Maunya sih, anak punya kepribadian supel dan senang bergaul dengan orang banyak. Namun, boro-boro punya teman. Baru ketemu sedikit orang saja sudah ketakutan. Saat disapa keluarga atau teman Mums, si kecil malah bersembunyi di belakang Mums. Ini sering terjadi di mal, restoran, hingga acara keluarga yang pasti banyak orang. Mengapa si kecil takut dengan keramaian? Apakah ada fobia tertentu yang diderita olehnya?

 

Alasan Si Kecil Takut dengan Keramaian

Jangan langsung mencap anak sebagai pemalu atau memarahinya di depan umum. Yang ada, rasa takutnya semakin bertambah parah. Justru, Mums harus mencari tahu penyebab anak merasa sangat tidak nyaman saat berada di tengah keramaian.

 

Selain berisik, wajah-wajah yang mungkin masih asing di mata si kecil membuatnya merasa terintimidasi. Bahkan, anak-anak yang lebih besar dari usia balita juga masih bisa merasa ketakutan dengan keramaian.

 

Tidak semua anak mudah didekati seketika. Kadang mereka membutuhkan waktu dan ruang yang lapang untuk menyesuaikan diri. Sama seperti orang dewasa saat berada dalam situasi tidak nyaman, anak pun punya respon ‘fight or flight’ (melawan atau kabur) dalam situasi serupa.

 

Jangan juga membuat si kecil merasa bersalah dengan bilang bahwa Mums malu dengan kelakuan mereka. Meskipun suatu saat mereka akan tumbuh dewasa dan harus berani menghadapi dunia, bantulah mereka mengatasi ketakutan akan keramaian secara bertahap dan sesuaikan dengan usia mereka.

 

6 Tahap untuk Mengatasi Ketakutan si Kecil dengan Keramaian

Yang pasti, cara yang tepat bukan tetap melindungi si kecil dari keramaian. Agar mereka tumbuh menjadi pribadi mandiri dan pemberani, cobalah enam (6) tahap ini untuk membantu mengatasi ketakutan mereka akan keramaian:

 

  1. Mengecek kadar stres Mums dan Dads sendiri dulu.

Anak tidak hanya meniru orang tua. Mereka juga bisa merasakan emosi Mums dan Dads. Sebelum berharap bahwa si kecil akan langsung terbiasa dengan keramaian, cek dulu kadar stres Mums dan Dads. Tarik napas dalam-dalam, kalau berjalan pelan-pelan, dan jangan menggunakan nada tinggi saat berbicara. Meskipun tidak mengatakan apa-apa, anak dapat merasakan kegelisahan orang tua.

 

  1. Memastikan anak merasa aman dan nyaman.

Berada di tengah orang banyak, apalagi yang belum dikenal, pasti sangat menakutkan bagi si kecil. Tidak peduli bahwa mereka memasang wajah ramah dan berusaha mengajak anak mengobrol.

 

Bila anak tampak seperti membutuhkan waktu menyesuaikan diri, pahamilah dengan tidak memaksanya untuk bersikap ramah. Bujuklah anak dengan memeluknya dan menggandengnya. Yakinkan mereka bahwa mereka selalu aman bersama Mums dan Dads.

 

  1. Persiapkan si kecil untuk menghadapi keramaian.

Biasanya, anak lebih mudah diatur, bahagia, dan tenang bila sudah makan dan tidur cukup. Sebelum membawa si kecil, entah ke mal atau ke acara keluarga, pastikan dua hal tersebut sudah dipenuhi. Biasanya, anak akan jauh lebih ramah saat disapa orang lain, karena suasana hatinya sudah bagus.

 

  1. Biasakan si kecil dengan situasi ini secara bertahap.

Agar anak tidak ‘kagetan’, kenalkan dengan situasi ini secara bertahap. Jangan langsung membawanya ke acara yang penuh dengan banyak orang. Mulailah dengan yang kecil-kecil dulu. Misalnya: acara playdate dengan teman Mums yang juga punya anak seumur dengan si kecil.

 

  1. Jangan paksa si kecil bila mulai tampak tidak nyaman atau ketakutan.

Bagaimana bila si kecil mulai tampak tidak nyaman, bahkan ketakutan? Jangan paksa mereka untuk beradaptasi. Ajaklah ke tempat sepi agar mereka dapat menenangkan diri. Bila rasa takut mulai membuat mereka rewel, bawalah mereka pulang. Mums bisa mencoba membawa mereka pergi lagi saat tempat yang sama sudah agak sepi.

 

  1. Puji si kecil bila mulai berhasil mengatasi rasa takutnya.

Bila si kecil mulai berhasil mengatasi rasa takut mereka, berikan pujian. Misalnya: “Adik hebat ya, sekarang sudah berani ke mal dan senyum sama teman Mama.” Tidak perlu menyebut-nyebut lagi saat mereka masih ketakutan dulu. Seiring waktu dan dukungan Mums, keberanian si kecil pun tumbuh.

 

Nah, jangan sampai rasa tidak nyaman si kecil bertambah buruk menjadi fobia. Atasi dengan keenam tahap di atas.

 

Referensi

https://www.whattoexpect.com/toddler/behavior/fear-of-crowds.aspx

http://www.brainy-child.com/expert/fear-of-crowd.shtml

https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-3032738/kebiasaan-ortu-seperti-ini-justru-bikin-anak-jadi-penakut-dan-mudah-cemas

https://lifestyle.kompas.com/read/2013/06/28/0941413/Cara.Membantu.Anak.Mengatasi.Rasa.Takut