Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 mengungkapkan bahwa cakupan ASI di Indonesia hanya mencapai 42 persen. Padahal, WHO mewajibkan cakupan ASI mencapai 50 persen. Dan data yang dikumpulkan oleh International Baby Food Action Network (IBFAN) pada 2014 menunjukkan, Indonesia masih berada di peringkat 3 terbawah dari 51 negara di dunia yang mengikuti penilaian status kebijakan dan program pemberian makan bayi dan anak (Infant-Young Child Feeding).


Usir Pikiran Negatif selama Menyusui

Saat menyusui, terdapat 2 hormon yang berperan, yaitu hormon prolaktin dan oksitosin. Jika ada kecemasan tidak mampu menyusui buah hati secara cukup pada sang Ibu serta lingkungan sekitar yang kurang mendukung, maka 2 hormon ini tidak bekerja secara optimal. Alhasil, produksi ASI menjadi sedikit, bahkan bisa berhenti sama sekali. Jika ini tidak diatasi dengan tepat, maka ibu dapat menjadi stres, hingga berujung depresi!

Agar para ibu terhindar dari stres dan depresi selama menyusui, GueSehat bersama Fonda Kuswandi S. Psi, Cht., praktisi hypnobreastfeeding, mengadakan workshop “Solusi Masalah Menyusui dengan Hypnobreastfeeding” di Igor's Pastry & Cafe, Jakarta, pada Sabtu, 6 Mei 2017.

“Persiapan menyusui mencakup 3 hal, yaitu fisik, mental, dan jiwa. Nah, dari segi mental dapat kita back up dengan metode hypnobreastfeeding. Karena banyak ibu yang merasa ASI-nya tidak cukup dan mengalami baby blues. Hypnobreastfeeding adalah teknik hipnosis yang bertujuan untuk merelaksasi ibu yang sedang menyusui. Jadi, ibu menyusui akan mendapatkan sugesti positif bahwa ia mampu menyusui buah hatinya dengan baik,” ujar Fonda.

 

Pentingnya Dukungan dari Suami

Selain belajar teknik hypnobreastfeeding, Fonda juga menjelaskan bahwa suami memiliki peran yang besar dalam proses menyusui. Menurutnya, jika suami mendukung maka keberhasilan proses menyusui dapat mencapai 95 persen. Sedangkan bila tidak mendapat dukungan dari suami, keberhasilan proses menyusui hanya mencapai 25 persen.

“Suami dapat membantu mencuci breast pump dan botol ASIP, menyimpankan ASIP ke dalam kulkas, hingga memberikan ASI kepada bayi saat sedang tidak menyusu langsung dari istri. Suami juga dapat memberikan pijatan oksitosin kepada istri selama ia sedang menyusui atau pumping, pasang badan mendengarkan komentar-komentar dari orang-orang yang menjenguk, maupun bergantian menjaga bayi agar istri dapat beristirahat. Yang pasti, suami harus bisa menjaga perasaan istri dan menenangkannya, sebab pasca-melahirkan istri lebih sensitif daripada biasanya,” jelas Fonda.

Moms dan Dads yang hadir pun diajarkan teknik pijat oksitosin oleh Fonda dan suami. Dengan antusias, mereka langsung mempraktikkannya, bahkan ada yang merekam melalui kamera handphone supaya bisa dipraktikkan di rumah. Tidak hanya itu, mereka juga semangat bertanya kepada Fonda seputar hypnobreastfeeding dan cara agar lancar menyusui buah hati.

Acara kemudian ditutup dengan pemilihan doorprize serta pengumuman pemenang best dress dan postingan Instagram terbaik. Sampai jumpa di event GueSehat berikutnya, Gengs!