Hingga saat ini, polio masih dikenal sebagai salah satu penyakit menular yang cukup mengerikan. Penyakit ini berasal dari virus yang berada di dalam saluran pencernaan dan juga tenggorokan. Polio dapat menular secara mudah dan cepat melalui kontak langsung dengan cairan yang keluar dari hidung, mulut, dan tinja seseorang yang telah terinfeksi polio. Penyakit ini tergolong berbahaya karena sangat jarang menunjukkan suatu gejala, sehingga membuatnya sulit untuk diidentifikasi. Yang lebih mengerikannya lagi, pada kondisi tertentu, penyakit polio dapat menyebabkan seseorang yang terinfeksi mengalami cacat atau kelumpuhan yang permanen. Bahkan tidak jarang kondisi ini menyebabkan kematian.

 

Salah satu cara paling efektif yang hingga kini dipercaya dapat mencegah penyakit polio adalah dengan pemberian vaksinasi atau imunisasi. Imunisasi yang dikenal mampu mencegah penyakit polio adalah imunisasi OPV atau Oral Polio Vaccine. OPV merupakan imunisasi oral yang berasal dari virus polio yang telah dilemahkan. Seperti namanya, OPV diberikan pada anak secara oral dengan cara diteteskan ke dalam mulut sebanyak 2 tetes atau bisa juga dicampurkan dengan gula pada sendok. OPV harus diberikan pada anak sejak usia 0-59 bulan, setidaknya sebanyak 3 kali dalam internal waktu 4 minggu pada usia 2 bulan. Selanjutnya dapat dilakukan imunisasi ulangan yang diberikan pada anak saat usia 1 dan 3 tahun sebanyak 1 dosis.

 

Umumnya, imunisasi OPV tidak akan menyebabkan efek samping yang berarti pada anak. Namun, ada beberapa anak yang terkadang merasakan efek samping imunisasi OPV, seperti pusing, diare ringan, dan nyeri otot. Meski sangat jarang menimbulkan efek samping, namun ada beberapa kondisi tertentu dari anak yang patut diperhatikan orang tua sebelum memberikan imunisasi OPV, antara lain:

  • OPV tidak boleh diberikan pada anak yang sedang mengalami diare. Jika sudah terlanjur diberikan, maka imunisasi tersebut tidak dihitung dan harus diberikan ulang setelah anak sembuh total.
  • Anak penderita leukimia dan disgamma-globulinemia.
  • Anak yang mengalami penyakit infeksi akut dan disertai demam.
  • Anak yang memiliki masalah defisiensi sistem kekebalan tubuh (lemahnya sistem imun anak).
  • Anak yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif (obat yang berfungsi menekan sistem imun).

 

Imunisasi polio atau OPV merupakan imunisasi dasar yang harus didapatkan oleh setiap anak. Maka, sangat penting bagi orang tua untuk memerhatikan dengan betul mengenai jadwal imunisasi anak. Jangan sampai karena kelalaian orang tua, anak justru menjadi korban dari suatu penyakit tertentu.