Unrau A, Trainor LJ. Active music classes in infancy enhance musical, communicative and social development. Developmental Science. 2012;15(3):398-407. doi:10.1111/j.1467-7687.2012.01142
Parker JG, Rubin KH, Erath SA, Wojslawowicz JC, Buskirk AA. Peer relationships, child development, and adjustment: a developmental psychopathology perspective. Developmental Psychopathology. 2015:419-493. doi:10.1002/9780470939383.ch12
Jahagirdar I, Venditti LA, Duncan A, Reed N, Fleming S. Exploring the relationship between participation in a structured sports program and development of gross motor skills in children ages 3 to 6 years. Journal of Occupational Therapy, Schools, & Early Intervention. 2017;10(3):203-212. doi:10.1080/19411243.2017.1325816
