Siapa yang hobi berenang? Kalau Kamu hobi dan suka sekali berenang, pasti sudah tidak asing lagi deh dengan aroma khas kolam renang. Yup, aroma air bercampur dengan zat yang dinamakan kaporit. Tapi Kamu tahu enggak sih sebenarnya apa tujuan si Kaporit ini dicampurkan dalam air kolam renang? Kalau belum tahu, yuk simak penjelasannya berikut ini!

 

Kaporit atau kalsium hipoklorit merupakan jenis desinfektan yang biasanya digunakan dalam air kolam renang. Kaporit umumnya memiliki bentuk berupa serbuk putih menyerupai bedak yang akan terpecah di dalam air dan menghasilkan oksigen serta gas klorin. Gas klorin inilah yang mengeluarkan bau menyengat khas kolam renang. Kaporit sendiri dicampurkan dalam air kolam renang bukan tanpa fungsi dan tujuan. Fungsi kaporit dalam air kolam renang selain untuk membunuh bakteri-bakteri patogen yang tersebar dalam air kolam renang, juga berfungsi untuk menjernihkan air. 

 

Meski memiliki manfaat untuk membunuh bakteri dan menjernihkan air, bukan berarti penggunaan kaporit bisa dicampurkan secara sembarangan. Penggunaan kaporit dalam kolam renang harus disesuaikan dengan konsentrasi yang dibutuhkan dan batas aman yang telah ditetapkan oleh badan regulasi. Konsentrasi kaporit yang kurang dari batas dapat menyebabkan bakteri patogen yang ada dalam kolam renang tidak bisa dimatikan. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular. Sedangkan jika konsentrasi kaporit yang dicampurkan berlebihan, dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Bahaya ini karena gas klorin yang tersisa pada air kolam renang.

 

Untuk lebih jelasnya mengenai bahaya dari kaporit yang berlebihan pada kolam renang, berikut uraiannya :

1. Menyebabkan iritasi mata

Ketika kaporit bereaksi dengan zat-zat organik lain seperti urine dan keringat para perenang, klorin akan menghasilkan suatu senyawa sejenis nitrogen triklorida. Senyawa triklorida ini dapat menyebabkan iritasi pada membran-membran mucus (lendir), sehingga memicu terjadinya iritasi pada mata. Lama kelamaan mata yang sering terkena air kolam renang yang mengandung senyawa hasil reaksi tersebut dapat mengalami masalah penglihatan, seperti kornea yang berawan, iritis, retinitis, hingga terbentuknya katarak.

2. Infeksi kulit

Kaporit yang terdapat dalam air kolam renang dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit. Kontak dengan air kolam yang mengandung klorin berlebih akan menimbulkan ruam merah dan juga infeksi kulit. Selain itu, klorin yang bereaksi dengan materi organik akan menghasilkan sejumlah zat toksik yang dapat merusak kulit. Dan yang lebih rentan mengalami efek buruk akibat toksin dari kaporit pada kolam renang adalah anak-anak.

3. Gangguan sistem pernapasan

Sistem pernapasan adalah salah satu sistem organ di dalam tubuh yang sangat mudah terpapar oleh klorin dalam bentuk gas di kolam renang. Klorin dalam kolam renang ini dapat menyebabkan beberapa penyakit paru-paru, seperti bronkitis dan excercise-induced bronchoconstriction (EIB) atau asma yang dipicu akibat olahraga. Selain itu, kerap kali juga ditemukan kasus penyakit asma yang dialami seseorang setelah berenang. Kondisi penyakit asma ini sering disebut swimmer's asthma. Hal ini dicurigai sebagai akibat dari paparan gas klorin. Tidak hanya itu, senyawa klorin dalam kaporit juga dapat menyebabkan penyakit epiglottitis, yaitu pembengkakan dan inflamasi epiglottis yang mengganggu proses pernapasan. 

Penyakit-penyakit pernapasan akibat berenang cenderung lebih banyak dialami oleh orang-orang yang berenang di kolam renang indoor dengan sirkulasi udara yang buruk. Hal ini karena udara pada kolam renang indoor akan dipenuhi gas klorin.

4. Kerusakan dan perubahan warna gigi

Reaksi kaporit dengan air kolam renang akan menghasilkan pH air kolam yang tinggi sehingga dapat menyebabkan beberapa masalah pada gigi, seperti perubahan warna dan kerusakan gigi. Klorin merupakan salah satu senyawa yang dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi. Selain itu, tingginya pH air kolam renang dapat menyebabkan enamel gigi menjadi lunak dan membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan serta lebih sensitif. Dalam jangka panjang, klorin juga dapat menyebabkan korosi pada gigi.

5. Masalah sistem pencernaan

Saat berenang mungkin Kamu secara tidak sadar akan menelan air kolam renang yang sudah tercampur kaporit. Nah, apabila hal ini sering terjadi maka kemungkinan Kamu akan merasakan seperti ada sensasi terbakar ketika air masuk ke dalam tenggorokan. Lalu apabila jumlah kaporit yang tertelan cukup banyak, maka bisa terjadi kerusakan pada jaringan-jaringan di dalam tubuh, terutama jaringan pada salur pencernaan. Selain itu, jika konsentrasi kaporit yang terdapat pada air kolam renang melebihi batas aman, maka berpotensi menyebabkan kerusakan pada mulut, esophagus, dan lambung, dalam keadaan parah bahkan dapat menyebabkan pendarahan.

 

Meski kaporit memiliki fungsi yang baik untuk membunuh bakteri di kolam renang, namun di sisi lain kaporit juga memiliki efek yang buruk bagi tubuh. Maka dari itu jika memang Kamu memiliki hobi renang, sebaiknya gunakan beberapa perlindungan ketika berenang, seperti menggunakan kacamata renang, penyumbat hidung, dan juga tetap hati-hati ketika membuka mulut saat berenang agar air kolam yang tertelan tidak terlalu banyak.