Halitosis atau bau mulut lazim terjadi pada saat si Kecil baru bangun tidur. Ini kondisi normal, mengingat hal serupa terjadi pada semua orang. Biasanya sih, bau mulut akan hilang dengan sendirinya begitu anak menggosok gigi atau makan dan minum sesuatu yang menyegarkan mulut.

 

Meskipun anak belum tentu merasa terganggu dengan bau mulutnya sendiri, masalah ini pasti bikin orang sekitarnya jadi merasa tidak nyaman. Jangan sampai halitosis membuat si Kecil mengalami krisis percaya diri. Bagaimana bila bau mulut pada si Kecil masih berlanjut? Kenali 3 penyebab dan cara mengatasi bau mulut pada anak!

 

  1. Mulut kering

Anak-anak cenderung lebih aktif daripada orang dewasa. Makanya, mereka suka lupa untuk beristirahat dan minum agar tetap terhidrasi. Akibatnya, mereka pun mengalami bau mulut.

 

Jika anak-anak tidak mendapatkan cukup air, mulut mereka akan menghasilkan lebih sedikit air liur untuk membersihkan bakteri penyebab bau. Jangan remehkan kemungkinan ini karena kekurangan air liur juga dapat menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang.

 

Minuman yang terbaik untuk mengatasi mulut kering tentu saja air putih, Mums. Bolehlah sesekali memberi anak jus atau susu, meskipun air putih tetap harus lebih sering. Hindari terlalu sering membiarkan si Kecil minum minuman berkarbonasi tinggi dan kafein, seperti soda dan teh. Selain dapat memperparah bau mulut, minuman seperti itu juga rentan merusak gigi.

 

  1. Masalah gigi, penyakit gusi, hingga amandel bengkak

Ternyata kebiasaan menyikat gigi secara rutin saja belum cukup untuk menghilangkan bau mulut. Apalagi bila si Kecil ternyata punya kerusakan gigi dan penyakit gusi, termasuk infeksi mulut dan sariawan. Pastinya, napas si Kecil menjadi tidak sedap.

 

Selain memastikan agar si Kecil tidak malas gosok gigi, cek juga penyebab bau mulut karena hal ini. Misalnya,sisa permen yang lengket di gigi atau bekas tambalan gigi yang lepas, sehingga gigi berlubang mengeluarkan aroma tidak sedap. Untuk memastikannya, bawalah si Kecil ke dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

Penyakit gusi juga dapat menjadi penyebab bau mulut pada anak. Bila gusi tampak lebih memerah dan bengkak dari biasanya, bisa jadi ada penyakit yang harus ditangani. Begitu pula dengan amandel yang membengkak. Amandel yang sehat harus berwarna merah muda dan tidak terdapat bercak putih. Namun, yang terinfeksi akan berwarna merah, meradang, dan bisa jadi memiliki bercak putih dan berbau tidak sedap.

 

Bakteri dapat terkumpul di amandel yang bengkak, sehingga menyebabkan bau mulut. Jika amandel si Kecil terlihat bengkak atau merah, dokter anak kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

 

  1. Benda asing yang masuk ke hidung

Mungkin ini kesimpulan yang jarang terlintas di benak Mums. Ternyata, si Kecil yang penasaran dengan segala sesuatu bisa saja iseng memasukkan benda-benda asing ke dalam hidungnya sendiri. Misalnya,kacang, mainan, hingga yang tidak terpikirkan orang dewasa seperti penghapus pensil.

 

Menurut dr. William Sears, masuknya benda asing ke dalam hidung dapat menciptakan bau napas yang tidak sedap. Meskipun anak tidak mengeluhkan rasa nyeri atau tidak nyaman pada hidung, sebaiknya minta dokter anak untuk memeriksa jalur pernapasan pada lubang hidung.

 

Bila ternyata memang ada benda yang seharusnya tidak berada di sana, dokter akan segera mengeluarkannya. Jangan lupa, periksa apakah hidung si Kecil mengalami infeksi akibat masuknya benda asing tersebut. Infeksi berupa luka di dalam lubang hidung juga dapat memengaruhi kualitas napas si Kecil.

 

Nah, itulah 3 penyebab dan cara mengatasi bau mulut pada anak. Semoga anak tidak perlu lagi mengalami rasa tidak nyaman tersebut ya, Mums. (AS)

 

Referensi

Colgate: 5 Surprising Causes for Bad Breath in Children and What You Can Do About It

Neonatal and Pediatric Medicine: The Causes of Holitosis in Children

Everyday Health: Bad Breath in Toddlers

KidsHealth: Bad Breath

Raising Children: Bad breath