Anda pasti sering menjumpai anak terluka karena jatuh atau tertular batuk dan pilek dari temannya. Situasi seperti ini tidak bisa Anda prediksikan. Sistem kekebalan tubuh anak memang terbentuk sempurna, sehingga ia mudah tertular penyakit. Risiko ia jatuh dan terluka pun cukup besar, mengingat rasa ingin tahunya yang tinggi dan senang mengeksplorasi. Oleh karena itu, sediakanlah kotak obat khusus balita di rumah sehingga Anda lebih siap untuk melakukan pertolongan pertama. Berikut beberapa obat dan produk kesehatan yang harus Anda miliki di rumah.

1. Saat anak demam

Demam bukanlah penyakit, melainkan gejala terjadinya infeksi dalam tubuh. Yang pertama diperlukan ketika anak mengalami demam adalah termometer digital untuk membantu mengukur suhu tubuhnya. Dengan begini, Anda tahu waktu yang tepat untuk memberi obat penurun panas. The American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa suhu tubuh anak yang normal berkisar antara 36°C – 38°C. Jika suhu tubuh anak lebih dari angka tersebut, Anda boleh memberikan obat penurun panas sesuai dosis padanya.

Obat penurun panas anak yang paling aman saat ini adalah parasetamol. Sebagai penurun panas dan pereda nyeri, parasetamol (yang mempunyai nama kimia asetaminofen) relatif lebih aman untuk anak. Anda perlu memperhatikan dosis pemberian parasetamol yang tepat, karena obat ini dimetabolisme di hati. Pemakaian dengan dosis yang berlebihan dari seharusnya, bisa mengakibatkan gangguan hati pada anak. Dosis pemberian parasetamol pada anak rata-rata adalah 10 mg per kg berat badan, dan dapat diberikan tiap 4-8 jam. Anda tidak dianjurkan untuk memberikan parasetamol lebih dari 5 kali sehari.

Ibuprofen, jenis obat penurun panas anak lainnya, memang memiliki respons yang lebih kuat dengan reaksi yang lama. Namun, penggunaan ibuprofen bisa menimbulkan gangguan pada trombosit. Itulah mengapa, parasetamol lebih direkomendasikan dibanding ibuprofen.

 

2. Saat anak digigit serangga

Jangan tergoda untuk memberikan salep pereda gatal ketika anak digigit serangga seperti nyamuk. Periksa dahulu apakah salep tersebut mengandung kortikosteroid, bahan kimia yang dapat menyebabkan kulit menjadi tipis jika diberikan dalam jangka panjang. Yang harus Anda lakukan adalah mencuci bagian tubuhnya yang digigit serangga dengan air bersih untuk mengurangi rasa gatal. Selain itu, gunakan juga perawatan tradisional seperti minyak telon, minyak tawon, atau minyak kayu putih.

 

3. Saat anak terjatuh dan luka

Sediakan plester dengan segala ukuran, alkohol, kapas atau cotton bud sebagai persiapan jika anak terjatuh dan terluka. Alkohol berguna untuk membersihkan luka dan sebagai anti-bakteri. Sedangkan cotton bud sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup agar tetap bersih. Perhatikan luka anak dengan baik. Jika lukanya berdiameter lebih dari 1 cm dan cukup dalam, segera bawa anak ke rumah sakit.

Jika anak hanya benjol atau memar, kompres saja bagian tersebut dengan air dingin atau es pada 24 jam pertama, kemudian lanjutkan dengan air panas 24 jam selanjutnya. Waspadalah jika benjol atau memar diikuti dengan gejala muntah, pusing, atau hilang kesadaran. Segera bawa ia ke rumah sakit.

 

4. Saat anak batuk-pilek

Menurut penelitian, biasanya anak mengalami batuk dan pilek minimal sebanyak 6 kali dalam setahun. Jika anak terserang batuk pilek, biasanya ia akan rewel. Hidung yang tersumbat membuat sulit bernapas. Belum lagi batuk yang membuat tenggorokan gatal dan tidak napsu makan. Jika anak terlalu kecil untuk membuang cairan hidungnya saat pilek, Anda harus menyiapkan alat penyedot cairan hidung. Anda juga sebaiknya menyediakan produk tetes hidung yang mengandung NaCl untuk meringankan hidung tersumbat.

Perlu diingat, sebaiknya Anda tidak sembarangan memberikan obat batuk dan pilek pada anak, terutama ketika gejalanya masih ringan. Biasanya, batuk dan pilek disebabkan oleh virus, sehingga ia akan sembuh dengan sendirinya ketika kekebalan tubuh anak membaik. Sebagai cara alami meredakan batuk dan pilek, cobalah perawatan alami, seperti banyak berikan carian, kurangi pemakaian AC, terapkan terapi uap dengan menggunakan sebaskom air hangat yang diberikan minyak angin. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat untuk anak. Jangan berikan obat sembarangan.

 

5. Saat anak diare

Saat anak buang air besar lebih dari 3 kali sehari dalam waktu 12 jam, maka ia terserang diare. Diare bisa menyebabkan kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi yang bisa berakibat buruk. Pengobatan diare dapat dilakukan dengan pemberian cairan, terutama oralit. Oleh karena itu, selalu sediakan oralit di rumah Anda.

 

6. Saat biang keringat dan ruam popok

Jika anak mengalami biang keringat, cara terbaik adalah dengan membersihkan bagian-bagin tubuh, terutama lipatan dari keringat kemudian mengeringkannya. Ulangi terus saat anak berkeringat. Hal ini untuk menghindari terjadinya lecet atau perih. Sebenarnya, tidak diperlukan pengobatan khusus untuk mengatasi biang keringat. Namun, Anda perlu menyiapkan bedak anti-gatal jika biang keringatnya sudah sangat mengganggu. Sediakan pula pelembap khusus untuk anak. Bawalah anak ke dokter jika ia mengalami lecet atau perih, karena kemungkinan ia akan terkena infeksi.

Untuk mengatasi ruam popok, hindari pemakaian popok untuk sementara. Perhatikan pula saat membersihkan bokong anak. Jangan menggosoknya karena justru akan membuat perih. Sebagai pengobatan pertama, Anda bisa menggunakan krim atau salep khusus yang mengandung zinc jika ruamnya hanya kemerahan. Namun, jika sudah ada luka atau lecet, segera minta perngobatan dari dokter.

 

Selalu siap dengan persediaan obat-obat berikut di rumah, sebagai tindakan pertolongan pertama pada anak.