Menikmati semangkuk es buah atau es campur di siang hari yang sedang panas-panasnya, pasti sangat menyegarkan dan melegakan tenggorokan bukan? Tapi pernah enggak sih Kamu merasakan sakit pada bagian otak atau kepala ketika sedang asyik menikmati es tersebut? Jika pernah, kondisi itulah yang disebut "Brain Freeze" atau dalam istilah medis disebut dengan sphenopalatine ganglioneuralgia.

 

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, brain freeze memang memiliki arti yaitu otak yang beku. Tapi apakah benar jika otak kita bisa jadi membeku hanya karena mengonsumsi es? 

 

Berdasarkan definisi dari International Headache Society (IHS), sebenarnya brain freeze atau secara resmi disebut dengan Cold Stimulus Headache (CSH) adalah sensasi sakit kepala jangka pendek yang menusuk di bagian tengah dahi akibat menelan atau menghirup stimulus dingin terlalu cepat. Ketika stimulan dingin melewati langit-langit mulut atau dinding belakang faring inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya kondisi brain freeze. Brain freeze merupakan cara tubuh untuk memberi peringatan agar kita memperlambat laju makan dan tidak terburu-buru. 

 

Kondisi brain freeze dipicu oleh banyaknya pembuluh darah dalam mulut. Saat sesuatu yang dingin menyentuh bagian langit-langit mulut, perubahan suhu yang mendadak pada jaringan tersebut akan merangsang saraf untuk menyebabkan pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah dengan cepat. Hal ini sebagai upaya untuk mengarahkan darah kembali ke wilayah tersebut guna menghangatkannya kembali.

 

Pada dasarnya, otak tidak dapat merasakan sakit sekalipun memiliki miliaran neuron. Rasa sakit yang timbul adalah akibat dari stimulan dingin yang dirasakan oleh reseptor neuron di luar lapisan pelindung otak yang disebut meningen, di mana 2 arteri bertemu. Darah yang mengalir melewati arteri karotoid internal di tenggorokan didinginkan oleh stimulan dingin yang kita konsumsi, dan kemudian akan bertemu dengan arteri cerebral anterior pada persimpangan dahi tempat jaringan otak dimulai. Banjir aliran darah inilah yang menyebabkan rasa nyeri luar biasa saat kedua pembuluh sibuk membuka dan menutup, menciptakan peningkatan tekanan yang memicu saraf otak.

 

Kondisi pelebaran darah yang mendadak ini memicu aktifnya reseptor rasa sakit, yang kemudian melepaskan prostaglandin (penyebab rasa sakit), meningkatkan sensitivitas untuk memperparah rasa nyeri, dan memproduksi  peradangan melalui proses pengiriman sinyal melalui saraf trigeminal untuk memperingati otak bahwa mulut sedang menghadapi masalah. 

 

Secara singkat, minum minuman dingin terlalu cepat tidak memberikan waktu yang cukup bagi mulut untuk menyerap dingin dengan sempurna.

 

Sakit kepala akibat brain freeze ini termasuk jenis sakit kepala yang tidak berlangsung lama dan justru sangat cepat hilang. Namun kalau Kamu merasa terganggu karena rasa sakit yang timbul, atasi dengan cara sesegera mungkin menempelkan lidah pada bagian langit-langit mulut guna menghangatkan temperatur mulut. Cara tersebut adalah cara paling mudah dan paling cepat untuk mengurangi gejala brain freeze. Cara lain yang dapat Kamu lakukan untuk mengatasi brain freeze adalah menghentikan rasa dingin pada mulut dengan membilasnya menggunakan minuman hangat.