Hampir seluruh wanita hamil akan mengalami morning sickness. Namun, terdapat kurang dari 3 persen wanita hamil juga akan mengalami Hiperemesis Gravidarum (HG). HG merupakan morning sickness yang sangat akut. Istri Pangeran William, Kate Middleton, merupakan salah satu contoh seseorang yang menderita HG pada kehamilan pertama dan keduanya. Ia sampai membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.

 

Hiperemesis gravidarum merupakan penyakit yang tidak ada obatnya dan biasanya berlangsung lebih lama daripada morning sickness pada umumnya.

 

Apa itu Hiperemesis Gravidarum?

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah layaknya morning sickness namun merupakan versi yang lebih akut. Mual dan muntah akan muncul dengan frekuensi lebih sering dan lebih parah. Tidak hanya di pagi hari, HG juga membuat ibu  hamil merasa tidak enak badan sepanjang hari.

 

Pada morning sickness, gejala biasanya berlangsung di trimester pertama saja. Namun untuk HG, ia akan menyerang lebih dari 14 minggu bahkan sampai bayi lahir. HG biasanya mulai terasa pada usia kehamilan antara 4-6 minggu dan akan berada pada masa yang paling parah di sekitar minggu ke-9 sampai 13.

 

Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Secara pasti dokter belum mengetahui penyebab seorang wanita hamil menderita Hiperemesis gravidarum. Namun beberapa ahli percaya bahwa hal tersebut terjadi akibat meningkatnya kadar hormon Human Chrorionic Gonadotropin (HCG).

 

Bagi Mums yang memiliki keluarga seperti ibu dan saudara kandung yang pernah menderita HG, maka kemungkinan besar Mums juga akan mengalaminya karena beberapa bukti menyebutkan bahwa HG menurun pada keluarga. Bagi Mums yang mengandung anak perempuan atau anak kembar, risiko menderita HG juga semakin tinggi. Serta untuk Mums yang mengalami HG pada kehamilan pertamanya, maka pada kehamilan selanjutnya memiliki kemungkinan sangat besar untuk kembali mengalami HG.

 

Gejala yang muncul pada penderita hiperemesis gravidarum

  • Mual dan muntah berkepanjangan, bahkan ada yang sama 50 kali dalam satu hari.
  • Mengeluarkan air liur secara berlebihan. Menelan air liur justru dapat membuat mual bertambah parah.
  • Sulit menelan makanan.
  • Kehilangan berat badan.
  • Mengalami gangguan elektrolit. Kurangnya kandungan sodium dan potasium dapat membuat tubuh menjadi pusing, lemas, dan mengalami perubahan tekanan darah.

 

Penanganan Hiperemesis Gravidarum

Jika Mums merasakan gejala-gejala HG, segera mengunjungi dokter atau bidan. Biasanya dokter akan memberi obat-obatan yang terdiri dari antimual dan vitamin B6 dan vitamin B12 serta menyarankan untuk minum cairan pengganti elektrolit. Selain itu, perubahan gaya hidup juga diperlukan. Selama masih bisa makan, makan lah dalam porsi yang sedikit namun sering. Begitu juga dengan minum, minum secara perlahan namun lebih sering dan gunakan sedotan. Lebih baik jika Mums mengonsumsi makanan yang dingin,  karena makanan hangat memiliki aroma yang lebih kuat. Tentu saja Mums juga harus mencukupi waktu tidur dan mengatur kondisi emosional serta kadar stres. Jahe juga bisa membantu mengurangi rasa mual, Mums bisa mengonsumsi jahe dalam bentuk teh misalnya.

 

Kalau mual dan muntah dan gejala lainnya tidak juga membaik, maka Mums memerlukan perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari. Dokter perlu memantau kondisi tubuhmu dan sang bayi.

 

Mums, jika Mums menyadari adanya risiko Mums akan terkena hiperemesis gravidarum, maka konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter saat perencanaan kehamilan agar kondisi tubuh dalam keadaan yang fit. Perawatan HG yang tepat tidak akan memengaruhi kondisi ibu dan bayi. Namun jika dilakukan penanganan yang salah, Mums berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. So, hati-hati, ya Mums. (AR/OCH)