Menantikan kehadiran buah hati tentu menjadi hal yang sangat menyenangkan sekaligus mendebarkan. Belum lagi Mums masih harus dibayangi rasa penasaran mengenai jenis kelamin si kecil nantinya. Sebenarnya, ada beberapa cara yang dapat Mums lakukan untuk mengetahui jenis kelamin si kecil, mulai dari memerhatikan posisi janin, bentuk perut Mums, hingga kebiasaan makan Mums saat sedang mengandung. Meski banyak ibu hamil yang menggunakan cara ini untuk menerka-nerka jenis kelamin Si Kecil, namun sebenarnya cara ini tidak dapat dipastikan kebenarannya.

 

Mums, pada dasarnya cara terbaik untuk mengetahui jenis kelamin Si Kecil adalah dengan melakukan tes USG atau tes Ultra Sonografi. Tes USG sendiri adalah teknik menciptakan gambar ilustrasi yang berasal dari dalam tubuh seseorang, dalam hal ini adalah perut ibu.

 

Saat ini, tes USG sudah memiliki jenisnya sendiri-sendiri, mulai dari tes USG 2D, tes USG 3D, hingga tes USG 4D. Semakin tinggi dimensinya, maka akan semakin jelas pula gambaran mengenai bayi yang ada dalam kandungan.

 

Lalu, kapan sebaiknya Mums bisa mulai melakukan tes USG untuk mengetahui jenis kelamin Si Kecil?

Penentuan jenis kelamin janin sebenarnya dapat dilakukan sejak usia kehamilan menginjak 20 minggu. Namun, beberapa ibu hamil ada yang sudah bisa terlihat jenis kelamin janinnya pada kehamilan usia 16 minggu. Hal ini bervariasi tergantung pada posisi janin itu sendiri, cairan ketuban, dan ketebalan lemak perut Mums.

 

Penentuan jenis kelamin laki-laki bisa dilakukan jika janin menampakkan skrotum atau kantong kemaluan. Sedangkan, penentuan jenis kelamin janin perempuan dilakukan jika tampak labia berupa tanda 3 garis.

 

Untuk melihat jenis kelamin janin, diperlukan posisi yang mendukung dari janin itu sendiri. Hal ini karena tidak jarang terjadi bias dalam menilai jenis kelamin janin karena perubahan posisinya yang sedemikian rupa, sehingga alat kelamin yang seharusnya merupakan alat kelamin laki-laki, namun tampak seperti alat kelamin perempuan, begitu pula sebaliknya.

 

Biasanya jika kondisi ini terjadi, dokter akan mengatakan kemungkinan jenis kelamin janin adalah perempuan. Berbeda jika yang tampak jelas adalah kantong kemaluan atau skrotum, maka dokter dapat memastikan jenis kelamin janin adalah laki-laki.

 

Dalam beberapa kasus, ada pula para Mums yang jenis kelamin janinnya tidak bisa terlihat sama sekali, bahkan hingga mendekati kelahiran. Hal ini bisa disebabkan karena alat kemaluan janin yang selalu tertutup oleh bagian tubuh lainnya, seperti kaki. Jika memang terjadi hal seperti ini, maka Mums bisa melakukan kontrol kehamilan dan tes USG 1 bulan lagi untuk lebih memastikan jenis kelamin bayi Mums.

 

Nah, Mums jadi sekarang sudah cukup paham kan bagaimana caranya untuk menentukan jenis kelamin Si Kecil? Tidak ada salahnya sih jika Mums masih mengikuti beberapa cara menentukan jenis kelamin janin berdasar kebiasaan Mums saat hamil atau bahkan berdasar bentuk perut Mums. Namun, ada baiknya jika Mums tetap melakukan pemeriksaan USG agar jenis kelamin janin bisa lebih pasti, ya! (AR/OCH)