Kesalahan Wanita dalam Hubungan Seks

Para pria sering kali menjadi subjek yang dipersalahkan ketika hubungan seks terasa hambar dan membosankan. Entah itu karena pria dianggap tidak bisa memahami tubuh wanita atau karena mereka tidak bisa membuat pasangannya mencapai klimaks.

Akan tetapi, meski beberapa pendapat tersebut dapat dibenarkan, nyatanya hubungan seksual yang membosankan juga bisa disebabkan oleh kesalahan wanita, lho. Nah, kira-kira apa saja ya kesalahan yang sering dilakukan wanita dalam berhubungan seks? Yuk, cari tahu selengkapnya!

Kesalahan yang Sering Dilakukan Wanita Dalam Berhubungan Seks

Hubungan seks yang memuaskan adalah ketika dua orang dapat saling memberi dan menerima stimulasi untuk mencapai kepuasan maksimal. Akan tetapi, beberapa wanita bisa melakukan kesalahan, sehingga hubungan seks terasa tidak begitu menggairahkan lagi. Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan wanita dalam berhubungan seks.

1. Tidak mau memulai hubungan seks terlebih dulu

Kebanyakan wanita tidak ingin terlihat terlalu agresif dan terkesan memaksa pasangannya, sehingga mereka lebih sering tidak memulai ajakan berhubungan seks. Menurut Les Parrot, profesor psikologi di Seattle Pacific University dan penulis buku berjudul Crazy Good Sex, keengganan untuk memulai hubungan seks adalah salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan wanita.

"Kebanyakan pria dewasa merasa bahwa mereka selalu menjadi inisiator dan itu membuat ketidakseimbangan pada skala gairah dalam hubungan," ujar Parrot. Ia menambahkan, umumnya pria ingin pula dikejar oleh pasangannya seperti halnya wanita.

Untuk itu, para wanita, usahakan juga agar kalian menunjukkan minat dan mengambil langkah pertama untuk memulai hubungan seks. Pasanganmu tentu akan sangat menghargai upaya tersebut dan mungkin saja kalian akan menemukan tingkat kepuasan baru dalam kehidupan seksual.

2. Terlalu khawatir dengan penampilan

Terlalu memikirkan penampilan saat berhubungan seks hanya akan membuatmu kehilangan momen untuk menikmati hubungan seks dan mencapai orgasme. "Jangan pikirkan tentang lemak di perut atau riasan wajah. Cukup berkonsentrasi pada kesenangan dari hubungan seks dan capailah orgasme bersama pasangan," jelas Ruth Westheimer, PhD., seorang terapis psikoseksual, profesor di Universitas New York, dan dosen di universitas Yale dan Princeton.

Ketahuilah bahwa para pria menginginkan istrinya meninggalkan diri mereka ketika berhubungan seks. Dan itu tidak akan mungkin terjadi jika sang Istri terlalu mengkhawatirkan penampilannya.

Helen Fisher, PhD., antropolog budaya di Rutgers University dan penulis buku berjudul Why Him, Why Her, mengatakan bahwa pria sebenarnya tidak memperhatikan hal-hal dari obsesi wanita.

"Pria jauh lebih tertarik pada wanita yang menunjukkan tanda-tanda kesehatan dan kesuburan daripada mengkhawatirkan bentuk pinggang dan pinggul mereka. Alih-alih mengkhawatirkan penampilan, para wanita sebaiknya lebih memperhatikan tingkat energi dan antusiasme mereka ketika berhubungan seks," saran Fisher.

3. Menganggap seks bukanlah momen yang serius bagi pria

Banyak wanita yang merasa bahwa pria menganggap hubungan seks bukanlah momen serius, sehingga mereka lebih mudah melakukannya. Namun, menurut sebuah penelitian, baik pria maupun wanita ternyata menganggap hubungan seks dalam hubungan berkomitmen terasa lebih memuaskan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fisher dan rekan-rekannya, pria sama seriusnya dengan perempuan terkait seks dan hubungan. Faktanya, lebih dari 50% wanita dan 52% pria yang melakukan one-night stand, melaporkan bahwa mereka melakukannya dengan harapan bisa menciptakan hubungan yang lebih lama. Bahkan, sepertiga dari mereka benar-benar melanjutkan ke hubungan yang lebih serius.

Jadi, jangan pernah berasumsi pria menganggap hubungan seksual hanyalah sebagai momen santai yang bisa dilakukan kapan saja. Sebaliknya, para pria sebenarnya juga menganggap bahwa momen ini sangat serius dan intim bersama pasangan.

Baca juga: Inilah Ketakutan-Ketakutan Pria dan Wanita Saat Berhubungan Seks

Hal_yang_Mengganggu_Fertilitas_Wanita

4. Menganggap bahwa semua pria selalu siap untuk hubungan seks

Ada kalanya pria tampak begitu antusias ketika ingin melakukan hubungan seks. Namun, ada kalanya pula karena beberapa faktor, mereka merasa kurang mood untuk melakukannya.

Bagi beberapa wanita, penolakan ini mungkin terasa begitu mengejutkan. Dalam pikiran wanita, ketika wanita tidak ingin berhubungan seks, mereka bisa tetap mencintai pasangan prianya. Namun ketika penolakan ini datang dari pria, wanita merasa bahwa ia sudah tidak dicintai lagi.

Eits, jika Kamu pernah berpikir seperti ini, coba deh untuk memperbaikinya. Ingatlah bahwa pasanganmu juga manusia yang memiliki saat-saat berat dalam hidupnya. Ia hanya membutuhkan waktu beberapa saat untuk merelaksasi diri dan tidak ingin berhubungan seks dahulu, tetapi bukan berarti ia tidak mencintaimu lagi.

5. Tidak memberi petunjuk apa yang disukai dan tidak disukai selama berhubungan seks

Membicarakan secara langsung tentang hubungan seks, apa yang disukai dan tidak disukai dengan pasangan mungkin terasa canggung bagi beberapa orang. Namun, percayalah bahwa hanya itu satu-satunya cara untuk mencapai hubungan seksual yang memuaskan.

"Seorang wanita harus bertanggung jawab atas kepuasan seksualnya. Tidak ada pria yang dapat membuat wanita orgasme jika dia tidak bertanggung jawab atas pengalaman seksualnya. Bahkan, pasangan terbaik pun tidak akan tahu apa yang dibutuhkannya jika dia tidak memberi tahu," pungkas Westheimer.

Kabar baiknya, para pria sangat ingin menyenangkan pasangannya. Jadi, jika Kamu memberi petunjuk tentang apa yang terasa memuaskan bagimu, maka ia akan sangat senang untuk melakukannya.

6. Merasa kesal ketika pasangan ingin mencoba sesuatu yang baru

Setelah memiliki hubungan dengan usia yang cukup lama, sangat wajar jika pasangan ingin melakukan sesuatu yang baru dalam kehidupan seks. Namun, hanya karena ia mencoba hal yang baru, bukan berarti ia merasa tidak senang dengan kehidupan seks lamanya, kok.

Selama variasi atau hal baru dalam hubungan seks itu masih terasa wajar untukmu, maka tidak ada salahnya untuk mencoba bersama. Namun jika memang bagimu terasa membebankan, ungkapkan rasa keberatanmu dengan cara yang tidak menyinggung dirinya.

Kepuasan seksual tidak hanya dibangun oleh pria. Namun, ini dibangun dan dinikmati secara bersama-sama oleh setiap pasangan. Karenanya, jangan selalu menganggap bahwa para pria lah yang bertanggung jawab atas kepuasan seksualmu. Sebaliknya, cobalah untuk lebih mengenali dan terbuka terhadap diri sendiri dan pasangan, sehingga kehidupan seksual akan terasa lebih berwarna. (AS)